MRT Jakarta Kolaborasi dengan Sinar Mas Land, Studi Perpanjangan ke Serpong

Kerja Sama MRT Jakarta dan Sinar Mas Land untuk Perpanjangan Jalur
PT MRT Jakarta (Perseroda) telah resmi menggandeng PT Bumi Serpong Damai Tbk (Sinar Mas Land) dalam rangka mengkaji rencana perpanjangan jalur MRT North–South Line dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menuju Serpong, Tangerang Selatan. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan di Stasiun MRT Lebak Bulus, yang menjadi langkah awal dalam studi kelayakan proyek perpanjangan tersebut.
Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari mandat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperluas jaringan transportasi massal yang terintegrasi, modern, dan efisien di wilayah Jabodetabek. “Ini adalah studi awal untuk menentukan trase yang paling efektif dari sisi ekonomi dan penumpang. Kita juga akan mengkaji skema kelembagaan dan pembiayaan,” ujarnya.
Tuhiyat menambahkan bahwa kerja sama ini akan membuka jalan bagi kajian teknis awal pengembangan jalur baru sepanjang 11 kilometer dari Fatmawati ke Taman U di BSD City. “Jalur ini dirancang sepenuhnya bawah tanah dan mencakup 10 stasiun,” tambahnya.
MRT Jakarta tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga berkomitmen untuk mengembangkan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) yang terkoneksi dengan berbagai pusat kegiatan ekonomi, hunian, dan pendidikan di Tangerang Selatan serta Kabupaten Tangerang.
Saat ini, MRT Jakarta sedang melanjutkan pembangunan fase 2 ke arah utara (Bundaran HI–Ancol) dan menyiapkan jalur timur–barat dari Medan Satria ke Tomang. Perluasan ke arah barat daya ini bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan dan mendorong lebih banyak masyarakat beralih ke transportasi publik.
Solusi Jangka Panjang untuk Wilayah Tangerang Selatan
Managing Director President Office Sinar Mas Land, Irawan Harahap, menyampaikan bahwa lebih dari 500.000 warga Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang setiap harinya beraktivitas di luar domisili mereka, dengan 82 persen di antaranya masih menggunakan kendaraan pribadi. “Setiap hari, masyarakat dari dua wilayah ini harus menempuh perjalanan dua sampai tiga jam ke Jakarta. Ini bukan hanya soal kemacetan, tapi juga emisi karbon dan waktu produktif yang terbuang,” ungkapnya.
Irawan menegaskan bahwa hadirnya jalur MRT baru ke Serpong akan menjadi solusi jangka panjang, sekaligus memperkuat pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan BSD City. Pembangunan jalur MRT ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong investasi yang berkelanjutan.
Prioritas Pemprov DKI Jakarta
Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, menegaskan bahwa konektivitas antara Jakarta dan wilayah penyangga, yakni Tangerang dan Banten menjadi prioritas Pemprov DKI dalam mendorong pertumbuhan kawasan metropolitan yang terintegrasi dan berkelanjutan. “Transportasi publik seperti MRT adalah solusi untuk menekan ketergantungan pada kendaraan pribadi dan polusi udara. Ini bagian dari komitmen kita menuju net zero emission 2050,” katanya.
Menurut Syaefuloh, pengembangan jalur MRT Lebak Bulus–Serpong tidak hanya soal membangun stasiun dan rel, tetapi juga membuka koridor ekonomi baru dan meningkatkan nilai properti. Pemprov DKI mengapresiasi kolaborasi lintas sektor sebagai awal komitmen membangun metropolitan yang layak huni.
Dukungan dari Pemprov Banten
Di sisi lain, Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, menyampaikan bahwa pembangunan MRT dari Jakarta ke wilayah Serpong dan sekitarnya merupakan langkah krusial untuk mengurangi ketergantungan warga Banten pada kendaraan pribadi dan bahan bakar minyak. Dalam sambutannya, Dimyati menyebut empat manfaat utama dari proyek ini, yakni mengurangi kemacetan, menurunkan penggunaan mobil pribadi, mendorong pembangunan kawasan sekitar, dan meningkatkan kenyamanan serta keamanan transportasi publik.
“Kita perlu memikirkan segala risiko, termasuk potensi banjir dan tata ruang, agar infrastruktur ini tidak hanya cepat dibangun tapi juga tepat guna,” ujarnya. Dimyati menegaskan bahwa Pemprov Banten akan mendukung percepatan realisasi proyek sepanjang skema kerja sama ini tetap melibatkan dan menguntungkan daerah.
Simbol Komitmen Bersama
Penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi simbol komitmen MRT Jakarta dan Sinar Mas Land untuk bersama-sama mewujudkan jaringan MRT yang menjangkau lebih banyak kawasan penyangga Jakarta. Acara penandatanganan turut dihadiri jajaran direksi, pejabat pemerintah, dan para pemangku kepentingan lainnya. Perwakilan dari kedua belah pihak mengenakan busana formal dan batik, tampak berfoto bersama dengan latar belakang logo MRT dan visualisasi kawasan urban. Hadir pula pejabat dari DKI Jakarta, Provinsi Banten, serta perwakilan dari dunia usaha.