Nenek Nortaji Dibuang Anak Kandung, Dijatuhkan Hingga Tewas, Tak Ingin Diberi Kabar Jika Ibu Meninggal

Kasus Nenek Dihusung Anak Kandung, Ternyata Ini Alasan Keluarga Menyerahkan ke Panti Lansia
Beberapa waktu lalu, sebuah video yang menampilkan seorang nenek diusir oleh anak kandungnya viral di media sosial. Kejadian ini terjadi di Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Nenek bernama Nortaji, yang sudah sangat lemah dan renta, dianiaya oleh putrinya sendiri hingga jatuh dan harus dievakuasi oleh yayasan Griya Lansia Malang.
Dalam video yang diunggah oleh pendiri Griya Lansia Malang, Arief Camra, terlihat seorang wanita berbaju hijau menghardik nenek Nortaji. Aksi tersebut dilakukan hingga sang nenek jatuh dan tidak bisa berdiri. Kejadian ini disaksikan oleh tetangga setempat, namun tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mencegahnya.
Setelah menerima laporan, Arief Camra langsung datang ke lokasi kejadian. Ia kemudian memandikan nenek Nortaji dan membawanya ke dalam ambulans. Sebelum dibawa ke Griya Lansia, Arief sempat berbicara dengan Musrika, anak dari nenek Nortaji.
Arief bertanya apakah Musrika sudah bulat hati untuk menyerahkan ibunya ke panti lansia. Musrika hanya menjawab singkat dengan "heem". Arief kemudian menanyakan alasan mengapa ia tidak ingin merawat ibunya. Musrika menjawab bahwa tidak ada alasan khusus. Arief melanjutkan dengan mengatakan bahwa jika nenek Nortaji meninggal, ia tidak akan memberi tahu keluarga. Musrika pun menjawab "nggak usah pak, nggak usah" dan tidak menyesal.
Nenek Nortaji akhirnya dibawa ke Griya Lansia Malang. Di sana, ia akan dirawat hingga meninggal dunia. Pihak keluarga tidak akan dikabari jika ia telah meninggal. Hal ini merupakan aturan yang sudah ditetapkan oleh panti lansia tersebut. Jika lansia masih memiliki keluarga namun dititipkan ke panti lansia, maka keluarga tidak boleh lagi bertemu atau diberi tahu tentang kondisi mereka.
Kejadian serupa juga terjadi pada 15 Juli 2025. Nenek Fatimah (65) asal Surabaya diserahkan oleh anaknya ke Griya Lansia Malang. Nenek Fatimah dalam kondisi sakit stroke dan tidak bisa berjalan. Selama ini, ia dirawat oleh anak laki-lakinya yang bernama Lukman Arif di daerah Kecamatan Pabean Cantian.
Empat anak Nenek Fatimah memberikan berbagai alasan mengapa mereka memilih menitipkan ibunya ke panti lansia. Mulai dari masalah ekonomi hingga tidak ada yang bisa merawatnya. Pemerintah Kota Surabaya turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Namun, Lukman tetap bersikeras tidak ingin menjemput ibunya. Ia beralasan karena keterbatasan ekonomi dan khawatir kondisi ibunya ketika ditinggal bekerja.
Anak laki-laki Nenek Fatimah juga bersedia tidak dikabari jika ibunya telah meninggal dunia. Hal ini menunjukkan bahwa kasus penelantaran lansia oleh keluarga semakin marak. Meski ada panti lansia yang siap merawat, banyak keluarga memilih menyerahkan orang tua mereka karena berbagai alasan yang tidak sepenuhnya bisa dipahami.
Kasus seperti ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat akan tanggung jawab terhadap orang tua. Mereka tidak boleh dibiarkan hidup dalam kesedihan dan penganiayaan. Setiap lansia berhak mendapatkan perlindungan, kasih sayang, dan perawatan yang layak.