Emiten Prajogo Pangestu BREN, CUAN, dan TPIA Jadi Pemimpin Top Laggards IHSG Minggu Ini

Featured Image

Saham-saham Top Laggards yang Mempengaruhi IHSG Pekan Ini

Beberapa saham besar mengalami penurunan signifikan selama pekan ini, yang berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saham-saham tersebut termasuk dalam daftar top laggards atau saham penekan indeks. Berikut adalah daftar lengkapnya.

1. BREN: Penurunan Terbesar

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menjadi yang terbesar dalam daftar ini. Selama sepekan, BREN mengalami penurunan sebesar 4,38%, sehingga membebani IHSG sebanyak 13,27 poin. Perusahaan ini merupakan bagian dari Grup Barito dan memiliki keterkaitan dengan konglomerat Prajogo Pangestu.

2. CUAN: Kenaikan Penurunan yang Signifikan

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), juga milik Prajogo Pangestu, mengalami penurunan sebesar 7,55% dalam seminggu terakhir. Hal ini menyebabkan IHSG terbebani sebesar 5,14 poin. Penurunan ini menunjukkan ketidakpastian di pasar saham terhadap emiten tersebut.

3. BMRI: Penurunan Ringan tapi Berpengaruh

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengalami penurunan sebesar 1,05%. Meskipun angka ini terlihat kecil, kontribusi penurunan terhadap IHSG mencapai 4,38 poin. Bank pelat merah ini tetap menjadi salah satu perusahaan yang penting dalam pasar modal.

4. TPIA: Penurunan yang Menyentuh IHSG

PT TPIA mengalami penurunan sebesar 1,86% dalam seminggu terakhir. Dengan kontribusi sebesar 3,94 poin terhadap penurunan IHSG, saham ini menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi indeks.

5. MBMA: Penurunan Besar karena Kinerja Buruk

Saham PT MBMA, yang terafiliasi dengan Boy Thohir, turun sebesar 9,09% dalam seminggu terakhir. Kontribusi terhadap penurunan IHSG mencapai 3,87 poin. Penurunan ini menunjukkan tekanan pada sektor tambang nikel.

6. PTRO: Penurunan Besar dan Pengaruh Terhadap IHSG

Saham PTRO mengalami penurunan sebesar 13,4% dalam seminggu terakhir. Dengan kontribusi sebesar 3,44 poin, saham ini menjadi salah satu penyumbang utama penurunan IHSG.

7. HEAL: Penurunan yang Mengganggu IHSG

PT HEAL, yang merupakan perusahaan rumah sakit, mengalami penurunan sebesar 7,51% dalam seminggu terakhir. Kontribusi terhadap penurunan IHSG mencapai 2,61 poin.

8. BRMS: Penurunan yang Memengaruhi IHSG

Saham PT BRMS turun sebesar 4,44% dalam seminggu terakhir. Kontribusi terhadap penurunan IHSG mencapai 2,24 poin. Emitter ini dikenal sebagai perusahaan teknologi dan layanan informasi.

9. SSIA: Penurunan yang Mengganggu IHSG

Saham PT SSIA mengalami penurunan sebesar 9,12% dalam seminggu terakhir. Kontribusi terhadap penurunan IHSG mencapai 2,17 poin. Penurunan ini menunjukkan tekanan pada sektor industri.

10. AMRT: Penurunan yang Menyentuh IHSG

Saham PT AMRT turun sebesar 2,22% dalam seminggu terakhir. Kontribusi terhadap penurunan IHSG mencapai 2,15 poin. Meski penurunan tidak terlalu besar, dampaknya tetap terasa.

IHSG Mengalami Penguatan yang Signifikan

Meskipun beberapa saham besar mengalami penurunan, IHSG justru mengalami penguatan yang signifikan. Indeks ini mencatatkan rekor penutupan tertingginya pada tahun 2025, yaitu 7.543,50. Penguatan ini mencerminkan optimisme investor terhadap pasar modal.

Selain itu, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia meningkat sebesar 3,37% menjadi Rp13.519 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan kepercayaan investor terhadap pasar saham.

Peningkatan jumlah order di BEI juga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini menunjukkan adanya partisipasi yang tinggi dari para investor. Kepercayaan ini didorong oleh berbagai inisiatif strategis yang dilakukan oleh BEI bersama stakeholders.

Meski rata-rata nilai transaksi harian mengalami penurunan sebesar 3,19%, jumlah frekuensi transaksi harian meningkat sebesar 2,31%. Ini menunjukkan aktivitas transaksi yang meningkat meskipun nilai transaksi turun.

Investor asing juga mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp233,39 miliar pada Jumat (26/7/2025). Sejak awal tahun 2025, investor asing telah melakukan jual bersih sebesar Rp59,63 triliun. Meskipun demikian, kondisi pasar tetap stabil.