Naskah Ditolak, Tapi Jadi Sukses: Tips Menulis JS Khairen

Meningkatkan Literasi dengan Menulis Fiksi
Data dari UNESCO menunjukkan bahwa minat baca di Indonesia masih memprihatinkan. Hanya satu dari seribu orang Indonesia yang tergolong rajin membaca. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan besar masih menghadang dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat.
Selain itu, hasil studi Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2018 juga menunjukkan bahwa skor literasi Indonesia tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lain. Dari sini, kita bisa melihat pentingnya upaya untuk meningkatkan kemampuan berliterasi, khususnya melalui bacaan fiksi.
Membaca karya fiksi tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga merangsang daya pikir dan empati, terutama bagi generasi muda. Penulis asal Inggris, Neil Gaiman, pernah menyatakan bahwa masa depan sangat bergantung pada perpustakaan, membaca, dan kemampuan berimajinasi. Dengan kata lain, untuk membangun budaya literasi yang kuat, diperlukan tulisan yang menarik dan relevan, bukan bacaan yang kaku atau monoton.
Dalam semangat tersebut, siapa tahu kita bisa turut menciptakan karya yang tidak hanya meningkatkan literasi publik, tetapi juga mengasah literasi diri sendiri.
Perjalanan J.S. Khairen sebagai Penulis
Dalam video YouTube berjudul “JS Khairen, Writer of The Year 2024 dan Protesnya Sebagai Penulis”, J.S. Khairen menceritakan perjalanannya dalam dunia penulisan. Ia adalah seorang penulis terbaik Indonesia tahun 2024 yang dianugerahi oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
Melalui kisahnya, Zonza Kreasi telah merangkum beberapa tips yang bisa diandalkan oleh siapa pun yang ingin memulai berkarya.
Tips-Tips untuk Mulai Menulis
Tuangkan ide yang ada di pikiranmu
Banyak orang ingin menjadi penulis, tetapi niat itu hanya sampai di pikiran mereka. Sesungguhnya, mereka tidak pernah benar-benar menulis sesuatu. Khairen mengatakan bahwa banyak kelas menulis yang ia ikuti, tetapi yang benar-benar menjadi kunci adalah menulis.
Menulis harus dimulai dari tindakan, bukan sekadar memikirkan cerita di kepala. Betul-betul mengetik dan menyusun kata untuk menghasilkan sebuah cerita.
Terus berlatih
Konsistensi adalah kunci. Jika kita sering menulis, lama-lama bisa membentuk kebiasaan yang tertanam di tubuh. Seperti memori otot, semakin sering dilakukan, semakin berbekas di pikiran. Oleh karena itu, kamu bisa rajin berlatih untuk meningkatkan keterampilan menulis.
Tidak ada kata terbatas
Menulis tidak harus menunggu perangkat canggih. Tidak ada salahnya jika hanya menggunakan ponsel saat dalam perjalanan, di sela-sela kesibukan kerja, atau karena keterbatasan alat yang dimiliki. Khairen mengatakan bahwa novel-novelnya akhir-akhir ini ditulisnya di ponsel.
Keterbatasan alat bukan alasan untuk berhenti berkarya. Jika lebih nyaman menulis di kertas, maka gunakan itu. Yang penting adalah mulai menulis dengan apa pun yang ada di tangan.
Semua naskah berharga
Khairen pernah mengalami kegagalan ketika enam naskah pertamanya ditolak dan tidak laku di pasaran. Namun, ia tetap menulis hingga akhirnya "Kami Bukan Sarjana Kertas" menjadi karya yang diadaptasi ke film. Meski kini dinilai jelek, naskah-naskah awal itu tetap bernilai karena menjadi proses penting menuju karya yang lebih matang dan sukses.
Mulai ceritamu dari konflik
Pembaca menyukai tulisan yang bisa menarik perhatian. Sebuah kisah yang bagus alangkah baiknya dimulai dengan pembukaan yang penting. Pembaca lebih ingin mengetahui konflik yang berlangsung daripada pendahuluan cerita.
Khairen menjelaskan bahwa pembaca ingin mendengar cerita ketika naganya menghancurkan desa, bukan tentang bagaimana dia bangun mengasah pedang. Oleh karena itu, sebagai penulis sebaiknya langsung “menggigit” di awal cerita agar menimbulkan rasa penasaran.
Tips-tips berikut menunjukkan bahwa proses menulis bisa dimulai dari hal-hal sederhana, tanpa perlu menunggu momen yang sempurna. Melalui pengalaman dan pendekatan praktis, siapa pun kini bisa mulai menulis dengan lebih percaya diri, konsisten, dan sadar bahwa setiap tulisan memiliki proses dan maknanya sendiri.