Perkiraan Waktu Kedatangan Tsunami di 10 Wilayah Indonesia Berdasarkan Analisis BMKG

Featured Image

Gempa Bumi Besar di Pesisir Kamchatka dan Dampaknya di Indonesia

Gempa bumi dengan magnitudo 8,5 yang terjadi di pesisir wilayah Kamchatka, Rusia timur jauh, menimbulkan kekhawatiran akan potensi tsunami. Gempa tersebut terjadi pada Selasa pukul 23:24 waktu GMT atau Rabu pagi waktu setempat. Otoritas setempat langsung mengeluarkan peringatan tsunami sebagai tindakan pencegahan.

Direktur pelaksana Dinas Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia cabang Kamchatka menyampaikan bahwa gempa kali ini memiliki intensitas yang sangat tinggi. Ia menekankan bahwa gempa ini berbeda dari kejadian sebelumnya pada 20 Juli lalu, karena bisa dikategorikan sebagai peristiwa unik.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperbarui data mereka dan menetapkan gempa tersebut berkekuatan 8,7 dengan titik pusat gempa 126 km tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky di kedalaman 18 km. Peringatan tsunami dikeluarkan oleh Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS untuk wilayah Alaska, Hawaii, Guam, dan Pesisir Barat AS.

Sementara itu, Badan Meteorologi Jepang juga memberikan prediksi gempa dengan magnitudo 8 dan mengeluarkan peringatan tsunami dengan ketinggian hingga 3 meter di pesisir. Mereka memperkirakan bahwa gelombang tsunami akan mencapai 10 wilayah di Indonesia pada Rabu sore.

Pemodelan Skenario oleh BMKG

Daryono, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam konferensi pers yang disiarkan daring, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemodelan skenario khusus meskipun Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) tidak menyebut Indonesia dalam daftar wilayah terdampak.

Hasil pemodelan menunjukkan adanya potensi tsunami dengan status waspada di 10 wilayah di Indonesia bagian timur. Wilayah-wilayah tersebut antara lain:

  • Kepulauan Talaud
  • Kota Gorontalo
  • Halmahera Utara
  • Manokwari
  • Raja Ampat
  • Biak Numfor
  • Supiori
  • Sorong Bagian Utara
  • Jayapura
  • Sarmi

Status waspada artinya ketinggian gelombang diperkirakan kurang dari 50 sentimeter. Meski demikian, Daryono menekankan bahwa daerah sekitar juga harus tetap waspada.

Deteksi Gelombang Tsunami di Wilayah Pasifik

Hasil pemantauan BMKG menunjukkan bahwa saat ini gelombang tsunami sedang berpropagasi di Samudera Pasifik dan terdeteksi di negara-negara Pasifik dengan ketinggian gelombang yang bervariasi. Di Kusiro, Jepang, terdeteksi setinggi 39 sentimeter, sementara di Hanasaki Jepang 31 sentimeter, dan di Kamchatka, Rusia, 84 sentimeter.

BMKG mengimbau masyarakat di daerah pesisir yang masuk status waspada untuk menjauhi pantai, terutama di kawasan berbentuk teluk atau selat sempit yang rawan amplifikasi gelombang. Daryono menekankan pentingnya antisipasi bahaya meski tingginya gelombang di bawah 50 sentimeter.

Imbauan Khusus untuk Daerah Pesisir

Ricky D Aror, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, di Manado, mengingatkan warga yang tinggal di bagian utara Kabupaten Kepulauan Talaud untuk menjauhi daerah pesisir guna mengantisipasi tsunami akibat gempa di Rusia. Ia menyebutkan bahwa ketinggian tsunami diprediksi mencapai 0,5 meter atau 50 sentimeter dan akan tiba di Kabupaten Kepulauan Talaud pada pukul 14.52 WITA.

Andri Wijaya, Kepala Stasiun Geofisika kelas II Gorontalo BMKG, mengimbau masyarakat Gorontalo untuk tetap tenang dan tidak panik terkait dampak gempa Rusia. Menurut permodelan, ketinggian tsunami di daerah Gorontalo diprediksi di bawah 0,5 meter. Namun, ia menyarankan agar masyarakat di daerah pesisir menjauhi pantai.

Dampak di Wilayah Papua

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura menyebutkan tujuh daerah di Tanah Papua terkena dampak gempa Rusia. Ketujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, Sorong bagian Utara, Sarmi, dan Kota Jayapura. Danang Pamuji, Kepala Bidang Observasi BMKG Wilayah V Jayapura, menjelaskan bahwa ketinggian tsunami diperkirakan di bawah satu meter atau setinggi lutut orang dewasa.

Dia menekankan bahwa masyarakat di pesisir harus tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas di sepanjang pantai atau di laut. Danang juga mengimbau BPBD di provinsi, kabupaten, dan kota untuk melakukan mitigasi pencegahan.

Hingga kini, BMKG belum menerima laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.