Resepsi di Depan Rumah? Bagaimana Kami Bisa Keluar?

Masalah yang Mengganggu Kehidupan Sehari-hari
Tidak semua orang bisa mengekspresikan kejengkelannya secara langsung. Terkadang, perasaan tidak nyaman dan kesal terhadap situasi sekitar bisa menjadi beban berat yang sulit diungkapkan. Dalam kasus ini, masalah yang muncul berasal dari tetangga yang mengadakan resepsi pernikahan di jalan umum, yang menyebabkan gangguan besar bagi lingkungan sekitar.
Latar Belakang Masalah
Doni, tetangga yang biasa menjual nasi kuning, sering kali membuat masalah dengan keluarga saya. Awalnya, ia menggunakan halaman rumah kami sebagai tempat jemuran. Saat kami kembali tinggal di rumah, ia masih tidak tahu diri dan bertanya apakah jemuran miliknya boleh ditempatkan di sana. Kami tentu saja menolak karena itu sangat mengganggu privasi dan kenyamanan.
Kini, Doni kembali membuat masalah dengan menggelar resepsi pernikahan putrinya di jalan umum. Acara ini akan digelar di blok rumah kami, tepatnya di depan rumah saya. Jalan yang biasanya ramai digunakan oleh pengguna jalan umum kini ditutup selama acara berlangsung.
Alasan Menggelar Pernikahan di Jalan Umum
Ada beberapa asumsi yang muncul mengapa Doni memilih jalan umum sebagai lokasi acara. Pertama, kemungkinan besar ia tidak memiliki dana cukup untuk menyewa gedung atau ruangan. Profesinya sebagai penjual nasi kuning memang tidak memberikan penghasilan besar. Ia bahkan sudah mengontrak rumah di sebelah rumah kami, yang menunjukkan bahwa keuangan tidak stabil.
Kedua, mungkin ia ingin menghindari repotnya pindah dari akad nikah ke lokasi resepsi. Dengan menggelar acara di satu tempat, ia dapat memudahkan prosesi pernikahan tanpa harus berpindah ke tempat lain.
Ketidaknyamanan yang Dirasakan
Pemasangan tenda pernikahan mulai dilakukan pada hari Kamis, 17 Juli 2025. Saat itu, saya pulang ke rumah setelah mengajar di bimbel. Melihat besi-besi dan peralatan tenda yang berserakan di jalan, saya merasa tidak nyaman. Akses masuk ke rumah menjadi sangat sempit, dan saya harus meminta bantuan orang lain untuk melepaskan batang-batang logam yang menghalangi jalan.
Masalah semakin parah saat hari Minggu tiba. Suara speaker yang sangat keras mengganggu ketenangan rumah. Bahkan, jendela rumah terasa bergetar akibat suara musik yang begitu keras. Saya memilih untuk beraktivitas di luar rumah agar tidak terganggu oleh kebisingan tersebut.
Harapan untuk Masa Depan
Saya berharap Doni bisa lebih sadar akan dampak dari kegiatan yang ia lakukan. Jalan umum seharusnya digunakan oleh semua pengguna, bukan hanya untuk kepentingan pribadi. Semoga di masa depan, ia bisa mengadakan resepsi pernikahan di tempat yang lebih sesuai, seperti gedung atau ballroom hotel.
Selain itu, saya juga berharap Doni dan keluarganya bisa memberikan sedikit makanan dari resepsi kepada tetangga yang terganggu. Ini bisa menjadi tanda permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang telah mereka timbulkan.
Dengan harapan-harapan ini, semoga kehidupan di lingkungan kami bisa kembali tenang dan nyaman.