4 Berita Paling Viral Sumbar: Tragisnya Perempuan dengan Keterbelakangan Mental dan Rahasia di Balik Karhutla

Berita Terkini dari Sumatera Barat
Berikut adalah rangkuman berita menarik yang terjadi di wilayah Sumatera Barat dalam 24 jam terakhir. Berita ini mencakup berbagai isu penting seperti kasus kekerasan terhadap penyandang disabilitas, upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), serta gempa bumi yang mengguncang wilayah Solok.
Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dengan Keterbatasan Mental
Di tengah hamparan sawah di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, sebuah kisah menyentuh terungkap. Inisial SK (24), seorang perempuan dengan keterbatasan mental, harus mengalami pengusiran dari rumahnya setelah kembali hamil tanpa adanya ayah yang bertanggung jawab. Kejadian ini memicu empati dari masyarakat sekitar, namun juga mengungkap prasangka yang menggerus nurani.
SK, yang sebelumnya sudah memiliki anak pertama pada Februari 2024, kini kembali menghadapi situasi sulit. Pengusiran tersebut dilakukan oleh tetangga sendiri, meski sebenarnya mereka seharusnya menjadi tempat berlindung. Namun, kepercayaan bahwa SK akan membawa sial membuat mereka mengambil tindakan ekstrem.
Berkat dukungan warga, SK akhirnya ditempatkan di rumah perlindungan oleh Dinas Sosial Padang Pariaman. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) juga langsung turun tangan untuk memastikan keselamatan korban.
Upaya Penanggulangan Karhutla dengan Operasi Modifikasi Cuaca
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar menggunakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) atau hujan buatan untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Lima Puluh Kota dan Solok. Penggunaan OMC dilakukan karena sulitnya proses pemadaman kebakaran manual di area perbukitan.
Pesawat jenis Cessna telah diberangkatkan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk melakukan penyemaian garam dari udara. Garam tersebut digunakan untuk merangsang turunnya hujan, sehingga membantu memadamkan api. Setiap pesawat mampu mengangkut 1 ton garam, yang dibagi dalam karung berisi 20 kilogram.
Penggunaan OMC difokuskan pada daerah yang sudah masuk tahap tanggap darurat. Rencananya, operasi ini akan berlangsung dari Jumat hingga Selasa (25-29/7/2025). Meskipun tingkat keberhasilannya hanya sekitar 20 sampai 30 persen, pihak BPBD tetap melanjutkan operasi hingga batas waktu yang ditentukan.
Gempa Bumi Mengguncang Wilayah Solok
Dalam rentang waktu 13 menit pada Jumat pagi, tiga gempa bumi mengguncang wilayah Solok. Semua gempa berpusat di daratan dan tercatat dengan magnitudo berkisar antara 2,4 hingga 3,1.
Gempa pertama terjadi pukul 05.06 WIB dengan magnitudo 2,8. Gempa kedua pada pukul 05.08 WIB dengan magnitudo 3,1, dan gempa ketiga pada pukul 05.19 WIB dengan magnitudo 2,4. Semua gempa memiliki kedalaman kurang dari 10 kilometer.
BMKG memberikan skala MMI untuk mengukur intensitas gempa. Skala MMI mencakup 12 tingkat, mulai dari tidak terasa hingga hancur total. Meskipun gempa yang terjadi tidak terlalu besar, masyarakat tetap diminta untuk waspada dan menjaga keamanan diri.
Tindakan Pencegahan dan Edukasi Masyarakat
Selain upaya penanggulangan bencana alam, masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada dalam menghadapi musim kemarau. Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, hindari membakar sampah atau membuat api unggun di area terbuka. Edukasi ini sangat penting agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Kehadiran OMC dan upaya pencegahan lainnya menunjukkan komitmen pemerintah dan masyarakat dalam melindungi lingkungan serta menjaga keselamatan warga. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan kejadian bencana dapat diminimalkan dan masyarakat lebih siap menghadapi ancaman alam.