Jawaban Post Test FPPN 3 Modul 3 PPG 2025: Mengajar Siswa ADHD Nama Riko

Jawaban Post Test FPPN 3 Modul 3 PPG Tahap 2 Tahun 2025
Berikut jawaban dari post test FPPN 3 modul 3 PPG tahap 2 tahun 2025. Soal-soal latihan pemahaman ini dapat menjadi bantuan bagi guru dalam memahami konsep-konsep penting dalam pendidikan. Di dalam modul ini, terdapat tiga topik utama yang perlu dipahami dengan baik:
- Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Nasional
- Makna, Urgensi dan Strategi Internalisasi Pendidikan Nilai dalam Kerangka Pendidikan Nasional
- Kode Etik Guru, Apakah Perilaku Guru sebagai Pendidik Perlu Diatur?
Berikut adalah beberapa soal beserta jawaban yang relevan dengan topik-topik tersebut.
Soal Pertama: Menangani Siswa dengan ADHD di Kelas
Di kelas IV, Anda mengajar Riko, seorang siswa dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Riko sangat cerdas, tetapi sering tidak bisa diam, mudah teralihkan, dan sering menyela saat Anda mengajar. Teman-temannya merasa terganggu dan sulit berkonsentrasi karena perilaku Riko. Bagaimana upaya Anda untuk memastikan kegiatan belajar yang aman dan inklusif untuk semua siswa?
Jawaban: C
Penjelasan: Berdiskusi dengan Riko untuk memahami kebutuhan belajarnya, lalu menjelaskan kepada para siswa lain tentang kondisi Riko agar mereka lebih memahami kondisinya.
Soal Kedua: Menangani Kasus Menyontek
Bu Rina sedang mengoreksi ulangan Bahasa Indonesia dan menemukan dua lembar jawaban siswa yang sangat mirip. Setelah diselidiki, ternyata salah satu siswa menyontek. Bu Rina ingin menanamkan nilai kejujuran sejak dini dengan cara yang tegas dan mendidik, tetapi juga khawatir membuat siswa merasa malu. Bagaimana upaya yang perlu dilakukan Bu Rina?
Jawaban: C
Penjelasan: Memfasilitasi mereka untuk merefleksikan kesalahannya dan memberikan konsekuensi nilai yang adil agar mereka tidak mengulangi, lalu merancang program kelas sederhana untuk menanamkan nilai kejujuran secara rutin.
Soal Ketiga: Menghadapi Keterlambatan Pengumpulan Tugas
Pak Wahyu, guru Bahasa Indonesia di kelas XI SMA, menerima permintaan dari Ayu, siswi cerdas dan aktif, untuk mengumpulkan tugas akhir semester yang terlambat. Ayu mengatakan bahwa keterlambatannya disebabkan oleh kondisi keluarga. Ada dilema yang dirasakan Pak Wahyu karena beberapa siswa lain juga terlambat mengumpulkan tugas, tetapi ditolak karena tidak sesuai kesepakatan tenggat waktu. Bagaimana sebaiknya Pak Wahyu mengatasi dilema ini?
Jawaban: C
Penjelasan: Tidak memberikan kelonggaran bagi Ayu dengan penjelasan yang empatik, lalu mengajak semua siswa meninjau ulang kesepakatan kelas mengenai kesepakatan pengumpulan tugas.
Soal Keempat: Menangani Permintaan Orang Tua untuk Menaikkan Nilai
Ibu Dini, wali kelas di sebuah SMP, menerima permintaan dari orang tua Dafa untuk membantu memperbaiki nilai anaknya agar bisa memenuhi syarat masuk SMA favorit. Orang tua Dafa memohon dengan nada lembut dan bahkan membawa oleh-oleh sebagai bentuk terima kasih. Ibu Dini ingin menjaga hubungan baik dengan orang tua, tetapi juga menyadari bahwa permintaan tersebut berpotensi melanggar kode etik sebagai pendidik. Bagaimana sikap yang tepat?
Jawaban: D
Penjelasan: Menyampaikan penolakan permohonan dengan sopan dan menjelaskan bahwa perubahan nilai tanpa dasar yang objektif bertentangan dengan kode etik dan keadilan bagi seluruh siswa.
Soal Kelima: Mengatasi Sikap Kurang Empati pada Siswa
Dalam kegiatan diskusi kelompok, Farel sering memotong pembicaraan dan mengabaikan pendapat teman-temannya. Hal ini menyebabkan anggota kelompok lain merasa tidak nyaman dan enggan berdiskusi. Anda ingin membantu Farel menyadari pentingnya mendengarkan dan menghargai pendapat teman, tetapi juga tidak ingin membuatnya merasa disudutkan atau kehilangan semangat. Bagaimana Anda mengatasi situasi ini?
Jawaban: C
Penjelasan: Mengajak Farel berdiskusi secara pribadi, lalu memfasilitasinya untuk merefleksikan dampak perilakunya terhadap kelompok dan berdiskusi tentang pentingnya nilai respek.
Kesimpulan
Soal-soal ini mencerminkan tantangan nyata yang sering dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran. Dengan memahami konsep-konsep seperti inklusivitas, kejujuran, keadilan, dan empati, guru dapat menjalankan perannya dengan lebih efektif dan profesional. Selain itu, jawaban-jawaban yang diberikan menunjukkan bahwa pendekatan yang tepat harus didasarkan pada komunikasi yang jelas, kebijakan yang konsisten, serta pemahaman akan hak dan tanggung jawab setiap pihak dalam lingkungan pendidikan.