Justin Timberlake Terinfeksi Penyakit Lyme, Bahaya Apa Saja?

Featured Image

Penyakit Lyme yang Diderita Justin Timberlake dan Fakta-Fakta Penting

Justin Timberlake, seorang penyanyi dan aktor ternama, baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya didiagnosis menderita penyakit Lyme. Hal ini ia sampaikan melalui unggahan di Instagram, menjelaskan bahwa selama tur dunianya, ia mengalami beberapa masalah kesehatan. Ia menekankan bahwa ia tidak ingin mengundang rasa kasihan dari orang lain, tetapi ingin memberi gambaran tentang tantangan yang ia hadapi secara pribadi.

“Saya sedang berjuang menghadapi beberapa masalah kesehatan, dan saya didiagnosis menderita penyakit Lyme. Saya tidak menyampaikan ini untuk meminta simpati, tetapi agar kalian bisa memahami apa yang saya alami di balik layar,” tulisnya dalam unggahannya.

Ia juga menambahkan bahwa bagi siapa pun yang pernah mengalami penyakit ini atau mengenal seseorang yang terkena, pasti tahu betapa melelahkannya hidup dengan penyakit ini, baik secara mental maupun fisik. Banyak selebritas lain seperti Avril Lavigne, Bella Hadid, Shania Twain, hingga Justin Bieber juga pernah membuka diri tentang pengalaman mereka melawan penyakit Lyme. Ini menunjukkan bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk mereka yang tampak sehat dan aktif di depan publik.

Apa Itu Penyakit Lyme?

Penyakit Lyme adalah infeksi bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu yang terinfeksi. Penyakit ini pertama kali dikenali pada tahun 1976 setelah ditemukan banyak kasus di Lyme, Connecticut. Sejak saat itu, penyakit ini menjadi penyakit yang paling sering dilaporkan akibat gigitan kutu di Amerika Serikat (AS). Namun, penyakit ini juga ditemukan di Eropa, kawasan bekas Uni Soviet, hingga China dan Jepang.

Di AS, penyakit Lyme umumnya disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi, sedangkan di Eropa dan Asia, bakteri penyebab utamanya adalah B. afzelii, B. garinii, dan B. burgdorferi. Penularan terjadi melalui empat spesies kutu Ixodes di berbagai belahan dunia, yaitu:

  • Ixodes scapularis (kutu rusa) di wilayah timur laut dan AS bagian utara-tengah.
  • Ixodes pacificus di wilayah barat AS.
  • Ixodes ricinus di Eropa.
  • Ixodes persulcatus di Asia.

Kutu biasanya menempel di area tubuh yang sulit dilihat seperti selangkangan, ketiak, atau kulit kepala. Untuk dapat menularkan bakteri ke manusia, kutu harus menempel selama lebih dari 24 jam.

Gejala Penyakit Lyme

Gejala penyakit Lyme bervariasi tergantung pada tahap perkembangannya:

Tahap 1

Pada tahap awal atau early localized Lyme disease, gejala biasanya muncul beberapa hari atau minggu setelah terinfeksi. Gejalanya mirip flu, seperti demam, menggigil, sakit kepala, nyeri sendi, dan leher kaku. Salah satu tanda khas adalah ruam kemerahan yang perlahan melebar, disebut erythema migrans atau "mata banteng".

Tahap 2

Pada tahap early disseminated Lyme disease, gejala muncul beberapa minggu hingga bulan setelah gigitan kutu. Gejala bisa meliputi mati rasa, kelumpuhan wajah, meningitis, dan gangguan jantung.

Tahap 3

Pada tahap late disseminated Lyme disease, gejala bisa muncul beberapa bulan hingga bertahun-tahun setelah terinfeksi. Gejala yang umum adalah penumpukan cairan pada sendi besar dan neuropati.

Diagnosis dan Pengobatan

Untuk diagnosis penyakit Lyme, dokter akan mempertimbangkan gejala, riwayat paparan kutu, dan hasil tes laboratorium. Tes biasanya mendeteksi antibodi yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap infeksi. Namun, antibodi ini tidak langsung muncul; butuh waktu beberapa minggu.

Penyakit ini diobati dengan antibiotik. Semakin cepat pengobatan diberikan, semakin besar peluang pemulihan. Namun, sebagian pasien mungkin masih mengalami gejala seperti kelelahan atau gangguan konsentrasi setelah pengobatan selesai, yang dikenal sebagai post-treatment Lyme disease syndrome (PTLDS).

Pencegahan Penyakit Lyme

Untuk mencegah penyakit Lyme, langkah utama adalah mengurangi risiko gigitan kutu. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Hindari area berhabitat kutu seperti padang rumput tinggi dan hutan lebat.
  • Gunakan obat nyamuk atau penangkal serangga yang mengandung bahan aktif seperti DEET, picaridin, atau minyak lemon eucalyptus.
  • Kenakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang, serta semprotkan penangkal serangga pada pakaian.
  • Periksa tubuh setiap hari setelah aktivitas di luar ruangan.
  • Setelah beraktivitas, mandi dan cuci pakaian dengan suhu tinggi untuk membunuh kutu yang mungkin masih menempel.

Dengan memahami penyakit Lyme dan cara mencegahnya, kita bisa lebih waspada terhadap ancaman kesehatan ini.