Bupati Purworejo Ajak Diaspora Kolaborasi dan Investasi untuk Bangun Daerah Asal

Sarasehan Pakuwojo: Sinergi Diaspora untuk Pembangunan Berkelanjutan
Pakuwojo, sebuah perkumpulan keluarga besar Purworejo, menyelenggarakan acara Sarasehan di Jakarta dengan tema "Sinergi Diaspora Purworejo Memperkuat Jati Diri Daerah Menuju Pembangunan Berkelanjutan". Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara warga Purworejo yang tinggal di luar kota dan masyarakat setempat, serta mencari solusi bersama dalam pembangunan daerah.
Ketua Pelaksana Sarasehan, Ronald FR Suprapto, menjelaskan bahwa diaspora Purworejo memiliki visi dan semangat kuat untuk ikut berkontribusi dalam membangun kampung halaman. Ia berharap melalui pertemuan ini, kebijakan yang optimal dan strategis bisa segera dirumuskan agar dapat langsung diimplementasikan untuk mendukung pembangunan warga Purworejo.
Sementara itu, Ketua Umum Pakuwojo Rendra Kusuma Wijaya menekankan pentingnya kerja sama antara diaspora dan pemerintah kabupaten. Ia mengatakan, Pakuwojo sangat inklusif dan komunikatif dalam bekerja sama untuk membantu pembangunan baik di Purworejo maupun di tempat perantauan.
Rendra juga menyampaikan rencana program prioritas yang akan dijalankan mulai tahun 2025. Salah satunya adalah bursa kerja dan bursa karya yang diharapkan bisa membantu para wirausaha dan pekerja asal Purworejo untuk lebih mandiri dan berkembang. Selain itu, Pakuwojo akan bekerja sama dengan DGW Grup, produsen pupuk nasional, untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian di Purworejo.
Di samping itu, Pakuwojo sedang melakukan pemetaan potensi yang dimiliki oleh warga Purworejo. Tujuannya adalah agar organisasi ini bisa lebih aktif dan tepat sasaran dalam berkontribusi pada pembangunan daerah. Mulai tahun 2025, fokus utama Pakuwojo adalah kerja, baik itu untuk warga yang tinggal di perantauan maupun di kampung halaman.
Bupati Purworejo Yuli Hastuti mengapresiasi penyelenggaraan Sarasehan Pakuwojo. Menurutnya, acara ini menjadi media yang baik untuk mempererat tali silaturahmi dan memupuk rasa cinta terhadap daerah. Ia juga mengimbau warga yang sukses di luar kota untuk kembali dan berkontribusi bagi pembangunan kampung halaman.
Yuli menyebut bahwa Purworejo masih termasuk daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem dan pengangguran yang cukup tinggi. Untuk itu, ia siap membuka ruang bagi investor untuk berinvestasi dan berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten guna menciptakan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi yang lebih baik.
Ia mendukung kerja sama konkret yang bisa segera dilaksanakan, khususnya pada empat bidang utama: pertanian, industri, perdagangan, dan pariwisata. Pemerintah kabupaten akan bekerja sama dengan komunitas perantauan dan Pakuwojo untuk merumuskan program yang realistis dan terukur.
Salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah kabupaten adalah hilirisasi sektor pertanian yang masih minim serta UMKM yang belum go internasional. Oleh karena itu, percepatan pembangunan ekonomi menjadi fokus utama, dengan tujuan memperkecil angka pengangguran dan membantu UMKM dalam mengatasi kendala modal usaha.
Prof. DR. Semiarto Aji Purwanto, Guru Besar FISIP UI, menyoroti pentingnya penguatan jati diri lokal di tengah perubahan budaya dan perkembangan teknologi yang cepat. Ia menilai, potensi diaspora Purworejo yang kuat terhadap nilai-nilai daerah bisa dimanfaatkan secara optimal. Sektor pariwisata harus menjadi alat perekat sosial dan budaya, bukan hanya sekadar untuk dijual.
Di sisi lain, Bari Arijono, Presiden Akademi Kecerdasan Buatan Indonesia, menekankan peran penting AI dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Meskipun AI memberikan analisis yang akurat, manusia tetap menjadi pengendali utama. Ia juga menyampaikan rencana untuk menjadikan Purworejo sebagai pilot project pengelolaan sampah tanpa pembakaran.
Menurut Bari, AI bukanlah kompetitor manusia, melainkan alat bantu yang semakin memperkuat budaya lokal. Kemajuan teknologi harus digunakan sebagai alat pelestari budaya, seperti musik daerah yang bisa viral melalui media sosial.
Akhirnya, Budaya Purworejo harus tetap bertumpu pada nilai-nilai dan kearifan lokal, bukan hanya pada teknologi saja. Dengan sinergi yang kuat antara diaspora, pemerintah, dan masyarakat, Purworejo dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan sejahtera.