Fakta Mengerikan Walikota Prabumulih, Anaknya Ditolak hingga Pembelaan RS

Fakta Mengerikan Walikota Prabumulih, Anaknya Ditolak hingga Pembelaan RS

Fakta-fakta Anak Walikota Prabumulih Ditolak Berobat ke Rumah Sakit

Kejadian yang menimpa anak Walikota Prabumulih, H Arlan, memicu kemarahan besar dari pihak keluarga. Pasalnya, anak yang mengalami luka serius di bagian kepala tidak langsung diberikan perawatan darurat oleh rumah sakit yang dikunjungi. Sebaliknya, pihak rumah sakit justru menolak untuk segera menangani kondisi medis si kecil.

Awal mula kejadian terjadi saat istri H Arlan membawa anak mereka ke sebuah rumah sakit di Prabumulih pada malam hari. Saat itu, Walikota tidak dibawa oleh ajudan atau sopir pribadi. Anak yang inisialnya M mengalami luka cukup parah dan membutuhkan penanganan segera. Namun, tindakan yang diberikan oleh rumah sakit tersebut justru membuat keluarga merasa tidak puas.

Tidak Ada Tanggapan Cepat

Ketika tiba di rumah sakit, pihak keluarga tidak mendapatkan respons yang ramah atau cepat dari petugas medis. Bahkan, dokter bedah yang bertugas menolak melakukan operasi di malam hari. Dokter tersebut justru menyarankan agar operasi dilakukan esok pagi. Hal ini membuat H Arlan sangat kesal dan panik karena kondisi anaknya sangat membutuhkan pertolongan segera.

Akibatnya, H Arlan dan istrinya memutuskan untuk membawa anaknya ke RS Pertamina Prabumulih. Di sana, layanan kesehatan dinilai lebih cepat dan profesional. Tim medis segera menangani anak H Arlan dan berhasil menjalani operasi dengan 12 jahitan.

Penjelasan Dinas Kesehatan

Setelah kejadian tersebut, Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Prabumulih langsung mendatangi rumah sakit AR Bunda dan memanggil pihak manajemen. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tindakan pengawasan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, Djoko Listyano SKM MSi, mengungkapkan bahwa kejadian ini bukanlah penolakan total, tetapi adanya penghambatan dalam pelayanan. Ia menegaskan bahwa seharusnya pihak rumah sakit dapat memberikan tanggapan cepat, bukan menunda hingga keesokan harinya.

Djoko juga menyampaikan bahwa saat ini anak H Arlan sedang ditangani di RS Pertamina Prabumulih dan kondisinya sudah membaik. Ia mengatakan bahwa pihaknya sedang memanggil pihak rumah sakit AR Bunda untuk memastikan hal ini tidak terulang lagi.

Peringatan untuk Petugas Medis

Djoko menekankan pentingnya memberikan pelayanan yang cepat dan merata kepada semua pasien, tanpa memilih-milih berdasarkan jenis asuransi atau status sosial. Ia menyoroti bahwa jangan sampai pasien BPJS diperlakukan lambat hanya karena alasan tertentu.

Selain itu, Djoko meminta agar petugas medis selalu responsif ketika ada warga yang membutuhkan pertolongan darurat. Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan setiap pasien diterima dengan baik, terlepas dari latar belakangnya.

Pengakuan Walikota

Walikota Prabumulih, H Arlan, mengakui bahwa anaknya benar-benar ditolak untuk mendapatkan pelayanan darurat dari rumah sakit AR Bunda. Ia menyebut bahwa pada pukul 23.00 WIB, saat dirinya dan keluarga tiba di rumah sakit, terdapat seorang ibu-ibu yang juga hendak melahirkan. Namun, ia juga ditolak karena menggunakan BPJS.

H Arlan mengungkapkan bahwa setelah terjadi perdebatan dengan pihak rumah sakit, akhirnya ibu tersebut diterima. Ia merasa kecewa dan memerintahkan Dinas Kesehatan untuk segera mengambil tindakan terhadap pihak rumah sakit yang tidak merespons dengan baik.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi seluruh petugas medis untuk selalu memberikan pelayanan yang optimal dan tidak memandang status sosial atau jenis asuransi pasien.