Sudewo Akui Kesalahan, Warga Marah Akan Demo, Kebiasaan Buruk Bupati Diungkit

Demonstrasi Besar-Besaran Akan Tetap Digelar
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu telah menyiapkan aksi demonstrasi besar-besaran pada Rabu, 13 Agustus 2025. Meskipun Bupati Pati, Sudewo, telah membatalkan kebijakan kenaikan pajak PBB-P2 hingga 250 persen, aksi ini tetap akan dilakukan. Tidak hanya untuk menolak kebijakan tersebut, namun juga untuk menyampaikan tuntutan agar Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.
Awalnya, demo 13 Agustus digaungkan sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan pajak yang dianggap memberatkan masyarakat. Aliansi Masyarakat Pati Bersatu telah membuka posko donasi sejak 1 Agustus hingga 12 Agustus mendatang. Namun, keputusan Sudewo untuk membatalkan kenaikan pajak tidak cukup untuk menghentikan gelombang protes.
Penjelasan Bupati Sudewo
Dalam konferensi pers darurat di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat, Sudewo menyatakan bahwa keputusan pembatalan kenaikan PBB-P2 diambil demi menciptakan situasi yang aman dan kondusif. Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memperlancar perekonomian dan pembangunan daerah. Tarif PBB-P2 akan dikembalikan seperti tahun 2024 tanpa ada kenaikan satu pun persen.
Bagi warga yang sudah membayar pajak lebih tinggi, uang sisa akan dikembalikan oleh pemerintah. Teknis pengembalian uang akan diatur oleh BPKAD dan kepala desa. Meski begitu, ia juga menyampaikan permintaan maaf atas tutur kata dan perbuatan yang selama ini membuat masyarakat kurang berkenan.
Sudewo menegaskan bahwa ia akan tetap konsisten dalam membangun Pati secara maksimal. Pembangunan akan dilakukan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Ia juga meminta seluruh elemen masyarakat untuk kembali solid dan bergotong-royong demi kemajuan daerah.
Kritik terhadap Kepemimpinan Bupati
Penasihat hukum Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Nimerodi Gulo, menegaskan bahwa aksi unjuk rasa 13 Agustus tidak akan dibatalkan. Ia menyebut bahwa masih ada hal lain yang perlu diprotes. Menurutnya, aksi ini bukan hanya tentang pajak, tetapi juga untuk memperingatkan Bupati Sudewo agar menghentikan sikap arogansinya.
Gulo mengkritik karakter kepemimpinan Sudewo yang dinilai tidak merakyat. Ia menilai bahwa ucapan maaf dari Bupati hanya sekadar gombal karena kebijakan yang diambil sering berubah-ubah. Ia menegaskan bahwa pemimpin harus merasakan penderitaan rakyat, bukan hanya berpikir sembarangan.
Tuntutan Penggantian Bupati
Korlap Penggalangan Donasi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto, menyatakan bahwa warga Pati akan tetap menggelar demo besar-besaran di Alun-Alun Pati. Tujuan utamanya adalah untuk mendesak agar Sudewo mundur dari jabatannya sebagai Bupati Pati.
Teguh menjelaskan bahwa alasan tidak hanya disebabkan oleh kebijakan kenaikan pajak, tetapi juga karena masalah-masalah lain terkait tata kelola pemerintahan yang dianggap buruk. Ia menegaskan bahwa Pati akan damai dan sejahtera jika Sudewo mundur dari jabatannya. Warga akan terus menuntut pergantian Sudewo selama dia masih menjabat.
Menurut Teguh, warga Pati sudah tidak percaya lagi kepada Sudewo, apalagi sikapnya dinilai sombong. Ia menilai bahwa pembatalan kenaikan pajak hanya dilakukan karena tekanan publik, bukan karena hati nurani. Ia menyatakan bahwa jika Sudewo benar-benar pro rakyat, maka kebijakan kenaikan pajak tidak akan pernah diambil.
Teguh kembali menegaskan bahwa warga Pati akan tetap menggelar demo untuk menuntut pergantian Bupati. Ia menyatakan bahwa intinya adalah Bupati Pati bukanlah Sudewo.