Potret Arya Daru di Rooftop Jadi Kunci, Kriminolog Yakin Kasus Kematian Diplomat Segera Terungkap

Potret Arya Daru di Rooftop Jadi Kunci, Kriminolog Yakin Kasus Kematian Diplomat Segera Terungkap

Misteri Kematian Diplomat Muda yang Masih Tersimpan

Kasus kematian diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan. Dalam beberapa waktu terakhir, rekaman CCTV dari Rooftop Kantor Kemlu menjadi salah satu bukti penting dalam penyelidikan kepolisian. Banyak pihak menantikan penjelasan lebih lanjut mengenai peristiwa ini.

Seorang kriminolog ternama, Prof. Drs. Adrianus Eliasta Sembiring Meliala, M.Si., M.Sc., Ph.D., dari Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan bahwa kasus tewasnya Arya Daru akan segera berakhir dalam waktu dekat. Ia juga menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah mempersiapkan akhir dari penyelidikan ini.

Adrianus, yang pernah menjadi anggota Ombudsman Republik Indonesia pada periode 2016-2021, menyatakan bahwa penyebab kematian Arya Daru di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025, diduga sebagai upaya bunuh diri. Ia menegaskan bahwa saat ini, kesimpulan kasus tersebut sudah mulai diperoleh oleh pihak berwajib.

Rekaman CCTV yang Menjadi Kunci Penyelidikan

Polisi melakukan analisis terhadap 20 rekaman CCTV dari berbagai lokasi terkait kasus kematian Arya Daru. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyebut bahwa puluhan rekaman tersebut merekam aktivitas Arya Daru sebelum ia ditemukan meninggal.

Rekaman CCTV menunjukkan bahwa Arya Daru sempat berada di rooftop lantai 12 gedung Kemlu pada Senin (24/7/2025) sekitar pukul 21.54 WIB. Dalam rekaman tersebut, ia tampak naik ke rooftop sambil membawa tas ransel dan tas belanja. Namun, saat turun, kedua tas tersebut tidak lagi dibawanya.

Adrianus Meliala mengungkapkan kekecewaannya karena pihak kepolisian tidak segera merilis rekaman tersebut setelah korban ditemukan tewas. Ia menduga bahwa informasi tersebut telah diperoleh jauh sebelumnya oleh Polda Metro Jaya.

Aksi Arya di Rooftop Gedung Kemlu

Menurut informasi dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Arya memang sempat pergi ke lantai 12 gedung Kemenlu pada malam 7 Juli 2025. Rekaman CCTV menunjukkan bahwa Arya naik ke rooftop dengan membawa dua tas, namun ketika turun, tas-tas tersebut tidak lagi dibawanya.

Ade Ary menjelaskan bahwa penyelidik sedang memeriksa aktivitas yang dilakukan Arya saat berada di rooftop tersebut. Selain itu, polisi juga sedang mencocokkan bukti-bukti yang ada untuk memperkuat hasil penyelidikan.

Sementara itu, AKBP Reonald Simanjuntak, Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, mengungkap isi tas yang sempat dibawa Arya ke rooftop. Dalam video yang diunggah di YouTube Kompas TV, Reonald menunjukkan dua foto yang menunjukkan isi dan warna tas tersebut. Tas tersebut ditemukan di tangga 12 gedung Kemenlu oleh kepolisian.

Isi tas tersebut berupa rekam medis milik Arya yang tertanggal 9 Juni 2025. Hal ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian sedang mencari hubungan antara rekam medis tersebut dengan kematian Arya.

Kejanggalan dalam Kasus Kematian Arya Daru

Selain itu, beberapa ahli seperti Soeprapto, sosiolog kriminal, menyampaikan empat poin kejanggalan dalam kasus kematian Arya Daru. Pertama, temuan bukti bahwa Arya sempat naik ke rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu. Hal ini bisa menjadi tambahan bahan bagi polisi untuk menguak kasus ini.

Kedua, plastik dan lakban di wajah Arya Daru jika dilakukan sendiri perlu didalami atas tekanan dari siapa. Pihak penyelidik harus memeriksa bungkusan plastik yang dibuang sebelum ditemukan meninggal.

Ketiga, akses masuk pintu kos yang hanya bisa dibuka dari dalam belum menjamin bahwa saat itu sudah di slot oleh korban. Jendela juga bisa menjadi akses keluar bagi orang lain.

Keempat, hilangnya handphone Arya Daru merupakan pertanda adanya campur tangan orang lain dalam kehidupan korban di malam itu. Dari rangkaian temuan tersebut, kasus ini mengindikasikan keterlibatan orang lain.