Perhutanan Sosial Pertamina, Lindungi Alam dan Tingkatkan Kesejahteraan

Featured Image

Pendekatan Berbasis Komunitas dalam Pelestarian Lingkungan di Bali

Di tengah tantangan perubahan iklim dan degradasi hutan, sebuah inisiatif pelestarian lingkungan muncul di Desa Yehembang Kangin, Kabupaten Jembrana, Bali. Inisiatif ini dikenal dengan program Perhutanan Sosial Sri Wana Lestari yang dijalankan oleh PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai. Program ini menawarkan pendekatan berbasis komunitas untuk menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Program ini tidak hanya fokus pada penanaman pohon, tetapi juga mengandung filosofi lokal yang bernama Tri Hita Karana. Filosofi ini mencerminkan harmoni antara manusia, Tuhan, dan alam. Dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH) Banu Giri Lestari, BUMDes Abdi Rahayu, dan Poktan Taman Lestari, program Sri Wana Lestari menjadi contoh nyata bagaimana pelestarian lingkungan bisa berjalan bersamaan dengan pemberdayaan masyarakat.

Salah satu tokoh utama dalam program ini adalah Ketua KTH Banu Giri Lestari I Gede Sugiantara. Ia menyampaikan bahwa program ini telah berhasil menekan angka kemiskinan di desa hingga 9,3% serta meningkatkan rata-rata penghasilan anggota KTH menjadi Rp2,2 juta per bulan.

“Semua kegiatan dikelola berbasis konservasi, dengan pendekatan agroforestry dan perlindungan sumber mata air untuk keberlanjutan jangka panjang,” ujar Sugiantara.

Sejak program ini diluncurkan, sebanyak 7.896 pohon produktif telah ditanam. Kawasan hutan seluas 76,25 hektar dikelola secara lestari oleh 58 orang anggota KTH. Masyarakat tidak hanya menjaga hutan, tetapi juga membangun sumber ekonomi baru melalui budidaya madu klanceng, pengembangan produk kakao, hingga wisata edukatif Green Clift yang menawarkan keindahan lanskap hutan.

“Tujuan kami bukan hanya merawat hutan tapi menjadikannya sumber kehidupan, kami ingin masyarakat bisa hidup layak tanpa harus merusak alam. Terbukti saat ini, kelompok tani berhasil menjalin sinergi antara konservasi, ekonomi dan nilai-nilai budaya yang luhur. Hal ini dibuktikan dengan munculnya sumber air deras yang disuling dan jual sebagai Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Amara, yang dalam 1 tahun dapat memproduksi sekitar 6.166 galon,” tambah Sugiantara.

Melalui Sri Wana Lestari, Pertamina menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial tidak hanya soal memberi, tapi membangun ekosistem yang tumbuh bersama. Dari bibit pohon yang ditanam hingga harapan yang dirajut di setiap rumah, program ini menjadi simbol perubahan dari desa untuk lingkungan yang lebih lestari.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa program ini turut mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi fokus utama Presiden Prabowo Subianto.

“Lewat program ini, kami ingin memaksimalkan potensi lahan hutan agar bisa lebih produktif, terutama dalam meningkatkan hasil pangan bagi Masyarakat,” kata Fadjar.

“Sampai saat ini, Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Hutan Lestari Pertamina telah menanam pohon darat dan mangrove lebih dari 8 juta bibit di 337 lokasi. 13 lokasi termasuk dalam program Perhutanan Sosial. Selain itu, program ini telah memberikan manfaat kepada lebih dari 4 ribu orang dan menambah kenaikan ekonomi sebesar 3 miliar rupiah per tahun,” tutupnya.

Program Perhutanan Sosial ini mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal ketahanan pangan (SDG #2), penanganan perubahan iklim (SDG #13), penguatan ekosistem laut (SDG #14), serta penguatan ekosistem daratan (SDG #15). Selain itu, program ini juga selaras dengan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) yang menjadi pedoman Pertamina dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.