Profil Yohei Sasakawa: Pahlawan yang Selamatkan Arnold Putra dari Penjara Myanmar

Peran Yohei Sasakawa dalam Pembebasan Arnold Putra
Yohei Sasakawa, seorang tokoh filantropis dan pengusaha sosial asal Jepang, memainkan peran penting dalam pembebasan Arnold Putra, selebgram Indonesia yang ditahan oleh pemerintah militer Myanmar. Kasus ini menunjukkan bagaimana diplomasi lintas negara dapat berkontribusi dalam memecahkan masalah hukum yang kompleks.
Arnold Putra ditahan oleh otoritas Myanmar setelah dituduh masuk secara ilegal dan bertemu dengan kelompok bersenjata yang dianggap sebagai organisasi terlarang. Tuduhan tersebut menyebabkan dia dihukum 7 tahun penjara. Upaya pembebasannya tidak mudah, tetapi akhirnya berhasil melalui pendekatan diplomatik yang melibatkan beberapa pihak penting, termasuk adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, serta Yohei Sasakawa.
Hashim Djojohadikusumo menjadi jembatan komunikasi antara Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Yohei Sasakawa. Melalui pertemuan yang difasilitasi oleh Hashim, Sasakawa—yang memiliki hubungan dekat dengan pihak militer Myanmar—berperan aktif dalam menjalin dialog untuk membebaskan Arnold. Hasilnya, pemerintah Myanmar setuju untuk memulangkan Arnold ke Indonesia.
Profil Yohei Sasakawa
Yohei Sasakawa lahir di Tokyo pada 8 Januari 1939. Ia adalah putra dari Ryōichi Sasakawa, seorang pengusaha, politikus, dan filantropis. Sasakawa juga menjabat sebagai Ketua The Nippon Foundation, yayasan amal terbesar di Jepang. Selain itu, ia pernah menjadi Duta Besar Muhibah Organisasi Kesehatan Dunia untuk Pemberantasan Kusta dan Duta Besar Jepang untuk Hak Asasi Manusia Orang yang Terkena Kusta.
Sasakawa telah menerima berbagai penghargaan dan gelar kehormatan atas kontribusinya dalam bidang sosial dan kemanusiaan. Ia dikenal sebagai tokoh yang mengedepankan solusi kolaboratif untuk menghadapi tantangan modern. Salah satu inisiatifnya adalah Forum 2000, yang ia kawal bersama mantan Presiden Ceko Václav Havel selama 11 tahun. Forum ini mempertemukan para ahli dan tokoh internasional untuk membahas isu-isu global.
Selain itu, Sasakawa juga terlibat dalam berbagai proyek kemanusiaan, seperti upayanya untuk memastikan pengesahan Undang-Undang Kelautan Dasar Jepang pada tahun 2007, serta peran utamanya dalam penyelenggaraan Maraton Tokyo.
Sasakawa Peace Foundation (SPF)
Sasakawa Peace Foundation (SPF), yang diketuai oleh Yohei Sasakawa, adalah yayasan swasta Jepang yang didirikan pada tahun 1986 dengan dana abadi dari The Nippon Foundation. SPF fokus pada lima bidang utama, yaitu:
- Mengatasi tantangan sosial negara-negara Asia yang sedang berkembang.
- Mendorong kemajuan sosial ekonomi melalui pemberdayaan perempuan.
- Memperkuat hubungan dengan negara-negara mayoritas Muslim.
- Memperkuat hubungan Jepang-AS.
- Mengembangkan program untuk keberlanjutan laut dunia.
Pada tahun 2016, SPF meluncurkan Program Keuangan Inovatif untuk mencari mekanisme baru dalam memajukan pembangunan sosial di Asia melalui penggunaan modal filantropi.
Pengalaman Arnold Putra
Arnold Putra, yang lahir di Jakarta pada 1995, bukanlah nama asing bagi netizen. Ia dikenal sebagai selebgram dengan karya-karya kontroversial. Salah satu karyanya yang viral adalah tas tangan yang dibuat dari tulang manusia, yang dijual seharga USD 5.000. Selain itu, ia juga terseret dalam kasus pengiriman paket diduga berisi organ manusia dari Brasil ke Singapura.
Meski kontroversial, Arnold akhirnya berhasil dibebaskan setelah melalui proses diplomasi yang panjang. Pembebasannya tidak lepas dari bantuan Yohei Sasakawa dan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan mitra strategis seperti Sasakawa Peace Foundation (SPF).
Proses Diplomasi yang Berhasil
Kementerian Pertahanan RI mengatakan bahwa upaya diplomasi pertahanan untuk bantuan kemanusiaan berhasil membebaskan Arnold dari penahanan Myanmar. Proses ini dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Hashim Djojohadikusumo dan Sasakawa Peace Foundation (SPF). Kerja sama ini telah terjalin sejak tahun 2023 melalui program Military Personnel Exchange, yang bertujuan memperkuat hubungan pertahanan antarnegara.
Dalam pernyataannya, Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Brigjen TNI Frega Wenas menyampaikan bahwa Arnold telah tiba di Indonesia pada Senin (21/7/2025). Proses mediasi melalui jalur diplomatik dan dialog intensif akhirnya membuahkan hasil, yaitu pembebasan Arnold Putra oleh pemerintah Myanmar.