6 Kebiasaan Harian yang Tingkatkan Stres, Konsumsi Kafein Berlebihan

6 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Bisa Mempengaruhi Stres
Stres sering kali muncul dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan hingga hubungan pribadi. Terkadang, kita tidak menyadari bahwa beberapa kebiasaan sehari-hari justru memperparah kondisi mental kita. Dalam situasi seperti ini, perubahan kecil bisa menjadi kunci untuk mengurangi beban stres.
Seorang psikiater holistik yang juga penulis buku A Mind of Your Own, Kelly Brogan, M.D., menjelaskan bahwa masyarakat modern cenderung terjebak dalam tekanan untuk selalu tampil sempurna. Hal ini membuat kita seringkali melakukan hal-hal yang justru meningkatkan rasa stres. Berikut adalah enam kebiasaan yang tanpa disadari bisa memperburuk stres:
1. Membesar-besarkan Masalah
Membayangkan hal terburuk yang mungkin terjadi atau merasa panik karena situasi yang belum tentu terjadi dikenal sebagai catastrophizing. Misalnya, ketika seseorang khawatir tentang bencana besar yang mungkin terjadi tanpa alasan yang jelas. Menurut Brogan, kebiasaan ini bisa menambah rasa stres. Untuk mengatasinya, ia menyarankan untuk mengambil jeda tiga menit sebelum bereaksi terhadap situasi yang membuat panik. Dengan begitu, tubuh dan pikiran dapat lebih tenang dan fokus pada realitas.
2. Kurang Tidur
Meskipun tampak efisien untuk mengurangi waktu tidur demi menyelesaikan tugas, kurang tidur justru membuat stres semakin sulit diatasi. Selama tidur, tubuh melakukan banyak proses penting, termasuk mengatur respons inflamasi dan sistem hormonal. Kurang tidur bisa mengganggu pola fluktuasi hormon stres harian. Dalam kondisi stres kronis, baik fisik maupun mental, pola tersebut bisa terganggu.
3. Mengandalkan Makanan Cepat Saji
Di tengah kesibukan, makanan cepat saji sering menjadi pilihan praktis. Namun, kebiasaan ini justru memperumit kondisi fisik dan mental. Makanan dengan kadar gula tinggi dapat mengganggu hormon kortisol, yaitu hormon yang terkait dengan stres. Oleh karena itu, disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan olahan dan lebih memperbanyak asupan protein tanpa lemak, sayuran, buah, serta lemak sehat seperti alpukat atau kacang-kacangan. Gula darah memiliki hubungan yang sangat erat dengan kortisol, sehingga setiap kali kita mengonsumsi gula, insulin melonjak dan menjadi stresor bagi tubuh.
4. Menyesali Hal yang Sudah Terjadi
Mengulang-ulang kejadian buruk dan memikirkan apa yang seharusnya dilakukan berbeda hanya akan membuat otak semakin lelah. Untuk melatih otak keluar dari kebiasaan ini, Brogan menyarankan meditasi setidaknya 10 menit. Tujuan meditasi adalah memusatkan perhatian pada tubuh dan pernapasan. Ia juga merekomendasikan yoga kundalini sebagai cara yang efektif meski terasa tidak langsung bekerja.
5. Konsumsi Terlalu Banyak Kafein
Kafein memang bisa menggoda saat tubuh lelah, tetapi terlalu sering mengonsumsinya hanya akan menutupi kelelahan yang sebenarnya perlu diatasi. Terlalu mengandalkan kafein bisa membuat seseorang abai pada kebutuhan tubuh untuk beristirahat. Jika stres mulai memuncak, mungkin sudah saatnya meletakkan cangkir kopi dan mulai mendengarkan tubuh.
6. Langsung Bereaksi Secara Emosional
Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan, dan kita dalam kondisi lelah atau tertekan, mudah sekali untuk langsung meledak. Namun, menurut Brogan, respons spontan seperti itu justru memperburuk stres. Ia merekomendasikan untuk berhenti sejenak dan memproses situasi secara sadar. Dengan berhenti, memutus koneksi, dan bermeditasi, kamu bisa menangani situasi dengan lebih baik. Kebiasaan ini akan membantu menjaga pikiran tetap tenang di tengah tekanan.