Polisi Pastikan Lakban Kuning di Kepala Arya Dibeli Sendiri oleh Istri

Polisi Pastikan Lakban Kuning di Kepala Arya Dibeli Sendiri oleh Istri

Penjelasan Mengenai Lakban Kuning yang Melilit Kepala Arya Daru Pangayunan

Beberapa waktu lalu, penemuan lakban kuning yang melilit kepala Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), menimbulkan banyak tanda tanya. Kini, asal-usul lakban tersebut telah terungkap setelah penyidik melakukan pemeriksaan dan pengumpulan bukti.

AKBP Reonald Simanjuntak, Kasubbid Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa lakban kuning tersebut bukan berasal dari orang lain, melainkan milik Arya sendiri. Dari keterangan saksi, lakban itu dibeli bersama dengan istri korban pada bulan Juni di salah satu toko di Yogyakarta. Selain itu, sisa lakban kuning yang tersimpan di rumah Meta Ayu Puspitantri, istri Arya, juga akan diserahkan kepada penyidik sebagai barang bukti.

Reonald menambahkan bahwa lakban kuning tersebut juga ditinggalkan oleh korban di rumah di Yogyakarta. Istri Arya akan menunjukkan barang tersebut kepada penyelidik untuk memastikan kesamaannya dengan lakban yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut keterangan pegawai dan atasan Arya di Kemenlu, lakban kuning sering digunakan sebagai penanda barang bawaan pegawai saat bertugas ke luar negeri. Warna kuning yang mencolok membuatnya mudah dikenali dan membantu dalam mencari barang-barang yang dibawa oleh para pegawai.

Selain itu, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa lakban yang menempel di kepala Arya masih menyisakan bonggol di bagian leher. Saat jenazah ditemukan, kepala korban tertutup plastik dan terlilit lakban kuning, serta masih lengket bonggolnya di sebelah kiri leher.

Jasad Arya ditemukan di sebuah kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025. Sebelumnya, dia tidak bisa dihubungi sejak malam 7 Juli. Penemuan ini berawal dari permintaan istrinya kepada penjaga kos untuk mengecek kondisi Arya.

Aktivitas Arya Sehari Sebelum Tewas

Jejak aktivitas Arya sebelum ditemukan tewas pun telah diketahui. Ia sempat membeli baju di mal dan pergi ke rooftop gedung Kemenlu pada 7 Juli 2025 malam.

Aktivitas Arya membeli baju disampaikan oleh kakak ipar Arya, Meta Bagus, pada 15 Juli 2025 lalu. Bagus mengungkapkan bahwa Arya mengabarkan akan pulang setelah membeli baju di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada 7 Juli 2025 malam sekitar pukul 21.00 WIB. Di malam itu, adiknya, Meta, berkontak dengan Arya terakhir jam 9-an, saat dia sedang antre taksi.

Setelah komunikasi tersebut, Arya tidak bisa dihubungi oleh adik kandungnya. Diduga, setelah membeli baju, Arya langsung menuju rooftop gedung Kemenlu. Ade Ary mengungkapkan keberadaan Arya terekam kamera CCTV. Ia menjelaskan bahwa korban berada di rooftop pada 7 Juli 2025 sekitar 1,5 jam.

Hasil pendalaman terhadap CCTV di Gedung Kemenlu menunjukkan bahwa Arya berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu pada 7 Juli 2025 jam 21.43-23.09 WIB atau sekitar 1 jam 26 menit. Korban naik ke rooftop dengan membawa tas ransel dan tas belanja, namun saat turun, ia tidak lagi membawa barang bawaannya tersebut. Gerak-gerik Arya terekam kamera CCTV.

Penyelidik juga mengetahui isi dari ransel Arya yang sempat dibawa ke rooftop. Isinya adalah rekam medis Arya di salah satu rumah sakit umum di Jakarta tertanggal 9 Juni 2025. Tas tersebut ditemukan pada 9 Juli 2025, sehari setelah Arya ditemukan meninggal dunia.

Profil Arya Daru Pangayunan

Arya Daru Pangayunan lahir di Sleman, DI Yogyakarta, pada 15 Juli 1986, atau saat ini berusia 39 tahun. Mengutip dari akun LinkedIn pribadinya, Arya merupakan lulusan Fakultas Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia sudah mengabdi di Kemenlu sejak tahun 2014.

Beberapa jabatan pernah diemban oleh Arya, seperti staf di Kedubes RI di Yangon pada tahun 2011-2013, serta third secretary di Kedubes RI di Dili dan second secretary di Kedubes RI di Buenos Aires pada medio 2018-2022. Sebelum meninggal, dia menjabat sebagai diplomat ahli muda di Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu.

Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha mengkonfirmasi bahwa Arya kerap menangani isu perlindungan WNI. Hal ini dibuktikan ketika Arya pernah menulis kisahnya di salah satu media nasional saat memimpin pemulangan tujuh anak Pekerja Migran Indonesia Overstayer (PMIO) dari Taiwan pada Juli 2023 lalu.

Arya juga memiliki kanal YouTube bernama Arya Daru Pangayunan. Meskipun begitu, dia sudah tidak aktif mengunggah video di kanal tersebut. Terakhir kali mengunggah video adalah saat akan terbang ke Buenos Aires bersama keluarga pada 17 Oktober 2020 lalu.

Di sisi lain, Arya memiliki hobi di dunia otomotif dan snorkling. Hobinya tersebut sering diabadikannya di akun Instagram pribadinya, @ddaru_chee, atau di kanal YouTube-nya. Arya juga merupakan menantu Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Basu Swasta Dharmmesta. Istrinya bernama Meta Ayu Puspitantri, dan mereka dikaruniai dua anak.