Manajer Bank Terkejut Istrinya Selingkuh dengan Satpam, Minta Ganti Rugi Ratusan Juta

Manajer Bank Terkejut Istrinya Selingkuh dengan Satpam, Minta Ganti Rugi Ratusan Juta

Kasus Perselingkuhan yang Menggegerkan Tiongkok

Sebuah kasus perselingkuhan yang mengejutkan muncul di Tiongkok, mengundang perhatian publik setelah istri seorang manajer bank diketahui menjalin hubungan terlarang dengan seorang satpam. Kejadian ini memicu reaksi luas dan menjadi topik pembicaraan di berbagai media sosial.

Kasus ini terungkap setelah istri dari seorang satpam mengungkap bukti-bukti perselingkuhan kepada suami sah dari perempuan tersebut, yang ternyata adalah manajer bank. Informasi ini menyebabkan kekacauan dalam kehidupan keluarga yang sebelumnya tampak harmonis.

Manajer bank bernama Wu memiliki kehidupan yang cukup mapan. Ia telah menikah dengan Lin selama enam tahun dan memiliki dua anak. Dari luar, rumah tangga mereka terlihat utuh dan bahagia. Namun, keharmonisan itu berubah drastis ketika Wu menerima informasi dari istri Tang, seorang satpam.

Pada Januari 2025, istri Tang menemukan bahwa suaminya memiliki hubungan spesial dengan Lin. Ia kemudian mengumpulkan bukti seperti foto-foto dan percakapan pribadi antara suaminya dan Lin. Seluruh bukti tersebut disampaikan kepada Wu, yang tidak pernah mencurigai bahwa istrinya sedang berselingkuh.

Wu merasa sangat terkejut dan marah saat melihat bukti-bukti tersebut. Ia merasa dikhianati, karena tidak pernah menduga adanya tanda-tanda mencurigakan dari sang istri. Dalam salah satu percakapan yang dibocorkan, Lin menulis:

“Sebenarnya, bersamamu aku merasa bahagia dan nyaman, baik secara batin maupun fisik,” ucap Lin pada selingkuhannya.

Ucapan ini menjadi pukulan telak bagi Wu, karena menunjukkan bahwa sang istri telah meninggalkannya secara emosional dan fisik.

Setelah mengumpulkan bukti tambahan, Wu mengajukan gugatan perdata terhadap istrinya dan Tang, menuntut ganti rugi sebesar 500.000 yuan atau sekitar 2,3 miliar rupiah. Gugatan ini diajukan atas dasar pelanggaran terhadap hak dan martabat sebagai pasangan sah.

Dalam persidangan, Lin membantah tuduhan tersebut. Ia mengklaim bahwa hubungan dengan Tang hanya sebatas teman biasa dan menyebut bukti yang diajukan sebagai rekayasa. Ia juga menyatakan tidak pernah memiliki hubungan di luar batas norma sosial.

Namun, hasil pemeriksaan pengadilan menunjukkan sebaliknya. Hakim menemukan bukti kuat berupa percakapan bernada mesra dan foto-foto fisik yang menunjukkan kedekatan yang tidak wajar. Salah satu foto menunjukkan Lin berada dalam pelukan Tang dan tengah berciuman. Bukti ini dinilai cukup untuk membuktikan bahwa hubungan keduanya tidak lagi dalam batas pertemanan yang dapat diterima secara sosial.

Dalam putusannya, pengadilan menyatakan bahwa Lin dan Tang telah melanggar hak serta kehormatan pasangan sah dan merusak keutuhan rumah tangga orang lain. Oleh karena itu, hakim memutuskan bahwa keduanya wajib membayar ganti rugi sebesar 100.000 yuan atau sekitar 460 juta rupiah kepada Wu. Meski jumlah tersebut lebih rendah dari tuntutan awal, pihak penggugat tetap berhak mengajukan banding atas keputusan ini.

Kasus ini menjadi sorotan luas di Tiongkok, bukan hanya karena melibatkan perselingkuhan, tetapi juga karena peran berani seorang istri yang membongkar perselingkuhan suaminya sendiri demi menegakkan keadilan. Banyak warganet memberikan dukungan kepada Wu dan istri Tang, menyebut tindakan mereka sebagai bentuk perlawanan terhadap pengkhianatan dalam rumah tangga.

Hingga kini, pihak Lin belum memberikan tanggapan resmi terhadap hasil putusan tersebut. Sementara Wu dikabarkan sedang mempertimbangkan langkah hukum lanjutan, termasuk gugatan perceraian dan hak asuh anak.