Isi Tas yang Ditinggalkan Arya Daru di Rooftop Kemenlu RI Terungkap

Fakta Terbaru tentang Kematian Arya Daru
Kemunculan fakta terbaru mengenai kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda berusia 39 tahun yang bekerja di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, semakin memperkuat misteri di balik kejadian tragis tersebut. Sejumlah informasi baru mulai terungkap, termasuk barang-barang yang ditinggalkan oleh Arya saat ia meninggal.
Perjalanan Malam Sebelum Kematian
Pada malam sebelum kematian, diketahui bahwa Arya Daru tidak hanya pergi ke Grand Indonesia untuk membeli pakaian, seperti yang sebelumnya diduga. Ia juga sempat mengunjungi Gedung Kementerian Luar Negeri. Menurut penyelidikan polisi, Arya masuk ke kompleks gedung pada Senin (7/7) sekitar pukul 21.43 WIB. Rekaman CCTV menunjukkan bahwa ia berjalan menuju rooftop atau atap gedung lantai 12, area paling atas dari gedung Kemlu.
Sebelumnya, pada pukul 21.00 WIB, Arya masih menghubungi istrinya melalui pesan dan mengabarkan bahwa ia sedang berada di Grand Indonesia sambil mengantre taksi untuk pulang. Namun, alih-alih langsung kembali ke kos, ia justru memutuskan untuk pergi ke Gedung Kemlu, membuat urutan kejadian menjadi lebih misterius.
Barang yang Ditinggalkan di Rooftop
Dari hasil investigasi awal, diketahui bahwa Arya membawa dua buah barang: sebuah tas ransel serta kantong belanja yang diduga berisi pakaian dari Grand Indonesia. Keputusan Arya untuk naik hingga ke rooftop gedung pemerintah tempatnya bekerja itu kini menjadi titik penting dalam penyelidikan polisi yang sedang mendalami motif dan kronologi kejadian.
Setelah berada di rooftop selama kurang lebih satu jam 26 menit, Arya kembali turun dari gedung. Saat turun, tas ransel dan kantong belanja yang sempat ia bawa, ditinggalkan. Setelah keluar dari gedung, Arya melanjutkan perjalanan pulang ke kosannya menggunakan taksi.
Aktivitas di Kosan
Tiba di kos, Arya sempat masuk ke dalam kamar, lalu keluar lagi pukul 23.24 WIB untuk membuang kantong plastik hitam di ujung lorong. Setelah itu, ia kembali sekitar pukul 23.25 WIB memasuki kamar. Ia tak terlihat lagi dari rekaman CCTV, kecuali penjaga kosan yang mondar mandir di depan kamar Arya. Hingga kemudian keesokan harinya pukul 07.37 WIB, Arya ditemukan tak bernyawa dengan kondisi kepala terlilit lakban kuning.
Isi Tas yang Dibawa Arya Daru
Menurut informasi yang beredar, kantong belanja yang dibawa Arya berisi barang dari toko pakaian. Diduga isi kantong itu merupakan barang belanjaannya yang dibeli di Grand Indonesia. Namun, hingga saat ini belum ada informasi yang beredar terkait isi tas ransel Arya Daru. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan berbasis scientific crime investigation untuk mengungkap kasus ini.
Obat yang Diminum Arya Daru
Selain itu, diketahui bahwa Arya sempat mengonsumsi beberapa jenis obat sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Dari hasil penyelidikan awal, beberapa jenis obat yang diminum oleh Arya memiliki kandungan yang memberikan efek penenang terhadap tubuh. Di kamar korban ditemukan obat-obatan untuk penyakit ringan, seperti kolesterol dan obat gerd. Selain itu, pihaknya juga menemukan fakta bahwa Arya meminum dua obat sekaligus, yaitu paracetamol dan CTM, yang bisa memberikan efek penenang.
Investigasi Lanjutan
Tim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melakukan penelusuran ke TKP dan menemukan sejumlah barang yang berada di sekitar tubuh Arya Daru. Mereka juga memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kos dan bagian plafon kamar guna memastikan tidak ada hal mencurigakan yang berkaitan dengan peristiwa tragis ini.
Selain itu, pengacara Hotman Paris mempertanyakan isi kantong plastik hitam yang dibuang Arya. Menurut Susno Duadji, sampah itu harus disita untuk dicari apa yang dibuang oleh Arya. Nantinya benda-benda yang ditemukan di sampah itu akan menjadi petunjuk penyebab kematian Daru. Hasil otopsi akan mengungkap obat-obatan apa saja yang dikonsumsi oleh Arya Daru, yang dapat menjawab apakah kematian tersebut disebabkan oleh kecelakaan, over dosis, atau faktor lainnya.