Studi: Konsumsi Telur Seminggu Sekali Turunkan Risiko Alzheimer

Manfaat Telur dalam Menurunkan Risiko Penyakit Alzheimer
Telur adalah salah satu bahan pangan yang sering dikonsumsi sehari-hari. Selain mudah diolah, telur juga kaya akan nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Tidak hanya sebagai sumber protein, telur juga memiliki manfaat lain yang bisa membantu mencegah penyakit tertentu, seperti Alzheimer.
Alzheimer merupakan penyakit yang menyerang otak dan memengaruhi kemampuan berpikir serta daya ingat. Penyakit ini menjadi penyebab utama demensia dan biasanya terjadi pada orang dengan usia di atas 65 tahun. Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini secara total. Oleh karena itu, para peneliti terus mencari cara untuk mencegah atau memperlambat perkembangannya, salah satunya melalui pola makan.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal The Journal of Nutrition (2024) menunjukkan bahwa mengonsumsi telur secara rutin bisa membantu menurunkan risiko terkena Alzheimer. Dalam studi tersebut, para peneliti melakukan pengamatan terhadap lebih dari 1.024 lansia dengan rata-rata usia 81 tahun selama periode enam tahun tujuh bulan. Peserta diminta mengisi kuesioner frekuensi makanan, dan ditemukan bahwa sekitar seperempat dari mereka mengalami Alzheimer selama masa studi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi setidaknya satu butir telur per minggu memiliki risiko lebih rendah terkena Alzheimer dibandingkan dengan mereka yang hanya makan satu butir telur per bulan atau lebih jarang. Angka penurunan risiko mencapai 47 persen. Selain itu, peneliti juga mengevaluasi otak dari 578 peserta yang telah meninggal dunia. Mereka menemukan bahwa peserta yang rutin mengonsumsi telur memiliki penumpukan protein beracun yang lebih sedikit, yaitu plak amiloid yang berkaitan dengan Alzheimer.
Plak amiloid adalah salah satu penyebab utama kerusakan otak pada penderita Alzheimer. Plak ini terbentuk dari protein beta-amyloid yang menggumpal di antara sel-sel otak, sehingga mengganggu komunikasi antar sel dan merusak fungsi otak. Peneliti percaya bahwa manfaat telur dalam menurunkan risiko Alzheimer berkaitan dengan kandungan nutrisinya, terutama kolin.
Kolin adalah zat gizi penting yang dibutuhkan untuk membentuk asetilkolin, yaitu senyawa di otak yang berperan dalam memori dan fungsi kognitif. Asupan kolin yang cukup diyakini dapat membantu melindungi otak dari penurunan fungsi akibat penuaan atau Alzheimer. Meskipun tubuh dapat memproduksi kolin secara alami, jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Oleh karena itu, kolin harus diperoleh dari makanan, dan telur menjadi salah satu sumber kolin yang baik dan mudah diakses.
Selain kolin, telur juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan otak. Kolin dan omega-3 bekerja secara sinergis untuk melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif akibat penuaan. Christopher U. Missling, ilmuwan yang tidak terlibat dalam studi ini, menyatakan bahwa sekitar 39–40 persen dari efek perlindungan tersebut dijelaskan oleh tingginya asupan kolin dari makanan. Kuning telur juga mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki sifat neuroprotektif. Kombinasi antara kolin dan omega-3 mungkin sangat bermanfaat bagi kesehatan otak.
Dengan kandungan kolin dan omega-3 yang mendukung fungsi otak, telur bisa menjadi pilihan asupan sederhana yang bermanfaat di masa tua. Meskipun bukan satu-satunya faktor yang menentukan risiko Alzheimer, pola makan sehat tetap berperan penting dalam menjaga kesehatan otak.