Pasar Kertas Bangkit, Indonesia Siap Bersaing dengan China dan Vietnam?

Featured Image

Pameran Dagang Kertas dan Kemasan Besar di Jakarta

Pameran dagang terbesar sektor kertas dan kemasan di Indonesia, Indonesia International Paper Chain Industry Expo, akan diadakan pada 29–31 Juli 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperkuat daya saing industri kertas dan kemasan Indonesia di pasar global.

Dengan luas area 12.000 meter persegi, pameran ini akan menampilkan lebih dari 100 perusahaan dari dalam maupun luar negeri, termasuk negara-negara seperti China, Vietnam, India, dan Jepang. Produk dan teknologi yang dipamerkan mencakup mesin pulp dan kertas, peralatan pengemasan, solusi perlindungan lingkungan, serta inovasi bahan ramah lingkungan.

Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Liana Bratasida, menyatakan bahwa pameran ini menjadi momen strategis untuk memperkuat jaringan industri sekaligus membuka peluang pasar baru, terutama ekspor. “Indonesia International Paper Chain Industry Expo memberikan ruang interaksi strategis bagi pelaku usaha untuk menjajaki peluang pasar dalam negeri maupun ekspor, menjalin aliansi dagang, serta mengakses teknologi baru yang relevan dengan kebutuhan produksi lokal dan transformasi digital industri,” ujarnya.

Selain itu, pameran ini juga menjadi tuan rumah Forum Pembangunan Berkelanjutan Industri Kertas dan Kemasan Asia Tenggara ke-5. Forum ini diselenggarakan bersama oleh APKI dan China National Chemical Information Center (CNCIC). Diskusi akan membahas standar SNI untuk kemasan kertas, teknologi kertas rumah tangga, solusi pengolahan air industri, hingga inovasi kemasan ramah lingkungan.

Forum ini akan dihadiri oleh perwakilan pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri dari berbagai negara seperti Indonesia, China, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Fokus diskusi akan pada praktik terbaik untuk transformasi hijau, ekonomi sirkular, dan penyelarasan regulasi lintas negara.

Liana menilai kerja sama antara industri kertas Indonesia dan China menjadi salah satu kunci dalam mendorong efisiensi dan ekspansi ke pasar negara berkembang. “Kami yakin dengan kerja sama mendalam antara industri kertas China dan Indonesia, acara ini akan mempromosikan hubungan hulu-hilir yang kuat, sekaligus mendorong pembangunan ekonomi dan perlindungan ekologi secara terkoordinasi,” tambahnya.

Beberapa perusahaan besar yang akan hadir antara lain APP Group, APRIL Group, PT Aspex Kumbong, dan Eco Paper Indonesia, serta pemasok teknologi seperti Huapu, Hisun, Henan Zhongya, dan Baosuo. Mereka akan memamerkan teknologi terkini dan inovasi ramah lingkungan yang menjadi tren baru dalam industri ini.

Pameran ini juga bekerja sama dengan WEPACK South East Asia 2025, yang dikenal sebagai ajang kemasan terbesar di kawasan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas akses peserta terhadap teknologi baru dan peluang kerja sama lintas negara.

Untuk mendukung partisipasi peserta, penyelenggara menyediakan berbagai kegiatan pendukung seperti kunjungan pabrik, seminar teknis, dan forum pencocokan bisnis (business matching). Calon pengunjung dapat mendaftar melalui situs resmi www.paperchain.id.

Sebagai informasi, nilai ekspor pulp dan kertas Indonesia pada tahun 2024 mencapai sekitar 4,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 67,65 triliun, dengan tujuan utama ekspor meliputi China, Jepang, dan negara-negara ASEAN. Harga rata-rata pulp global berada di kisaran 760 dollar AS per ton (sekitar Rp 12,54 juta), yang mendorong produsen lokal untuk terus meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.

APKI berharap gelaran ini bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu eksportir utama kertas dunia dan mempercepat transisi industri menuju produksi hijau yang berkelanjutan.