Pemkab Tapin Berharap Mahasiswa KKN-Magang Fakultas Pertanian ULM Sukses

Program KKN dan Magang MBKM di Kabupaten Tapin
Pemerintah Kabupaten Tapin menyambut antusias kedatangan 187 mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Mereka akan menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) selama 42 hari. Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai kecamatan di Kabupaten Tapin, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui sektor pertanian.
Acara seremonial melepas dan menyambut ratusan mahasiswa pertanian ULM berlangsung di Aula Tamasa Kantor Bupati Tapin, Kota Rantau, pada Kamis (24/7/2025). Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Pertanian ULM, Noor Aida Wati, menjelaskan bahwa mahasiswa akan mempraktikkan ilmu yang mereka pelajari di kampus langsung di lapangan. Mereka akan mengabdi di desa-desa dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan pertanian serta ekonomi lokal.
Program ini mencakup berbagai aktivitas seperti pembuatan kompos, pengendalian hama alami, dan pengembangan produk UMKM. Noor Aida Wati menekankan bahwa mahasiswa akan terlibat dalam pemberdayaan masyarakat, baik secara teknis maupun ekonomi. Selain itu, beberapa mahasiswa juga melakukan magang di Laboratorium Pengamat Hama dan Penyakit di Sungai Raya, khususnya dari Program Studi Proteksi Tanaman.
Dukungan dari PT AGM turut mendukung kelancaran program ini, terutama dalam hal transportasi dan pelaksanaan kegiatan. Noor Aida Wati menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Tapin yang telah menerima dan memfasilitasi mahasiswa. Ia berharap kehadiran mahasiswa dapat membantu masyarakat desa dalam berbagai aspek, termasuk pemanfaatan sampah organik menjadi kompos dan pelatihan pengemasan produk.
Mewakili Bupati Tapin, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Tapin, H Zainal Abidin, menyampaikan harapan besar kepada para mahasiswa. Ia berharap mereka bisa membawa perubahan dan inovasi, terutama di bidang pertanian. "Kami menyambut dengan tangan terbuka. Harapan kita, mahasiswa ini bisa menghadirkan sesuatu yang baru, ide-ide segar, yang mungkin belum terpikirkan oleh masyarakat di desa," ujarnya.
Zainal Abidin menegaskan bahwa pertanian merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat Tapin. Oleh karena itu, kehadiran mahasiswa pertanian ini dinilai sangat strategis untuk membantu memajukan sektor tersebut melalui pengabdian langsung di lapangan. Pemkab Tapin berkomitmen memberi dukungan selama masa pelaksanaan agar kegiatan ini berjalan lancar dan manfaatnya dirasakan masyarakat.
Program ini juga menjadi bentuk kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi, dunia usaha, dan pemerintah daerah dalam membangun desa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui sektor pertanian. Salah satu lokasi KKN adalah Desa Pulau Pinang di Kecamatan Binuang, tempat Dimas Dwijaya dan Jeni Amalia Kartika bertugas.
Dimas Dwijaya menyampaikan bahwa kelompoknya sudah melakukan komunikasi dengan aparatur desa dan disambut baik oleh masyarakat setempat. Ia menjelaskan bahwa fasilitas yang tersedia cukup memadai dan warga ramah. Rencananya, mereka akan tinggal di desa selama sekitar 42 hari.
Program kerja kelompoknya difokuskan pada penguatan sektor UMKM di bidang pertanian dan peternakan. "Kami ingin membantu masyarakat mengembangkan potensi desa, termasuk dari sisi produk pertanian yang bisa dikembangkan atau dikemas secara lebih menarik," katanya.
Jeni Amalia Kartika, yang berada dalam satu kelompok dengan Dimas, menambahkan bahwa penting bagi mahasiswa KKN untuk mendekatkan diri dengan aparat desa dan masyarakat. "Kami ingin agar keberadaan kami di sini bisa diterima dengan baik dan benar-benar memberi manfaat, bukan hanya formalitas," ujarnya.
Meski belum resmi tinggal di lokasi, kelompok mereka telah melakukan survei awal dan mulai mengangkut perlengkapan ke lokasi KKN. Dengan komitmen dan persiapan yang matang, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat desa dan memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Tapin.