Siapa Pembimbing Skripsi Jokowi? Ini Profil Achmad Sumitro

Pemeriksaan Terkait Ijazah Jokowi, Nama Achmad Sumitro Muncul
Pemanggilan terhadap mantan Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi), kembali dilakukan dalam konteks laporan pencemaran nama baik yang diajukan olehnya sendiri. Pemeriksaan ini berlangsung di Polresta Solo, Jawa Tengah, dengan pendampingan dari penyidik Polda Metro Jaya. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengaku menerima sebanyak 45 pertanyaan dari penyidik. Di antaranya, 35 pertanyaan sudah pernah diajukan pada pemeriksaan sebelumnya di Polda Metro Jaya.
Di hadapan awak media, Jokowi menyebutkan nama Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro, mantan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, yang turut terseret dalam polemik keaslian ijazahnya. Hal ini menjadi bagian dari upaya hukum Jokowi untuk membantah tudingan bahwa ijazahnya tidak sah atau palsu, isu yang sempat viral dan memicu perdebatan publik.
Selain itu, sepuluh dari total 45 pertanyaan yang diajukan penyidik kepada Jokowi merupakan hal-hal baru yang belum pernah ditanyakan sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan ini menyangkut nama mantan dosen UGM, Kasmudjo, serta sosok pembimbing skripsi Jokowi semasa kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.
Penjelasan Jokowi Mengenai Pembimbing Skripsinya
Menanggapi pertanyaan tersebut, Jokowi memberikan penjelasan rinci mengenai dosen-dosen pembimbing yang pernah mendampinginya selama masa studi. Ia menyampaikan bahwa Pak Kasmudjo adalah dosen pembimbing umum, tetapi dosen pembimbing skripsi Jokowi adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro.
"Untuk dosen pembimbing skripsi memang bukan Pak Kasmudjo, tapi Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro. Ini untuk lebih memperjelas saja," ujar Jokowi usai menjalani pemeriksaan di Polresta Solo.
Profil Lengkap Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro
Berdasarkan informasi dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM dalam beberapa periode, yaitu 1978–1978, 1980–1981, 1988–1991, dan 1991–1994. Ia lahir di Jakarta pada 2 Desember 1935 dan merupakan alumnus UGM. Achmad Sumitro wafat pada 21 September 2009 di RSUP Dr. Sardjito dalam usia 74 tahun.
Nama Achmad Sumitro sebelumnya juga telah disebutkan oleh Joko Widodo saat memberikan keterangan pada 23 Mei 2025. Saat itu, Jokowi menegaskan bahwa dosen pembimbing skripsinya adalah Sumitro, bukan Kasmudjo.
"Pak Kasmudjo memang bukan pembimbing skripsi. Pembimbing skripsi saya adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro," kata Jokowi di kediamannya di Sumber, Kota Solo.
Perubahan Data Jabatan Dekan Fakultas Kehutanan UGM
Selain dari Jokowi, nama Sumitro juga menjadi sorotan publik setelah disebut dalam wawancara Pakar Telematika, Roy Suryo, bersama iNews pada Mei 2025. Roy mengungkap bahwa terdapat perubahan dalam riwayat jabatan Dekan Fakultas Kehutanan UGM yang dilakukan oleh pihak kampus. Menurutnya, perubahan tersebut dilakukan pada tahun 2022, atau 13 tahun setelah wafatnya Achmad Sumitro.
Ia menyebutkan bahwa pengubahan itu menunjukkan masa jabatan Sumitro tidak berlangsung secara berturut-turut sejak 1970-an hingga 1988, karena ada jeda saat jabatan Dekan sempat dipegang oleh Prof. Soenardi Prawirohatmodjo.
"Tiba-tiba 13 tahun setelah Prof. Achmad Sumitro wafat, itu kemudian diubah menjadi ralat Dekan Fakultas Kehutanan Pak Achmad Sumitro itu dari 1970 sekian sampai 1980 sekian, kemudian ada Pak Nardi ini masuk, kemudian ganti lagi (Dekan Fakultas Kehutanan UGM) dengan Pak Achmad Sumitro lagi," tuturnya.
Roy menduga perubahan itu berkaitan dengan polemik ijazah Jokowi yang tengah bergulir. Ia bahkan menuding perubahan data di situs UGM dilakukan untuk membantu mantan Presiden RI itu menghadapi tudingan soal keaslian ijazahnya.
"Yang jelas (UGM) mengubah itu (nama Dekan Fakultas Kehutanan) setelah ribut-ribut ijazah (Jokowi) ini," tegas Roy.