7 Hewan Pemupuk Terbaik, Tanaman Jadi Subur!

Featured Image

Manfaat dan Jenis Kotoran Hewan sebagai Pupuk Alami

Salah satu cara paling efektif dan ekonomis untuk meningkatkan kualitas tanah serta memperkuat pertumbuhan tanaman adalah dengan menggunakan pupuk alami berupa kotoran hewan. Selain gratis, kotoran hewan juga mengandung nutrisi dan mineral penting yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Pupuk ini dikenal sebagai pupuk kandang dan telah digunakan selama ratusan tahun oleh berbagai peradaban di dunia.

Kotoran hewan memiliki komposisi yang berbeda-beda tergantung jenis hewan penghasilnya. Oleh karena itu, efeknya pada tanaman juga bisa berbeda. Berikut beberapa hewan yang dikenal sebagai penghasil pupuk terbaik:

1. Ayam

Kotoran ayam merupakan salah satu pupuk terbaik untuk kebun. Kandungan nitrogen dalam kotoran ayam sangat tinggi, sehingga cocok untuk tanaman sayuran berdaun hijau. Namun, kotoran ayam juga mengandung fosfor dalam jumlah yang cukup tinggi, sehingga mungkin kurang cocok untuk tanaman sensitif fosfor seperti anggota keluarga Proteaceae. Untuk mencegah kerusakan pada tanaman, kotoran ayam perlu dibuat menjadi kompos yang matang. Di daerah sub tropis, pupuk ini biasanya diterapkan pada musim gugur atau musim semi.

2. Kuda

Kotoran kuda mengandung biji gulma yang tidak sepenuhnya dicerna oleh kuda. Jika dikuburkan, biji tersebut dapat tumbuh menjadi rumput liar. Meski demikian, kotoran kuda memiliki kadar nitrogen dan kalium yang baik, menjadikannya sebagai bahan kompos yang ideal. Kompos ini cocok untuk berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman hias, buah, dan sayuran.

3. Ikan

Kotoran ikan juga bisa menjadi pupuk yang efektif. Berbeda dengan kotoran hewan ternak yang membutuhkan waktu lama untuk terurai, kotoran ikan bekerja lebih cepat dan memberikan nutrisi secara langsung ke dalam tanah. Kotoran ikan kaya akan nitrogen, namun kandungan fosfor dan kaliumnya lebih rendah. Dapat dicampurkan langsung ke dalam tanah kebun atau digunakan untuk menyemprot daun tanaman hias seperti mawar.

4. Cacing

Pupuk cacing, atau vermicomposting, sangat cocok untuk pekebun rumahan karena memerlukan ruang yang minimal. Kotoran cacing mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium dalam keseimbangan yang baik, serta unsur hara mikro lainnya. Tidak seperti kotoran hewan ternak yang berbau, kotoran cacing tidak berbau dan tidak membakar akar tanaman. Selain itu, penggunaannya juga bisa mengurangi masalah penyakit dan hama pada tanaman.

5. Sapi

Kotoran sapi adalah salah satu pupuk kandang yang paling mudah ditemukan. Meskipun kandungan nitrogennya lebih rendah dibandingkan jenis pupuk lainnya, kotoran sapi tetap bermanfaat untuk tanah dan tanaman. Kotoran sapi mudah terurai dan siap digunakan dalam waktu singkat. Biasanya, kotoran sapi ditambahkan ke atas tumpukan daun saat musim gugur agar cepat membusuk.

6. Kambing

Kotoran kambing dikenal sebagai salah satu pupuk terbaik karena kandungan kaliumnya yang tinggi. Kalium membantu memperkuat dinding sel tanaman. Kotoran kambing juga seimbang dalam nutrisi dan cepat terurai jika dimasukkan ke dalam tempat sampah atau tumpukan kompos. Selain itu, kotoran kambing tidak terlalu berbau dibandingkan kotoran segar hewan ternak lainnya.

7. Kelinci

Kotoran kelinci segar memiliki profil nutrisi yang mirip dengan kotoran ayam. Bentuknya kecil dan bulat, sehingga mudah dikumpulkan dan dijadikan kompos. Sebelum digunakan sebagai pupuk, kotoran kelinci sebaiknya diolah terlebih dahulu. Mencampurnya dengan daun saat membuat kompos akan mempercepat proses penguraian.

Tips Penggunaan Pupuk Kotoran Hewan

Meskipun kotoran hewan merupakan sumber nutrisi alami yang sangat baik, sebaiknya jangan digunakan dalam bentuk segar. Kotoran hewan perlu diolah menjadi kompos terlebih dahulu agar nutrisinya bisa diserap secara optimal oleh tanaman. Proses kompos juga membantu mengurangi risiko kerusakan pada akar tanaman akibat kandungan zat yang terlalu tinggi. Dengan memanfaatkan kotoran hewan secara benar, Anda bisa meningkatkan kualitas tanah dan hasil panen kebun Anda.