Remaja Jakut Tewas Usai Maling Tembaga di Masjid, Sering Ditangkap Tapi Dilepaskan

Featured Image

Remaja 16 Tahun Tewas Saat Mencuri di Masjid Jakarta Islamic Center

Seorang remaja berusia 16 tahun meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai tiga Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) saat melakukan aksi pencurian. Peristiwa ini mengejutkan masyarakat dan mengungkap fakta bahwa korban sudah beberapa kali melakukan tindakan ilegal sebelumnya.

Korban, yang dikenal dengan inisial ASH, diduga bersama temannya AAL, yang masih berusia 15 tahun, mencuri logam tembaga dan kuningan bekas dari lokasi masjid. Mereka memilih tempat tersebut karena menjadi penyimpanan logam yang digunakan sebagai pelapis kubah masjid yang pernah terbakar dua tahun lalu.

Menurut Kapolsek Koja, Kompol Andry Suharto, aksi pencurian ini bukanlah kali pertama dilakukan oleh ASH. Dari keterangan petugas keamanan, ASH diketahui sering kali melakukan tindakan tersebut. Pernah juga, dia ditangkap oleh pihak sekuriti JIC, tetapi karena masih di bawah umur, akhirnya dipulangkan ke keluarganya.

Pada hari kejadian, ASH dan AAL tertangkap basah saat sedang mencuri di lantai tiga masjid. Saat itu, mereka langsung dikejar oleh petugas keamanan dan kebersihan. ASH panik dan melompat dari lantai tiga, sehingga meninggal dunia. Sementara itu, AAL berhasil ditangkapi oleh petugas sebelum sempat melompat.

Petugas kebersihan yang berada di bawah gedung mendengar suara keras ketika ASH jatuh. Setelah dicek, ASH dalam kondisi sekarat dan akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dievakuasi menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Latar Belakang Kebakaran Masjid JIC

Masjid Jakarta Islamic Center pernah mengalami kebakaran pada 19 Oktober 2022. Kebakaran terjadi saat pekerja sedang melakukan renovasi atap kubah masjid. Proses renovasi menggunakan bahan tripleks, dan saat ingin memasangnya, pekerja melelehkan membran menggunakan alat bakar. Percikan api dari alat tersebut menyebabkan api besar yang melalap seluruh kubah masjid.

Peristiwa kebakaran ini membuat kubah masjid yang awalnya putih menjadi hitam. Petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Utara mengerahkan 10 unit pemadam kebakaran dan 55 personel untuk memadamkan api. Kebakaran terdeteksi pada pukul 15.24 WIB dan petugas tiba di lokasi sekitar pukul 15.31 WIB.

Setelah kebakaran, banyak logam tembaga dan kuningan bekas disimpan di area masjid. Hal ini menjadi target bagi para pencuri seperti ASH dan AAL.

Tindakan Pengamanan dan Keamanan

Kepolisian dan pihak masjid terus memperketat pengawasan di sekitar lokasi. Garis polisi telah dipasang di tempat kejadian untuk mencegah gangguan dan memastikan proses penyelidikan berjalan lancar.

Selain itu, pihak sekuriti dan kebersihan masjid juga diminta untuk meningkatkan pengawasan agar tidak ada tindakan ilegal yang terulang. Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat bahwa tindakan kriminal seperti pencurian bisa berujung pada konsekuensi yang sangat serius.

Kesimpulan

Kasus tewasnya remaja 16 tahun saat mencuri di Masjid Jakarta Islamic Center menggambarkan pentingnya kesadaran hukum dan tanggung jawab. Meskipun korban masih di bawah umur, tindakan ilegal yang dilakukannya berdampak fatal. Selain itu, kejadian ini juga mengingatkan masyarakat akan bahaya kebakaran dan pentingnya menjaga keamanan di lingkungan publik.