Gejala dan Bahaya Cacar Api, Maia Jadi Duta Kesehatan

Maia Estianty Jadi Duta Kampanye Kesehatan Cacar Api
Maia Estianty, seorang musisi dan tokoh publik yang dikenal dengan keberaniannya dalam menyampaikan pesan-pesan penting, kini telah ditunjuk sebagai duta kampanye kesehatan untuk penyakit cacar api (Herpes Zoster) oleh perusahaan farmasi global GSK. Dalam perannya sebagai duta, Maia berupaya membangkitkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit ini, yang sering kali dianggap remeh.
Menurut Maia, cacar api tidak hanya sekadar gangguan kulit biasa, tetapi bisa memiliki dampak serius baik secara fisik maupun mental. Ia mengungkapkan bahwa penyakit ini dapat muncul kembali setelah virus cacar air yang pernah menyerang tubuhnya di masa kecil aktif kembali, terutama saat sistem kekebalan tubuh melemah.
Pengalaman pribadi Maia menjadi alasan utama ia mengambil peran ini. Ia mengaku pernah mengalami cacar air ketika masih kecil, yang meninggalkan bekas luka permanen di bagian kepala. Pengalaman tersebut membuatnya sadar akan risiko yang bisa muncul dari penyakit yang sama.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Maia menjelaskan betapa pentingnya menjaga kesehatan agar bisa tetap produktif dan menyaksikan anak-anak tumbuh sukses. Ia menegaskan bahwa semua rencana hidupnya bisa tercapai jika dirinya sehat dan bebas dari penyakit.
“Saya sudah merencanakan hidup sejak lama, dari kerja sampai melihat anak-anak tumbuh dan sukses. Semua itu bisa tercapai kalau kita sehat dan bebas dari penyakit,” tulis Maia.
Ia juga mengungkapkan rasa kagetnya saat mengetahui bahwa virus cacar air yang pernah diderita bisa kembali aktif dan menyebabkan cacar api. “Makanya saat aku tahu ada penyakit kayak cacar api yang bisa muncul lagi dari virus cacar air, aku langsung mikir 'jangan sampai deh'.”
Risiko Cacar Api pada Usia Lanjut
Maia menekankan bahwa risiko terkena cacar api meningkat drastis pada usia di atas 50 tahun. Menurutnya, banyak orang tidak menyadari bahaya yang tersembunyi di balik gejala yang tampak sepele. Ia menjelaskan bahwa rasa sakit yang ditimbulkan bisa sangat mengganggu aktivitas fisik dan kesehatan mental.
“Gak hanya mengganggu aktivitas fisik, tapi juga mental. Aku nggak mau tunggu sakit dulu untuk sadar. Makanya aku pilih lindungi diriku dari sekarang,” ujar Maia.
Ia juga menggambarkan rasa sakit yang dirasakan seperti “panas terbakar hingga menembus ke saraf”. Untuk mencegah hal tersebut, Maia mengajak seluruh masyarakat untuk mengenali gejala cacar api sejak dini dan melakukan langkah pencegahan.
“Cacar api bisa dicegah kok. Yuk kenali sebelum menyerang,” tutupnya.
Persiapan Vaksinasi Cacar Api
Sebagai bentuk antisipasi, Maia berencana menjalani vaksinasi cacar api segera setelah usianya memenuhi syarat. Vaksin ini diketahui hanya dapat diberikan kepada orang yang telah berusia minimal 50 tahun.
“Ia masih enam bulan lagi menuju 50 tahun dan sudah mau menjadwalkan untuk vaksin supaya terlindungi,” jelas Maia.
Wanita asal Surabaya ini menyampaikan bahwa menjelang usia 50 tahun, ia menjadi lebih berhati-hati terhadap berbagai potensi masalah kesehatan. Ia berharap tetap bugar dan aktif di usia lanjut, apalagi pekerjaannya di dunia hiburan menuntut energi serta ketahanan tubuh yang prima.
“Saya enggak pengin tuanya sakit. Biasanya di usia 50 tahun ke atas, penyakit atau efek lifestyle (gaya hidup) yang kurang sehat pas muda mulai muncul maka sangat penting untuk konsisten hidup sehat,” tutupnya.