Mengenal PWI-LS, Ormas Perjuangan Walisongo yang Terlibat Bentrok dengan Massa Habib Rizieq di Pemalang

Mengenal PWI-LS, Ormas Perjuangan Walisongo yang Terlibat Bentrok dengan Massa Habib Rizieq di Pemalang

Latar Belakang Ormas Islam PWI-LS

Organisasi kemasyarakatan (ormas) Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) diduga terlibat dalam bentrokan dengan massa pendukung Habib Rizieq. Insiden ini terjadi saat Habib Rizieq mengisi ceramah dalam acara peringatan bulan Muharam di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Rabu (23/7/2025) malam.

Dalam insiden tersebut, sedikitnya lima orang terluka akibat bentrokan antara ormas pendukung dan penolak ceramah Habib Rizieq. Meski situasi awalnya damai, suasana berubah mencekam sekitar pukul 22.30 WIB. Seorang warga setempat bernama Ahmad (50) mengungkapkan bahwa terjadi aksi saling kejar antar dua kelompok massa yang bisa dibedakan dari warna pakaian putih dan hitam.

Kelompok berbaju putih-putih kejar yang berbaju hitam, katanya itu kelompok PWI. Kejadiannya sekitar 15 menitan, cukup mencekam. Bentrokan dipicu oleh upaya massa PWI-LS membubarkan paksa acara pengajian yang dipimpin oleh eks pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab.

Meskipun aparat kepolisian sempat membentuk barikade untuk menghalau massa penolak, beberapa orang berhasil menerobos dan melempari panggung ceramah dengan batu. Aksi provokatif tersebut memicu reaksi balik dari massa pendukung, dan bentrokan fisik pun tak terhindarkan.

Visi dan Misi PWI-LS

PWI-LS dibentuk pada 2023 oleh tokoh Nahdliyin. Mereka prihatin terhadap berkembangnya paham-paham keislaman yang dianggap ekstrem, intoleran, serta bertentangan dengan tradisi Islam Nusantara. Nama Laskar Sabilillah diambil dari semangat perjuangan fisabilillah (di jalan Allah) yang pernah digunakan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan.

Tapi dalam konteks PWI, Laskar Sabilillah difokuskan sebagai pengawal moral dan dakwah, bukan milisi bersenjata atau kekuatan paramiliter. Meski tidak berada secara struktural di bawah Nahdlatul Ulama (NU), PWI-LS lahir dari rahim komunitas Nahdliyin.

Mereka dikenal aktif dalam kegiatan keagamaan, pengajian akbar, dakwah damai, dan pendampingan terhadap kiai lokal di berbagai daerah. Tujuan mereka adalah:

  • Meneruskan perjuangan Walisongo—sembilan tokoh utama penyebar Islam di Jawa.
  • Mengawal dakwah Islam moderat yang ramah terhadap budaya lokal.
  • Melindungi para ulama pewaris tradisi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

Tokoh Pendiri Utama

Tokoh pendiri utama PWI-LS adalah KH Abbas Billy Yachsy, seorang kiai kharismatik dan pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon. Ia dikenal sebagai tokoh yang konsisten menjaga tradisi keislaman khas Nahdlatul Ulama. Ia dipercaya sebagai Ketua Umum pertama PWI-LS sejak awal berdirinya.

Pada tahun 2023–2024, gerakan ini mulai menyusun struktur nasional dan mengadakan konsolidasi. Resmi diluncurkan secara nasional melalui gelaran Mukernas (Musyawarah Kerja Nasional) ke-1 di Islamic Center Kota Bekasi, pada 7–8 Maret 2024.

Perspektif dari Ceramah Habib Rizieq

Dalam ceramahnya, Rizieq Shihab mengungkapkan adanya korban luka akibat sabetan senjata tajam. “Saya sampaikan kepada pak Kapolres, pak Dandim, bahwa ada lima orang yang terluka karena sabetan senjata tajam. Saya minta pelakunya diproses hukum,” tegas Rizieq dari atas panggung.

Korban luka telah dilarikan ke RS Siaga Medika Pemalang untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Hingga Kamis (24/7/2025), pihak kepolisian belum mengeluarkan keterangan resmi terkait insiden kekerasan tersebut.

Bupati Pemalang Benarkan Ada Korban

Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, membenarkan adanya korban luka dalam peristiwa bentrokan antar ormas ini. “Informasi sementara ada lima orang yang terluka, tapi angka pastinya masih dalam proses pendataan,” ujarnya.

Peristiwa ini memunculkan kekhawatiran di masyarakat akan potensi konflik horizontal yang bisa meluas, terlebih acara keagamaan semestinya menjadi ruang damai, bukan ajang pertikaian.