5 Pekerjaan yang Terancam Digantikan AI

Featured Image

Perubahan Masa Depan Pekerjaan Akibat Kecerdasan Buatan

Di tengah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), sejumlah pekerjaan kini menghadapi ancaman penggantian besar. Teknologi AI tidak hanya menawarkan kemudahan dan efisiensi, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan dari berbagai profesi. Perkembangan AI yang signifikan saat ini secara langsung mengubah dunia kerja, dengan perusahaan-perusahaan mulai menerapkan teknologi ini untuk meningkatkan produktivitas.

Berikut beberapa pekerjaan yang memiliki risiko tinggi digantikan oleh kehadiran AI:

1. Analis Data dan Pembukuan

Pekerjaan yang melibatkan analisis data, pembukuan, dan pelaporan keuangan dasar sangat rentan tergantikan oleh AI. Aktivitas administratif yang bersifat berulang menjadi target utama penerapan AI untuk meningkatkan efisiensi. Meski AI bisa menggantikan tugas-tugas tertentu dalam pekerjaan, hal ini tidak selalu berarti pengurangan tenaga kerja. Justru, peningkatan produktivitas bisa membuat kebutuhan akan tenaga kerja meningkat.

2. Perwakilan Layanan Pelanggan

Sektor layanan pelanggan kini berubah drastis dengan hadirnya AI. Chatbot dan asisten virtual berbasis AI semakin banyak diandalkan untuk menjawab pertanyaan pelanggan, sehingga mengurangi kebutuhan akan tenaga manusia. Meskipun AI mampu mencari dan mengolah informasi dari berbagai dokumen, pengawasan manusia tetap diperlukan untuk menangani kasus-kasus rumit.

3. Pembuatan Konten Media

Kemampuan AI dalam membaca, menulis, dan memahami data teks menimbulkan ancaman pada profesi di bidang media, seperti periklanan, pembuatan konten, penulisan teknis, dan jurnalisme. Meski AI belum sepenuhnya sempurna dalam menyajikan fakta, teknologi ini sangat efektif dalam menghasilkan dan memeriksa teks, gambar, suara, dan data lainnya. Dengan perkembangan terus berlangsung, peningkatan signifikan diperkirakan akan terjadi dalam beberapa bulan dan tahun ke depan.

4. Asisten Hukum dan Paralegal

Industri hukum pun terkena dampak AI. Tugas paralegal dan asisten hukum yang mengumpulkan dan merangkum data hukum dalam jumlah besar sangat rentan otomatisasi. Meski AI dapat melakukan penyaringan data teks secara luas, pekerjaan ini memerlukan ketelitian bahasa dan akurasi tinggi, sehingga penting untuk ada pengawasan manusia.

5. Analis Keuangan

Analis dan penasihat keuangan pribadi menghadapi risiko serupa. Mereka memproses data numerik besar, mengidentifikasi tren, dan merekomendasikan investasi. AI dapat melakukan analisis yang sama dengan efisiensi lebih tinggi, bahkan sebelum teknologi LLM berkembang. Dengan demikian, analis bisa lebih fokus pada interpretasi hasil dan pendalaman topik. Pengawasan manusia tetap krusial, meskipun intensitasnya diprediksi akan menurun seiring meningkatnya keandalan sistem AI.

6. Konseling

Beberapa pekerjaan di bidang konseling menghadapi potensi ancaman dari otomatisasi AI. Meskipun tingkat risikonya masih belum pasti, penggunaan AI sebagai pendamping dan terapi semakin meningkat. Bot AI canggih di media sosial bahkan berpeluang mengubah cara orang berinteraksi secara daring secara signifikan. Meski sebagian besar pekerjaan akan mengalami perubahan, profesi yang menuntut interaksi langsung secara tatap muka diperkirakan akan tetap bertahan dengan baik. Selain itu, sektor pekerjaan ramah lingkungan diprediksi justru akan mengalami pertumbuhan.