Jejak Terakhir Diplomat Arya Daru: Belanja di Mal hingga ke Rooftop Kemenlu

Jejak Terakhir Diplomat Arya Daru: Belanja di Mal hingga ke Rooftop Kemenlu

Penyelidikan Kematian Arya Daru Pangayunan, Diplomat Muda Kemenlu

Pengungkapan terbaru mengenai kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), menunjukkan berbagai kejadian yang mencurigakan. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib, dengan fokus pada aktivitas korban sebelum meninggal dunia. Arya ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, dengan kondisi kepala terlilit lakban.

Salah satu titik penting dalam penyelidikan adalah keberadaan Arya di rooftop Gedung Kemenlu pada malam 7 Juli 2025, atau sehari sebelum ia ditemukan meninggal. Rekaman CCTV yang tersimpan di lokasi tersebut memperlihatkan bahwa Arya berada di lantai 12 gedung selama sekitar satu setengah jam. Peristiwa ini terjadi antara pukul 21.43 hingga 23.09 WIB.

Sebelumnya, Arya diketahui sempat melakukan belanja baju di Mal Grand Indonesia. Komunikasi terakhir antara Arya dan istrinya terjadi pada pukul 21.00 WIB, saat ia mengabarkan sedang antre taksi setelah membeli baju. Setelah itu, ia tidak bisa dihubungi lagi, sehingga menimbulkan kekhawatiran dari keluarga.

Aktivitas Istri Arya dan Upaya Pengecekan Kamar

Istri Arya, Ayu Puspitantri, beberapa kali menghubungi penjaga kos untuk mengecek kondisi suaminya. Pada 7 Juli 2025 pukul 22.40 WIB, ia pertama kali menghubungi penjaga kos, namun nomor kontak tersebut tidak aktif. Pesan kedua dikirimkan pada 8 Juli 2025 pukul 00.48 WIB ke nomor baru milik penjaga kos. Pesan ketiga dilakukan pada pagi hari, yaitu pada pukul 05.27 WIB, sebelum jenazah Arya ditemukan.

Rekaman CCTV juga menunjukkan gerak-gerik penjaga kos yang terlihat mondar-mandir di dekat kamar Arya. Pada 8 Juli 2025 pagi, penjaga kos tampak bersama seorang pria berkacamata dan berusaha membuka pintu kamar yang terkunci dari dalam. Di momen itulah jasad Arya ditemukan.

Kejanggalan dalam Perilaku Arya

Selain itu, rekaman CCTV juga menunjukkan bahwa Arya membuang tas kresek pada pukul 23.24 WIB, sebelum kembali ke kamar kosnya. Hal ini menambah keraguan terhadap kejadian yang dialami Arya. Penjaga kos juga terlihat beberapa kali mengintip ke arah kamar Arya, dengan menggunakan sapu dan kemeja putih.

Menurut pernyataan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Ade Ary Syam Indradi, penjaga kos melakukan hal tersebut karena istri Arya meminta agar kamar suaminya diperiksa. Istrinya merasa khawatir karena HP Arya mati, sehingga meminta penjaga kos untuk mengecek kondisinya.

Proses Pemakaman dan Status Penyelidikan

Hingga kini, penyebab kematian Arya Daru Pangayunan belum terungkap secara pasti. Penyelidikan telah berlangsung lebih dari dua pekan, tetapi belum ada kesimpulan yang jelas. Jenazah Arya akhirnya dimakamkan di TPU Sunthen, Jomblangan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, pada 9 Juli 2025, sehari setelah jasadnya ditemukan.

Keluarga dan rekan-rekan korban masih menantikan hasil penyelidikan yang dapat memberikan jawaban atas kematian Arya. Dugaan-dugaan terus muncul, termasuk kemungkinan adanya tindakan tidak wajar yang dilakukan oleh pihak tertentu. Namun, hingga saat ini, pihak berwajib masih terus mendalami kasus ini.