Rekam Jejak Dony Ahmad, Bupati Sumedang yang Diapresiasi Usai Longgarkan Larangan Study Tour Dedi Mulyadi

Rekam Jejak Dony Ahmad, Bupati Sumedang yang Diapresiasi Usai Longgarkan Larangan Study Tour Dedi Mulyadi

Pujian dari Pelaku Wisata terhadap Kebijakan Bupati Sumedang

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mendapatkan apresiasi dari para pelaku wisata setelah melonggarkan aturan study tour yang sebelumnya dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat. Keputusan ini dianggap sebagai langkah positif yang memberikan harapan baru bagi industri pariwisata yang sempat mengalami stagnasi.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumedang, Iyan Sofyan Hady, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kebijakan Bupati Dony. Menurut Iyan, kebijakan tersebut membuka kembali ruang bagi kegiatan wisata edukasi di wilayah Jawa Barat, meskipun tetap merujuk pada Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat yang melarang study tour. Namun, Bupati Dony memberikan izin dengan ketentuan bahwa kegiatan tersebut dilakukan di dalam wilayah provinsi dan tidak ada paksaan dari pihak sekolah.

“Kebijakan Pak Bupati ini menjadi angin segar bagi kami para pelaku usaha pariwisata yang sempat mati suri selama berbulan-bulan,” ujar Iyan saat diwawancarai di Sumedang.

Sebelumnya, kebijakan yang dikeluarkan oleh Bupati Sumedang hanya membolehkan study tour di dalam wilayah kabupaten. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pelaku wisata, terutama karena daerah-daerah lain seperti Kota Bandung, Bogor, dan Bekasi tidak menerapkan pembatasan serupa. Dengan adanya perubahan kebijakan ini, Iyan berharap dapat memberikan kesempatan lebih besar bagi pelaku jasa pariwisata yang terdampak oleh pandemi dan pembatasan berkepanjangan.

Iyan juga berharap agar organisasi perangkat daerah (OPD) di Sumedang kembali diberi kelonggaran untuk menyelenggarakan kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), baik di dalam maupun luar daerah. Menurutnya, Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat sebenarnya bersifat imbauan, sehingga kepala daerah memiliki ruang untuk menyesuaikan kebijakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah.

“Semoga Pak Bupati bisa mengikuti jejak daerah lain yang berani mengambil kebijakan berbeda dari provinsi, demi kelangsungan hidup masyarakat, terutama para pelaku usaha jasa pariwisata,” ujarnya.

Riwayat Karier dan Latar Belakang Bupati Sumedang

Dony Ahmad Munir lahir pada 5 Desember 1973. Sebagai Bupati Sumedang periode 2018–2023, ia memiliki latar belakang politik yang kuat. Ia adalah seorang politikus PPP yang pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Sumedang, DPRD Provinsi Jawa Barat hingga DPR RI dari tahun 1997 hingga 2018.

Pada Pilkada Sumedang 2018, Dony mencalonkan diri sebagai Bupati Sumedang bersama Erwan Setiawan dan memenangkan pemilihan tersebut. Setelah kemenangan tersebut, mereka kemudian dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumedang pada 20 September 2018 di Kota Bandung.

Pada 28 Februari 2020, Dony memperoleh gelar doktor bidang ilmu akuntansi dari Universitas Padjadjaran Bandung terkait disertasinya mengenai tata kelola dana desa oleh pemerintahan desa di Sumedang.

Selain itu, Dony tercatat sebagai salah satu anggota tim pemenangan pasangan Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan umum Presiden tahun 2019. Ia juga merupakan cucu dari ulama terkenal di Sumedang, K.H. Mama Satibi (K.H. Muhammad Syatibi).

Dony Ahmad Munir adalah anak dari tokoh NU Sumedang K.H. Moch. Subki Ma’mun dan Hj. Ikah Musmikah (Ketua Muslimat NU Sumedang). Ayahnya pernah menjadi salah satu calon Anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan untuk daerah pemilihan Jawa Barat pada Pemilihan umum 1987.

Karier politik Dony di PPP semakin bersinar, yang kemudian membawanya sebagai Ketua DPC PPP Sumedang periode 2006–2011. Selain di bidang politik, pria kelahiran Sumedang ini juga aktif di sejumlah organisasi. Dony pernah menjadi Ketua Departemen Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dari tahun 1996 hingga 2003.

Di bidang olahraga, Dony pernah memimpin Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI). Beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh Dony antara lain menjadi tokoh uswatun hasanah yang diberikan oleh BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) Jawa Barat. Pada tahun 2008, ia juga dianugerahi Honorary Police dari Kapolwil Priangan.