Ratusan Petugas Dikerahkan Atasi Kemacetan Situbondo-Banyuwangi

Ratusan Petugas Dikerahkan Atasi Kemacetan Situbondo-Banyuwangi

Penanganan Kemacetan Parah di Jalur Situbondo-Banyuwangi

Pihak kepolisian Banyuwangi mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di jalur Situbondo-Banyuwangi. Ratusan personel polisi dikerahkan guna mengurai antrean kendaraan yang sangat panjang. Pemantauan menunjukkan bahwa kemacetan telah mencapai sekitar 28 kilometer, mulai dari Pelabuhan Ketapang hingga Alas Baluran, yang merupakan perbatasan antara Situbondo dan Banyuwangi.

Salah satu masalah utama yang menyebabkan kemacetan adalah adanya kendaraan ngeblong, yaitu kendaraan yang melanggar aturan lalu lintas dengan memasuki jalur yang tidak seharusnya. Untuk mencegah hal ini, petugas pengatur lalu lintas fokus pada pemeriksaan dan pengawasan ketat terhadap kendaraan-kendaraan yang berada di area macet.

Keterlibatan Berbagai Satuan dalam Pengaturan Lalu Lintas

Tidak hanya anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) yang terlibat dalam penanganan kemacetan ini, tetapi juga personel dari satuan lain seperti Reskrim, Shabara, dan Polairud. Semua satuan tersebut turut serta dalam mengatur arus lalu lintas agar dapat meminimalisir kemacetan yang terjadi.

Selain itu, pihak kepolisian melakukan beberapa rekayasa lalu lintas. Salah satu langkah yang diambil adalah pemberlakuan jalur satu arah di Jalan Lingkar Ketapang. Kendaraan dari arah utara dialihkan ke jalur lingkar agar lalu lintas tidak stagnan. Selain itu, kendaraan roda empat kecil diizinkan langsung masuk ke pelabuhan karena lalu lintas penyeberangan khusus kendaraan kecil berjalan normal.

Sementara itu, kendaraan truk besar seperti tronton digiring ke area parkir Dermaga Bulusan agar tidak menumpuk di jalan raya. Hal ini dilakukan untuk memastikan lalu lintas tetap lancar dan menghindari penumpukan kendaraan yang bisa memperparah kondisi kemacetan.

Permasalahan Utama yang Menyebabkan Macet

Kemacetan parah yang terjadi di jalur Situbondo-Banyuwangi disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, pembatasan angkutan di Pelabuhan Ketapang yang membuat banyak kendaraan terjebak di jalan. Kedua, ditutupnya Jalur Gumitir yang menghubungkan Banyuwangi dan Jember, sehingga memicu peningkatan jumlah kendaraan di jalur utama.

Kepala kemacetan terpantau di sekitar Pelabuhan Ketapang. Meski kemacetan terlihat terputus-putus, ekor kemacetan masih terlihat di jalan Alas Baluran, yang merupakan bagian dari perbatasan Situbondo dan Banyuwangi. Kemacetan dominasi oleh kendaraan truk besar yang membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa bergerak.

Pengalaman Sopir Truk yang Terjebak Macet

Beberapa sopir truk mengaku terjebak dalam kemacetan yang sangat parah. Ginanjar, seorang sopir truk tronton, mengatakan bahwa ia terjebak macet sejak Rabu (23/7/2025) sekitar pukul 12.00 WIB. Hingga 22 jam kemudian, kendaraan yang ia bawa hanya bisa bergerak sekitar 5 kilometer.

"Saya mau kirim muatan ke Denpasar. Ini kemacetan paling parah sejak saya nyopir tahun 2018," ujarnya. Ia juga menyebutkan bahwa kemacetan kali ini merupakan yang terparah sepanjang pengalamannya sebagai sopir.

Yosep, seorang sopir lain, mengaku sudah terjebak macet sejak pukul 5 sore kemarin di Wongsorejo. Ia masih terjebak di Alas Baluran hingga Kamis siang. Ia pesimistis bisa menyeberang ke Bali dalam waktu dekat karena harus menunggu di kantong parkir Dermaga Bulusan sebelum bisa masuk ke pelabuhan.

Pemantauan di Aplikasi Google Maps

Pantauan di aplikasi Google Maps menunjukkan bahwa kemacetan merata dari Alas Baluran hingga Pelabuhan Ketapang. Jalur di aplikasi mayoritas berwarna merah yang menandakan kemacetan padat. Beberapa simpul pertigaan juga terlihat stagnan. Kendaraan truk besar harus menunggu hingga berjam-jam untuk bisa bergerak beberapa ratus meter.

Dengan situasi ini, para petugas pengatur lalu lintas terus berupaya untuk mengatur arus lalu lintas dan memberikan informasi kepada para sopir agar tetap sabar dan mengikuti pengaturan yang diberikan. Mereka juga mengimbau para pengemudi untuk menjaga kesabaran dan tetap patuh pada aturan lalu lintas agar kondisi kemacetan dapat segera terurai.