4 Makanan Ini Kurangi Risiko Stroke 30 Persen, Apa Saja?

Penyebab dan Pencegahan Stroke dengan Pola Makan Sehat
Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang. Hal ini bisa disebabkan oleh dua jenis utama, yaitu stroke iskemik akibat penyumbatan pembuluh darah dan stroke hemoragik karena pecahnya pembuluh darah. Menurut data dari World Health Organization (WHO), stroke menyebabkan lebih dari 6 juta kematian setiap tahun secara global. Di Indonesia, riset kesehatan dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI pada 2018 menunjukkan bahwa prevalensi stroke mencapai 10,9 per mil atau sekitar 1,09 persen dari populasi.
Meski stroke sering dianggap sebagai penyakit mendadak, nyatanya kondisi ini dapat dicegah melalui gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang tepat. Studi besar yang diterbitkan dalam jurnal Neurology oleh American Academy of Neurology menunjukkan bahwa pola makan sehat berbasis tanaman dan rendah garam dapat menurunkan risiko stroke hingga 30 persen. Penelitian lain dari Harvard T.H. Chan School of Public Health juga mendukung temuan ini. Konsumsi makanan kaya serat, antioksidan, kalium, dan lemak sehat seperti sayuran hijau, buah beri, biji-bijian utuh, dan ikan berlemak dikaitkan dengan penurunan risiko stroke iskemik dan hemoragik.
Berikut beberapa makanan yang dapat membantu mengurangi risiko stroke:
1. Gandum Utuh
Gandum utuh seperti roti gandum, beras merah, dan tepung dedak memiliki kandungan serat yang tinggi. Serat ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sehingga mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah. Selain itu, indeks glikemik yang rendah pada gandum utuh membantu mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah, dua faktor penting yang berkaitan dengan risiko stroke.
2. Ikan Berlemak
Ikan seperti salmon, sarden, makarel, dan tuna kaya akan asam lemak omega-3. Omega-3 memiliki efek anti inflamasi, menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar trigliserida, dan mencegah pembentukan bekuan darah. Kandungan ini sangat baik untuk menjaga elastisitas pembuluh darah dan mengurangi risiko penyumbatan.
3. Sayuran Hijau
Sayuran hijau seperti bayam, kale, sawi, dan brokoli mengandung folat, vitamin K, lutein, dan nitrat alami. Folat membantu menurunkan kadar homosistein, sedangkan vitamin K menjaga elastisitas dan kekuatan pembuluh darah. Studi dari American Heart Association (2021) menunjukkan bahwa pola makan tinggi sayuran hijau dikaitkan dengan risiko stroke 26 persen lebih rendah dibandingkan dengan pola makan rendah sayur.
4. Buah Beri
Buah beri seperti blueberry, strawberry, raspberry, dan blackberry kaya akan antioksidan, vitamin C, dan serat. Flavonoid dalam buah beri memiliki efek menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke otak. Penelitian dalam jurnal Circulation (2012) menunjukkan bahwa konsumsi rutin buah beri dapat menurunkan risiko stroke dan serangan jantung, terutama pada wanita. Flavonoid juga membantu mengurangi peradangan kronis dan stres oksidatif yang berkontribusi pada perkembangan penyakit pembuluh darah otak.
Dengan memperhatikan pola makan sehat dan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, risiko stroke dapat diminimalkan. Penting untuk menjaga keseimbangan antara konsumsi makanan bergizi dan gaya hidup aktif agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit serius seperti stroke.