Kisah Bram, Pemenang Lomba Desain Logo HUT ke-80 RI

Logo HUT ke-80 RI yang Menyimbolkan Persatuan dan Kedaulatan
Logo perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia telah resmi diumumkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. Desain ini dipilih dari sejumlah karya yang diajukan dalam sebuah sayembara yang digelar oleh Kementerian Ekonomi Kreatif bersama Kementerian Sekretariat Negara dan Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI). Logo ini akan menjadi simbol perayaan 17 Agustus 2025 mendatang.
Logo tersebut diciptakan oleh Bram Patria Yoshugi, seorang desainer grafis berpengalaman yang berasal dari Bandung. Ia adalah Art Director di Thinking*Room dan alumni Desain Komunikasi Visual dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2016. Selain itu, ia juga tercatat sebagai anggota ADGI.
Pembuatan logo ini membutuhkan waktu sebulan penuh. Bram mengatakan bahwa proses dari briefing hingga presentasi brand guideline berlangsung selama satu bulan. Dalam periode tersebut, ia melakukan diskusi intensif dengan ADGI selama tiga minggu untuk menyempurnakan konsep desain.
Tema besar dari HUT ke-80 RI adalah "Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju". Melalui tema ini, Bram menciptakan desain yang minimalis namun memiliki makna mendalam. Angka 8 dan 0 dalam logo dirancang dengan garis lengkung dan dua garis sejajar yang saling terhubung tanpa putus. Simbol ini merepresentasikan konsep infinity, yang melambangkan persatuan, kedaulatan, serta kesejahteraan rakyat.
Selain itu, terdapat dua bidang berbentuk silinder yang kontras dengan angka 8 dan 0. Bentuk ini memiliki makna "dua inti yang kuat", yaitu "bersatu" dan "berdaulat". Konsep ini menunjukkan semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam meskipun menghadapi tantangan.
Sayembara logo HUT ke-80 RI dibuka mulai 23 Mei hingga 1 Juni 2025. Sebanyak 245 karya diterima dan melalui kurasi ketat, lima desain terbaik terpilih. Lima desainer yang berhasil adalah Adji Herdanto dari Surabaya, Cindy Amelia dari Jakarta, Melvin Christian dari Jakarta, Shady Dhamar dari Semarang, dan Bram Patria Yoshugi dari Bandung.
Lima karya tersebut dipresentasikan di hadapan juri pada awal Juli 2025. Setelah melalui tahap sosialisasi, satu karya terpilih akhirnya dipilih oleh Presiden Joko Widodo. Ia menilai desain Bram sangat menarik karena bentuk angka delapan dan nol yang saling terhubung tanpa putus. Menurutnya, bentuk ini melambangkan persatuan sebagai dasar dari kedaulatan, yang merupakan manifestasi kesejahteraan rakyat dan upaya menggapai cita-cita bangsa menuju Indonesia maju yang tak pernah putus.
Desain Bram bukan hanya sekadar logo, tetapi juga representasi dari semangat baru dalam era kemerdekaan RI. Ia ingin membuat simbol yang bisa mewakili Indonesia secara utuh, dengan semangat yang segar, lantang, dan berani. Dengan desain ini, Bram berharap dapat memberikan wajah baru bagi perayaan HUT ke-80 RI yang penuh makna dan arti.