Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 53,8 Juta Siswa Mulai 4 Agustus 2025

Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Sekolah Dimulai 4 Agustus 2025
Pemerintah akan mulai menerapkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di sekolah secara nasional pada tanggal 4 Agustus 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan kepada siswa dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk SD, SMP, SMA, madrasah, dan sekolah rakyat yang berada di bawah naungan Kementerian Sosial.
Program ini menargetkan sebanyak 53,8 juta siswa yang terdapat dalam 282.000 satuan pendidikan. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, PKG merupakan inisiatif dengan cakupan paling luas dalam sejarah pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, program ini telah mencapai lebih dari 16,4 juta siswa atau sekitar 280 ribu orang per hari.
Fokus pada Deteksi Dini Masalah Kesehatan
Dalam pelaksanaan PKG di sekolah tahun 2025, fokus utamanya adalah deteksi dini berbagai masalah kesehatan anak usia sekolah. Beberapa kondisi yang diperiksa meliputi gangguan gigi dan penglihatan, anemia, tekanan darah tinggi/rendah, serta penyakit menular seperti TBC. Selain itu, aspek kesehatan mental anak juga mulai diukur, termasuk tingkat kecemasan dan depresi akibat penggunaan gadget dan media sosial.
Kerja Sama antara Tenaga Kesehatan dan Pendidik
Pelaksanaan PKG di sekolah dilakukan secara kolaboratif antara tenaga kesehatan dari puskesmas dan pendidik di sekolah. Pemeriksaan kesehatan siswa mencakup berbagai aspek seperti status gizi, tekanan darah, kondisi mata dan telinga, kesehatan gigi, mental, serta kebugaran jasmani. Untuk siswa SMP dan SMA, ditambahkan pemeriksaan skrining anemia, talasemia, serta kesehatan reproduksi remaja.
Uji Coba Sebelum Peluncuran Nasional
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menyebut bahwa program ini telah melalui uji coba di beberapa sekolah sebelum diluncurkan secara nasional. Ia menegaskan bahwa khusus untuk siswa SD, pemeriksaan tidak melibatkan proses pengambilan darah. "Jadi jangan takut, tidak ada yang disuntik. Pemeriksaannya hanya meliputi tinggi badan, berat badan, tekanan darah, gigi, mata, dan telinga,” jelas Maria.
Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC)
PKG Sekolah 2025 juga menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Menko PMK Pratikno menegaskan bahwa tujuan utama dari pelaksanaan PKG di sekolah bukan hanya untuk mendeteksi potensi penyakit, tetapi juga untuk mencegah gangguan kesehatan sedini mungkin dan memastikan anak tetap sehat secara menyeluruh.
Peran Guru dan Orang Tua
Pratikno menekankan pentingnya dukungan dari guru dan orang tua dalam menciptakan suasana yang menyenangkan saat anak diperiksa. "Ini juga membutuhkan dukungan para guru dan orang tua untuk menyampaikan program PKG dengan bahasa yang ramah kepada anak. Jangan sampai anak mengalami ketakutan untuk diperiksa. Ini adalah sesuatu yang baik dan harus menjadi pengalaman yang nyaman bagi mereka," tambahnya.
Harapan dari Program PKG
Melalui PKG Sekolah, pemerintah ingin membangun ekosistem hidup sehat di lingkungan pendidikan. Hal ini mencakup peningkatan akses terhadap sanitasi, air bersih, kantin sehat, serta edukasi pola makan dan kebiasaan jajan anak-anak. "Pemeriksaan hanyalah pintu masuk awal. Yang paling utama adalah menjaga kesehatan anak-anak kita, baik fisik, mental, maupun moral, agar mereka bisa memanfaatkan potensi secara optimal," ujar Pratikno.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada komitmen semua pihak, dari pusat hingga daerah. Pemeriksaan rutin seperti ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk memperkuat SDM unggul dan generasi emas bangsa Indonesia. "PKG ini harus diarahkan untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kualitas anak-anak kita," pungkasnya.