Pabrik Gula Kolonial yang Masih Beroperasi di Madiun, Termasuk Pagotan

Pabrik Gula Masa Kolonial yang Masih Beroperasi di Wilayah Madiun dan Sekitarnya
Pulau Jawa telah menjadi pusat kegiatan ekonomi yang kaya dan beragam sejak zaman kolonial hingga saat ini. Salah satu bentuk aktivitas ekonomi yang paling menonjol adalah industri gula, terutama di wilayah Madiun, Jawa Timur, dan sekitarnya. Industri gula di Jawa tidak hanya menjadi saksi bisu dari masa kejayaan perekonomian Hindia Belanda pada abad ke-19, tetapi juga menjadi bagian penting dalam sejarah perusahaan swasta asing yang menanamkan modal di bawah sistem ekonomi liberal.
Berikut ini adalah lima pabrik gula masa kolonial yang masih beroperasi hingga kini di Madiun dan sekitarnya:
1. Pabrik Gula Pagotan
Didirikan pada tahun 1884, Pabrik Gula Pagotan merupakan salah satu pabrik gula tertua yang masih beroperasi hingga saat ini. Selain sebagai tempat produksi gula, pabrik ini juga menjadi destinasi wisata karena menyimpan sejarah penting tentang perkembangan industri gula di Jawa Timur. Tradisi unik yang terjadi selama masa giling tiba adalah adanya pasar malam dan pertunjukan wayang yang menjadi hiburan bagi masyarakat setempat. Tradisi ini sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda.
2. Pabrik Gula Rejo Agung
Pabrik Gula Rejo Agung didirikan pada tahun 1894 dan termasuk dalam kategori pabrik gula tertua di Indonesia. Sebagai pabrik terbesar di Madiun, pabrik ini menjadikan daerah tersebut sebagai jantung perkebunan tebu di Jawa Timur. Pabrik ini didirikan oleh NV Handel My Kian Gwan, sebuah perusahaan swasta asal Tiongkok. Selama masa giling tiba, pabrik ini juga mengadakan pasar malam yang berlangsung selama satu hingga dua pekan.
3. Pabrik Gula Kanigoro
Dibangun pada tahun 1899, Pabrik Gula Kanigoro menjadi peninggalan bersejarah yang memancarkan pesona dengan bangunan megah dan detail arsitektur Belanda yang memukau. Selain menjadi saksi bisu dari masa keemasan industri gula, pabrik ini juga menjadi pusat pembelajaran bagi para pengunjung yang ingin memahami sejarah produksi gula di masa lalu.
4. Pabrik Gula Jombang
Pabrik Gula Jombang didirikan pada tahun 1836 oleh Moorman en Co. Pabrik ini mengalami pergantian kepemilikan beberapa kali, termasuk nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1963. Meski dibangun pada masa kolonial, pabrik ini masih beroperasi hingga kini. Pabrik ini menjadi salah satu penopang ekonomi utama Hindia Belanda karena memproduksi banyak gula di Jawa Timur.
5. Pabrik Gula Rendeng
Didirikan pada tahun 1840 oleh perusahaan Belanda yaitu NV Mirandolle Voute en Co., Pabrik Gula Rendeng masih menggunakan mesin yang sama hingga sekarang. Bangunan pabrik ini juga masih sama seperti awal dibangun. Pabrik ini memiliki jalur kereta api untuk memudahkan distribusi hasil produksi gula ke Semarang. Pada tahun 2022, pabrik ini melakukan giling sebanyak 270.000 ton dengan kapasitas produksi gula mencapai 18.000 ton per tahun.
Lima pabrik gula ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari sejarah ekonomi Jawa, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi masyarakat dan pengunjung. Dengan tradisi unik dan arsitektur yang memukau, pabrik-pabrik ini membuktikan bahwa warisan masa lalu masih bisa hidup dan berkembang hingga saat ini.