Tudingan Penggunaan Anggaran Pemprov NTB Tidak Efisien, Ini Jawaban Jujur Kadis Kominfotik Yusron Hadi

Tudingan Penggunaan Anggaran Pemprov NTB Tidak Efisien, Ini Jawaban Jujur Kadis Kominfotik Yusron Hadi

Penjelasan Kepala Diskominfotik NTB Mengenai Festival Olahraga Nasional (FORNAS)

Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) yang akan diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat (NTB) menarik perhatian publik. Beberapa pihak memberikan kritik terkait anggaran dan partisipasi masyarakat. Namun, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfotik) NTB, Yusron Hadi, memberikan penjelasan yang rinci mengenai alasan penyelenggaraan event ini.

Anggaran yang Dialokasikan Sesuai Prioritas

Yusron menjelaskan bahwa APBD NTB tahun 2025 senilai lebih dari Rp6,2 triliun dialokasikan secara proporsional sesuai kebutuhan prioritas pembangunan daerah. Sebanyak 48,34 persen dari anggaran tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan di luar belanja operasional atau pegawai. Dari jumlah itu, sebesar 34,54 persen dialokasikan untuk pendidikan, 24,14 persen untuk kesehatan, dan 41,32 persen untuk infrastruktur.

"Semua yang kita butuhkan sudah tercakup sesuai grand desain pembangunan," ujarnya. Ia menegaskan bahwa FORNAS tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga berdampak sosial dan ekonomi yang signifikan.

Dampak Ekonomi yang Besar

Menurut Yusron, dampak sosial dan ekonomi dari FORNAS diprediksi lebih besar daripada anggaran yang dikeluarkan. Ia menyebutkan bahwa pelaku transportasi, penginapan, UMKM, pariwisata, hingga ekonomi kreatif lainnya akan mendapat manfaat dari event ini. Estimasi nilai dampak ekonomi mencapai Rp100–130 miliar.

Strategi ini diharapkan dapat membantu menjaga program prioritas pembangunan serta mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. "Kita ingin memastikan bahwa semua sektor berkembang bersama," tambahnya.

Partisipasi Masyarakat dalam FORNAS

Tuduhan minimnya partisipasi masyarakat dianggap tidak benar oleh Yusron. Menurutnya, konsep FORNAS dirancang dengan sistem swakelola dan melibatkan 90 persen vendor lokal. "Bagaimana mungkin kegiatan ini bisa berjalan tanpa keterlibatan masyarakat?" tanyanya.

Ia menjelaskan bahwa banyak sektor seperti transportasi, perhotelan, dan ekonomi kreatif akan merasakan dampak positif langsung dari event ini. Bahkan, banyak mahasiswa dan komunitas lokal dilibatkan sebagai relawan atau bagian dari acara seperti pembukaan dan penutupan.

Pelibatan Media dalam Peliputan

Yusron juga menyampaikan bahwa pelibatan media menjadi perhatian utama. Pihaknya akan segera memberikan ID Card bagi jurnalis yang ingin meliput gelaran olahraga nasional ini. "Pelibatan media untuk meliput dan memberitakan FORNAS dioptimalkan. Kami akan segera membagikan ID Card kepada media partner Provinsi yang selama ini aktif bekerja sama dengan kami," ujarnya.

Pentingnya FORNAS bagi NTB

Yusron menekankan bahwa NTB saat ini sedang berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor non-tambang agar tetap berada di atas 5,57 persen. Di tengah keterbatasan fiskal, pemerintah daerah memerlukan inovasi dan langkah-langkah strategis.

"APBD tahun 2025 telah dialokasikan untuk berbagai program pro rakyat yang menjawab kebutuhan pembangunan daerah," jelasnya. Ia menambahkan bahwa NTB membutuhkan trigger ekonomi yang kuat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal.

Event Besar Berikutnya yang Akan Digelar

Selain FORNAS, NTB akan menjadi tuan rumah sejumlah event besar lainnya. Salah satunya adalah ajang MotoGP pada Oktober mendatang. Sampai Desember, ada beberapa event lagi yang akan digelar. Selain itu, NTB juga akan menjadi tuan rumah PON 2028. Ini menjadi kesempatan untuk menguji kesiapan dalam menyelenggarakan event olahraga skala besar.

FORNAS NTB akan berlangsung mulai tanggal 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Dengan berbagai dampak positif yang diharapkan, event ini diharapkan menjadi momen penting dalam membangkitkan ekonomi dan semangat masyarakat NTB.