Mengenal Teknologi Bodycam Petugas Imigrasi

Penerapan Teknologi Bodycam di Kantor Imigrasi
Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia kini telah memulai penerapan teknologi bodycam atau kamera tubuh pada petugas imigrasi. Ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas mereka. Dengan adanya perangkat ini, setiap interaksi dan tindakan yang dilakukan oleh petugas akan tercatat secara jelas dan menjadi bukti objektif jika terjadi insiden atau tuduhan penyimpangan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi, Sandi Andaryadi, menjelaskan bahwa penggunaan bodycam akan memastikan bahwa setiap interaksi antara petugas imigrasi dan masyarakat di lapangan dapat direkam. Hal ini penting untuk memastikan bahwa petugas mematuhi prosedur yang telah ditetapkan serta memberikan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan jika terjadi insiden yang melibatkan petugas.
Penerapan teknologi ini bukan hanya untuk memantau kinerja petugas, tetapi juga sebagai langkah untuk memperkuat pengawasan internal dan memastikan bahwa pelayanan keimigrasian di Indonesia berjalan dengan standar yang bersih dan profesional. Ini juga merupakan upaya penguatan pengawasan internal demi pelayanan keimigrasian yang lebih baik.
Acara peluncuran penggunaan bodycam dihadiri oleh sejumlah pejabat penting seperti Direktur Kepatuhan Internal, Baron Ichsan; Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Daerah Khusus Jakarta, Pamuji Raharja; serta Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Galih Priya Kartika Perdhana. Sebagai simbolis peluncuran, Sandi Andaryadi langsung menyematkan bodycam kepada lima orang petugas Imigrasi di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Soekarno-Hatta pada hari yang sama.
Penerapan bodycam bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan tugas, khususnya di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan dapat memperkuat pengawasan terhadap kepatuhan petugas dalam menjalankan tugas sesuai dengan SOP yang berlaku.
Selain itu, bodycam juga akan menjadi alat perlindungan bagi petugas imigrasi, yang dapat membuktikan bahwa mereka telah bertindak sesuai prosedur meskipun ada tuduhan penyimpangan atau pelanggaran yang ditujukan kepada mereka. Mulai dari Jumat ini, sedikitnya 24 personel di TPI Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan petugas pengampu fungsi intelijen akan dilengkapi dengan bodycam. Penerapan teknologi ini akan dilakukan secara bertahap, dengan harapan bahwa dalam waktu dekat seluruh petugas imigrasi akan dilengkapi dengan perangkat yang dapat meningkatkan profesionalisme mereka di lapangan.
Sandi menekankan bahwa seluruh petugas imigrasi harus siap untuk diawasi, dievaluasi, dan bertanggung jawab penuh atas setiap tindakan dan keputusan yang diambil selama menjalankan tugas mereka. Selain itu, Direktur Kepatuhan Internal Direktorat Jenderal Imigrasi, Baron Ichsan, dalam kesempatan yang sama juga mengingatkan seluruh jajarannya tentang pentingnya membangun budaya kepatuhan, keterbukaan, dan kejujuran dalam organisasi.
Menurutnya, penerapan teknologi bodycam ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan tugas, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil bagi petugas maupun masyarakat yang dilayani. Momentum ini menjadi bentuk komitmen jajaran pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta terhadap modernisasi, profesionalisme, dan upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil bagi petugas maupun masyarakat.