Megawati Berzikir Malam Ini Sebut Nama Hasto

Featured Image

Peran Hasto Kristiyanto dalam Kehidupan Politik dan Religius

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, pernah menyebutkan bahwa dirinya sering mengucapkan nama Hasto Kristiyanto saat berzikir. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan doa yang penuh harapan akan keadilan yang sebenarnya. Hal ini diungkapkan oleh Megawati saat berbicara di hadapan peserta Kongres VI PDIP yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Dalam doanya, Megawati memohon agar keadilan bisa diberikan kepada orang-orang yang merasa tidak adil dalam sistem hukum. Ia menegaskan bahwa Hasto hanya menjadi contoh dari banyaknya orang yang mengalami ketidakadilan. “Saya menyebut semua nama-nama, termasuk Pak Hasto,” ujarnya.

Megawati juga menyarankan para ahli hukum untuk mengingat Dewi Keadilan sebagai simbol dari sistem hukum. Dewi Keadilan biasanya digambarkan dengan mata tertutup, membawa timbangan, dan pedang. Mata tertutup melambangkan keadilan yang tidak memihak, timbangan melambangkan penilaian yang adil, dan pedang melambangkan ketegasan hukum dalam menegakkan keadilan.

Dia kemudian bertanya-tanya di mana para ahli hukum akan mencari keadilan jika keluarga mereka sendiri mengalami kasus hukum yang tidak adil. “Apakah kalian tidak punya anak-anak, tidak punya saudara? Kalau diperlakukan seperti itu, lalu bagaimana?” tanyanya.

Pada acara Kongres VI PDIP, Megawati terlihat sangat emosional ketika Hasto Kristiyanto tiba. Menurut pengamatan Tempo, sekitar pukul 15.40 WITA, Hasto memasuki ruangan kongres. Ia tampak mengenakan kemeja merah khas partai banteng. Sesampainya di ruangan tempat kongres berlangsung, Hasto berjalan menuju panggung untuk menghampiri Megawati, diiringi pekikan “Merdeka!” oleh peserta kongres. Megawati yang sedang menyampaikan pidato pun berhenti sejenak. Di atas panggung, Hasto memberikan gestur hormat dan mencium tangan sang Ketua Umum. Megawati menggenggam tangan Hasto. Putri presiden pertama Soekarno itu terlihat menitikkan air mata.

Tidak lama setelahnya, Megawati menyeka air matanya dengan tisu. Ia lalu menyerukan “Merdeka!” sebanyak tiga kali. Megawati kemudian menyampaikan frasa “Satyam Eva Jayate” (kebenaran pasti menang), yang sering digunakan sebagai semboyan partai lambang banteng bermoncong putih ini. "Ternyata kebenaran itu akan menang, Alhamdulillah,” katanya.

Hasto Kristiyanto hadir dalam kongres partainya di Nusa Dua, Bali, setelah bebas dari rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasto, yang ditahan KPK sejak Februari 2025 karena kasus suap, bebas pada Jumat malam, 1 Agustus 2025.

Hasto Kristiyanto, yang pada kepengurusan PDIP periode lalu menjabat sekretaris jenderal, merupakan terpidana kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Dia dijatuhkan vonis 3 tahun 6 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Hasto dianggap bersalah ikut menyediakan dana suap kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2017-2022 Wahyu Setiawan. Suap itu bertujuan agar kader PDIP Harun Masiku bisa menjadi pengganti Nazarudin Kiemas sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024. Nazarudin meninggal sebelum sempat dilantik. Vonis terhadap Hasto dijatuhkan pada Jumat pekan lalu, 25 Juli 2025.

Namun tak sampai seminggu kemudian, Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti atau pengampunan kepada Hasto. Pemberian amnesti ini juga ditujukan ke 1.116 orang terpidana lainnya berdasarkan surat Presiden Nomor R42/Pres 07.2025 tertanggal 30 Juli 2025.