MRT Perluas Jalur ke Serpong, Wagub Dimyati: Jakarta-Banten Sahabat

Peningkatan Konektivitas Transportasi antara Jakarta dan Banten
Pemerintah Provinsi Banten menyambut baik rencana perpanjangan jalur MRT Jakarta dari Lebak Bulus ke Serpong yang diusulkan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama PT Bumi Serpong Damai Tbk (Sinar Mas Land). Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan koneksi transportasi antara wilayah Jakarta dan Banten, mengingat banyak warga Banten yang bekerja di Ibu Kota.
Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, menyatakan bahwa hubungan antara Jakarta dan Banten dapat disebut sebagai sahabat. Hal ini karena banyak penduduk Banten yang mencari pekerjaan di Jakarta. Oleh karena itu, pengembangan sistem transportasi yang efisien menjadi kebutuhan bersama.
Menurut Dimyati, ada empat manfaat utama dari pembangunan jalur MRT Lebak Bulus-Serpong bagi masyarakat Jabodetabek. Pertama, proyek ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas. Kedua, mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi. Ketiga, jalur MRT ini diyakini mampu mendorong efek berganda di sektor ekonomi dan properti. Keempat, meningkatkan kenyamanan dan keamanan mobilitas masyarakat.
Selain itu, pembangunan MRT yang sepenuhnya berbasis listrik juga mendukung upaya menekan emisi karbon serta menciptakan kota yang lebih sehat dan berkelanjutan. Moda transportasi seperti MRT, LRT, dan Transjakarta perlu terus dikembangkan, bukan hanya soal mobilitas, tetapi juga masa depan lingkungan.
Pemerintah Provinsi Banten akan memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini, termasuk dari sisi regulasi dan koordinasi teknis. Dimyati juga mendorong MRT Jakarta dan Sinar Mas Land segera menyusun konsorsium dan melibatkan investor lain dalam proyek ini. Karena proyek ini berbasis kerja sama B2B, maka kuncinya ada di sektor swasta. Banten siap menjadi daerah yang ramah investasi.
Penandatanganan MoU antara MRT Jakarta dan PT Bumi Serpong Damai Tbk menandai dimulainya studi awal pengembangan jalur MRT North–South Line Extension dari Lebak Bulus ke Serpong. Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa studi akan mengkaji trase sepanjang 11 kilometer dari kawasan Fatmawati hingga Taman U di BSD City. Seluruh jalur dirancang berada di bawah tanah dan akan dilengkapi 10 stasiun.
Tuhiyat menambahkan bahwa pengembangan jalur ini tidak hanya fokus pada transportasi, tetapi juga mengusung konsep pengembangan kawasan berbasis transit (Transit Oriented Development/TOD). Dengan pendekatan tersebut, pembangunan MRT diharapkan dapat mendorong konektivitas langsung ke pusat aktivitas ekonomi, hunian, dan fasilitas publik lainnya.
Managing Director President Office Sinar Mas Land, Irawan Harahap, mengatakan bahwa jalur MRT ke arah Serpong merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan dan keterbatasan mobilitas di Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. Setiap hari, lebih dari 500.000 warga dua wilayah ini beraktivitas di luar domisili mereka, dan 82 persen masih menggunakan kendaraan pribadi. Ini bukan hanya soal waktu yang terbuang, tapi juga emisi karbon yang terus meningkat.
Selain perpanjangan ke arah Serpong, MRT Jakarta saat ini juga tengah melanjutkan pembangunan fase 2 jalur utara dari Bundaran HI ke Ancol Barat. Bersamaan dengan itu, tengah disiapkan proyek jalur timur–barat yang akan menghubungkan kawasan Medan Satria di Bekasi dengan Tomang, Jakarta Barat.