Fungsi Utama Rooftop dan Perbedaannya dengan Balkon

Featured Image

Perbedaan Antara Balkon dan Rooftop dalam Dunia Properti

Di tengah meningkatnya harga lahan untuk hunian, banyak pemilik properti mencari inovasi untuk memaksimalkan ruang yang tersedia. Salah satu solusi yang semakin populer adalah penggunaan area balkon dan rooftop sebagai tambahan ruang di bangunan. Meski keduanya sering terlihat mirip, sebenarnya memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda.

Balkon biasanya merupakan bagian dari bangunan yang menjorok keluar, umumnya terletak di lantai dua atau lebih tinggi. Fungsinya sebagai perpanjangan dari ruang atau teras, sehingga bisa digunakan untuk bersantai atau menikmati pemandangan. Ukurannya relatif kecil karena keterbatasan lahan dan pertimbangan estetika bangunan. Sementara itu, rooftop merujuk pada bagian paling atas dari sebuah bangunan yang tidak menggunakan material seperti genting atau asbes. Area ini biasanya lebih luas dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan fungsional.

Mengapa Rooftop Menarik Perhatian?

Dengan keterbatasan lahan di daerah padat penduduk, ekspansi secara horizontal menjadi sulit. Oleh karena itu, banyak orang memilih untuk memperluas secara vertikal. Rooftop yang awalnya hanya berfungsi sebagai atap pelindung kini dikembangkan menjadi ruang fungsional yang memberikan nilai tambah bagi hunian.

Rooftop juga memiliki kelebihan dalam hal ukuran. Karena lebih luas, penggunaannya bisa bervariasi, mulai dari penyimpanan utilitas hingga menjadi area berkebun. Selain itu, rooftop sering dimanfaatkan sebagai tempat bersantai, olahraga, atau bahkan restoran dengan pemandangan yang menarik.

8 Fungsi Rooftop yang Semakin Populer

Berikut beberapa fungsi utama rooftop yang sering digunakan:

  • Tempat Penyimpanan Utilitas
    Rooftop kerap dijadikan lokasi untuk menjemur pakaian, menyimpan antena, toren air, hingga panel surya. Tanpa area ini, banyak rumah akan kesulitan menyimpan fasilitas dasar bangunan.

  • Area Olahraga
    Permukaan datar dan terbuka membuat rooftop ideal untuk aktivitas fisik. Banyak pemilik kos atau hunian bersama (co-living) menjadikan rooftop sebagai lapangan kecil atau tempat yoga untuk menarik penghuni muda yang peduli kesehatan.

  • Gudang Tambahan
    Rooftop bisa dimanfaatkan untuk menyimpan barang-barang jarang digunakan, menghemat ruang dalam rumah, meskipun tampilannya mungkin tidak terlalu estetik.

  • Taman Atap (Roof Garden)
    Cocok bagi yang gemar bercocok tanam tapi tak punya lahan. Rooftop dapat disulap menjadi kebun sayur atau taman bunga, memberi efek sejuk, sehat, dan hemat biaya konsumsi.

  • Kolam Renang Pribadi
    Beberapa apartemen mewah sudah memanfaatkan rooftop sebagai lokasi kolam renang. Meski butuh biaya dan perencanaan matang, fitur ini bisa jadi nilai jual tinggi untuk properti.

  • Tempat Bersantai atau Nongkrong
    Rooftop bisa dirancang sebagai tempat bersantai dengan menambahkan meja, kursi, dan dekorasi menarik. Jika didesain dengan baik, bisa menjadi area favorit keluarga atau tamu.

  • Area Peneropongan Bintang
    Berada di titik tertinggi bangunan, rooftop meminimalkan gangguan cahaya dan ideal untuk aktivitas melihat langit malam dengan teleskop.

  • Restoran
    Banyak pelaku usaha kuliner kini memanfaatkan rooftop sebagai lokasi kafe atau restoran dengan pemandangan menarik. Ini menjadi tren, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z yang gemar mencari tempat estetik untuk bersosialisasi atau berfoto.