Kebiasaan Buruk yang Sulit Dihentikan: Makanan Terbuang Percuma

Featured Image

Mengelola Kebersihan Dapur dan Mencegah Pemborosan Makanan

Pernahkah Anda membeli bahan makanan, lalu akhirnya teronggok di sudut dapur atau dalam kulkas hingga busuk atau kadaluwarsa? Saya pun pernah mengalami hal ini, bahkan sering kali. Itu adalah kebiasaan yang seharusnya tidak dibanggakan, meskipun tidak selalu disengaja.

Untuk keperluan belanja harian, saya biasanya membeli dari penjual sayur dan ikan yang lewat di depan rumah. Karena kesibukan kerja, saya hanya bisa berbelanja pada hari Sabtu dan Minggu, atau hari libur lainnya. Saat itu, saya biasanya membeli bahan-bahan seperti tempe, tahu, ayam, ikan, serta berbagai jenis sayuran yang saya perkirakan cukup untuk lima hari ke depan.

Saya memiliki rencana masak yang cukup lengkap, seperti membuat pecel untuk sayuran hijau, balado terung, sup wortel dan kentang, serta tumis kacang panjang. Untuk lauk, saya merencanakan ayam yang akan diungkep, disoto, atau dirica-rica, sementara ikan akan dibumbui merah atau dibuat sup. Tujuannya jelas: memberikan hidangan terbaik untuk keluarga sepanjang minggu.

Namun, kenyataannya sering kali tidak sesuai dengan rencana. Setelah pulang kerja, terkadang semangat masak masih ada, tetapi lebih seringnya tenaga sudah habis dan akhirnya memilih pesan makanan online. Akibatnya, di akhir pekan, saya menemukan banyak bahan makanan yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

Masalah ini bukan hanya terjadi pada saya. Banyak orang juga mengalami hal yang sama. Belum lagi bahan kering seperti macaroni, tepung, dan bumbu-bumbu yang memiliki masa kedaluwarsa. Ini membutuhkan kerjasama antara penggunaan yang teratur dan metode penyimpanan yang tepat agar tidak terbuang sia-sia.

Kini saya sadar bahwa kebiasaan ini harus diubah. Membeli artinya bertanggung jawab untuk memanfaatkannya secara baik. Saya merasa bersalah setiap kali harus membuang bahan makanan yang rusak karena kelalaian saya. Itu adalah langkah minimal yang harus dilakukan.

Untuk mengurangi pembuangan makanan, saya mencoba beberapa langkah sebagai berikut:

  1. Belilah bahan makanan yang pasti akan digunakan
    Tidak perlu membeli terlalu banyak jika tidak yakin akan dipakai.

  2. Cek kulkas atau lemari dapur secara rutin
    Pastikan untuk mengecek tanggal kedaluwarsa bahan makanan yang ada.

  3. Masak bahan yang cepat rusak terlebih dahulu
    Contohnya sayuran segar atau daging yang mudah basi.

  4. Ingatlah bahwa banyak orang di dunia ini kesulitan mendapatkan makanan
    Ini menjadi pengingat bahwa kita harus lebih bijak dalam mengelola makanan.

Hari ini, seperti biasa, saya berbelanja dan mengecek kulkas. Saya menyelamatkan labu kuning yang terlupakan, membersihkan kacang putih yang lengket, serta memakan roti tawar keju yang tertinggal di pemanggang. Meski keras, saya memakannya dengan rasa syukur. Roti itu adalah harta bagi mereka yang lapar di tempat lain.

Saya bukan ingin terlihat sok baik, tapi saya berusaha melakukan yang terbaik. Jika suatu saat saya harus membuang makanan, saya akan berusaha memperlakukannya dengan baik, bukan langsung ke TPA.

Dalam dunia yang penuh dengan berita buruk, artikel seperti ini layak mendapat apresiasi. Kita semua, sebagai bagian dari komunitas, berusaha menjadi lebih baik dan menciptakan konten yang inspiratif. Mari kita cinta bumi dan lingkungan kita dengan cara yang lebih bijak.