BRIN Umumkan Dua Spesies Katak Bertaring Baru di Meratus

Featured Image

Penemuan Spesies Katak Baru di Kalimantan

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan telah mengungkap dua spesies baru katak bertaring dari famili Dicroglossidae. Penemuan ini menandai perkembangan penting dalam pemahaman tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya di wilayah Pegunungan Meratus, Kalimantan tenggara.

Kedua spesies baru tersebut diberi nama Limnonectes maanyanorum dan Limnonectes nusantara. Penelitian ini melibatkan kolaborasi antara Tim Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE), Aichi University of Education, Kyoto University, serta Universitas Palangkaraya. Proses identifikasi dan analisis dilakukan dengan pendekatan ilmiah yang ketat untuk memastikan bahwa kedua spesies tersebut benar-benar berbeda dari spesies yang sudah dikenal.

Awalnya Dianggap sebagai Spesies Umum

Awalnya, para peneliti mengira bahwa kedua spesies ini merupakan bagian dari spesies umum Limnonectes kuhlii. Namun, setelah dilakukan analisis genetik dan morfologi, ditemukan perbedaan signifikan antara kedua spesies tersebut. Perbedaan ini didasarkan pada jarak genetik pada sebagian sekuens gen 16S rRNA serta kombinasi karakter morfologis. Hasil analisis ini memberikan bukti kuat bahwa keduanya adalah garis keturunan yang berbeda.

Selain itu, analisis filogenetik menunjukkan bahwa L. maanyanorum dan L. nusantara masing-masing membentuk klad monofiletik dengan dukungan statistik yang tinggi. Hal ini memperkuat status mereka sebagai spesies baru yang tidak dapat dikategorikan sebagai varian dari spesies lain.

Makna Nama Spesies Baru

Nama ilmiah dari spesies baru ini memiliki makna yang sangat bermakna. Limnonectes maanyanorum ditemukan di kawasan Gunung Karasik, Kalimantan Tengah. Nama ini diberikan untuk menghormati masyarakat adat Dayak Maanyan yang tinggal di wilayah tersebut. Di kalangan masyarakat setempat, katak ini dikenal sebagai "Senteleng Watu", yang berarti "katak batu".

Sementara itu, Limnonectes nusantara ditemukan di daerah Loksado dan Paramasan, Kalimantan Selatan. Nama "Nusantara" dipilih sebagai simbol identitas nasional Indonesia, sekaligus merujuk pada Ibu Kota Negara baru yang berlokasi di Kalimantan. Di wilayah asalnya, katak ini disebut "Lampinik" oleh masyarakat Dayak Meratus.

Ciri Fisik Spesies Baru

Dari segi ciri fisik, kedua spesies baru ini memiliki bentuk tubuh sedang dan memiliki ciri khas berupa "taring" (struktur tulang menonjol) di rahang bawah, terutama pada katak jantan. Jari-jari kaki mereka berselaput penuh, kulit tubuh berbintil, dan memiliki warna serta pola tubuh yang khas.

Bentuk bintil dan ukuran taring menjadi pembeda penting antara keduanya. Perbedaan ini tidak hanya menunjukkan keunikan spesies, tetapi juga memberikan informasi penting bagi para peneliti dalam memahami evolusi dan adaptasi spesies di lingkungan alami mereka.

Kontribusi dalam Eksplorasi Biodiversitas

Temuan ini memiliki dampak besar dalam eksplorasi biodiversitas di wilayah tropis yang masih jarang dijelajahi. Penemuan ini juga mendukung penguatan kebijakan konservasi berbasis data ilmiah, terutama di Kalimantan yang merupakan bagian dari kawasan Sundaland yang kaya akan spesies endemik.

Penemuan ini menjadi kontribusi penting dalam upaya mendokumentasikan keanekaragaman herpetofauna Kalimantan, serta menegaskan peran penting wilayah Meratus dalam konservasi spesies endemik. Mengingat ancaman terhadap keberlangsungan kehidupan amfibi endemik Kalimantan seperti kerusakan habitat, eksploitasi jenis, perubahan iklim, dan timbulnya penyakit, penemuan ini menjadi langkah penting dalam perlindungan keanekaragaman hayati.