Hoaks atau Fakta? Autopsi Arya Daru Terbongkar, Ini Fakta Aslinya

Kasus Kematian Arya Daru Pangayunan: Autopsi dan Penjelasan Pihak Kepolisian
Beberapa waktu lalu, beredar di media sosial sebuah informasi yang menyebutkan hasil autopsi dari Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda yang ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan di kamar kosnya pada Selasa (8/7/2025). Informasi ini menyebar melalui akun Instagram dengan nama National Security Agency (NSA), yang menyatakan bahwa Arya Daru meninggal karena dibunuh.
Isu tersebut bertujuan untuk menyangkal kemungkinan bahwa sang diplomat mengakhiri hidupnya sendiri. Dengan adanya penyebaran informasi tersebut, pihak kepolisian akhirnya merespons dan memberikan klarifikasi terkait kasus ini.
Isi Surat Autopsi yang Beredar
Dalam narasi yang ditulis oleh akun NSA, disebutkan bahwa mereka telah memiliki hasil autopsi Arya Daru. Surat tersebut mencantumkan analisis internal dari NSA, termasuk temuan seperti luka memar di wajah dan tubuh, serta hasil analisa toksikologi. Di bagian perut kiri korban, ditemukan tanda yang berisi kode misterius.
Berdasarkan surat tersebut, kesimpulan yang diberikan adalah bahwa Arya Daru meninggal bukan karena bunuh diri, melainkan karena pembunuhan. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang terkait kebenaran informasi ini.
Respons dari Pihak Kepolisian
Menanggapi isu yang beredar, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, menjelaskan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung. Oleh karena itu, penyebab kematian Arya Daru belum dapat diketahui secara pasti.
"Proses yang kami lakukan saat ini namanya tahap penyelidikan. Jadi penyelidikan masih berlangsung, proses untuk mengungkap apakah peristiwa yang kami dalami ini ada pidana atau tidak, ini yang masih berlangsung," ujar Kombes Ade.
Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa mereka tidak akan langsung berkomentar terkait kesimpulan dari akun NSA. Mereka menyarankan masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas sumbernya.
Peran Ahli dalam Penyelidikan
Kombes Ade juga menyebutkan bahwa sudah ada beberapa ahli yang terlibat dalam penyelidikan kasus ini. Hasil dari pemeriksaan ahli akan disampaikan setelah semua data lengkap terkumpul.
"Beberapa hasil sudah ada di tangan penyelidik. Tapi beberapa belum, nanti setelah lengkap semua akan dijelaskan semua. Masing-masing ahli akan kami undang untuk menjelaskan hasil pemeriksaannya berdasarkan kompetensi keahliannya," tambahnya.
Pesan untuk Masyarakat
Selain itu, pihak kepolisian mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menerima informasi, terutama di media sosial. Setiap informasi, meskipun kecil, bisa menjadi bahan pertimbangan dalam penyelidikan.
"Kami berpesan kepada masyarakat, agar bijak bermedsos. Namun setiap informasi sekecil apapun itu akan jadi bahan pertimbangan penyelidikan untuk mengungkap fakta kasus ini," kata Kombes Ade.
Ia juga menekankan bahwa prinsip pengungkapan informasi harus didasarkan pada pendekatan ilmiah dan profesional. Proses penyelidikan dilakukan dengan hati-hati dan tanggung jawab agar dapat dipertanggungjawabkan.
Kesimpulan
Hingga saat ini, penyebab pasti kematian Arya Daru Pangayunan masih dalam penyelidikan. Meski beredarnya informasi tentang autopsi yang disebut milik NSA menimbulkan banyak spekulasi, pihak kepolisian tetap memastikan bahwa semua proses dilakukan secara ilmiah dan transparan. Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi.