PVMBG Ingatkan Potensi Gempa di Bandung Raya Akibat Sesar Lembang

PVMBG Ingatkan Potensi Gempa di Bandung Raya Akibat Sesar Lembang

Potensi Gempa Bumi Akibat Aktivitas Sesar Lembang di Bandung Raya

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan masyarakat terkait potensi keaktifan Sesar Lembang yang dapat memicu gempa bumi. Wilayah Bandung Raya, yang terdiri dari beberapa kabupaten dan kota, berpotensi terdampak jika garis sesar ini kembali aktif.

Sesar Lembang memiliki panjang sekitar 29 kilometer, mulai dari Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, hingga Kota Bandung. Jika sesar ini aktif, ahli memprediksi bahwa gempa bumi dengan kekuatan mencapai 6,9 magnitudo bisa terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa Sesar Lembang merupakan salah satu sesar aktif di Jawa Barat.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG, Supartoyo, menjelaskan bahwa Sesar Lembang pernah menghasilkan gempa bumi yang merusak. Contohnya adalah gempa pada tahun 2005 dan 2009 di Kampung Muril, Kabupaten Bandung Barat. Meskipun kekuatannya di bawah 5 magnitudo, gempa tersebut tetap menyebabkan kerusakan bangunan dan korban jiwa.

Dari bukti tersebut, Sesar Lembang dinyatakan sebagai sesar aktif. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas pemerintah daerah yang berpotensi terdampak sangat penting. PVMBG akan melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyampaikan data tentang peta kawasan rawan bencana, aktivitas sesar Lembang, serta katalog gempa bumi.

Data-data ini akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah di Bandung Raya dalam melakukan mitigasi dan menetapkan tata ruang. Selain itu, pemerintah setempat juga diminta untuk membuat rencana kontigensi guna menghadapi ancaman gempa bumi.

Wilayah-wilayah seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, dan Kabupaten Bandung sangat berpotensi terdampak oleh guncangan gempa bumi akibat Sesar Lembang. Oleh karena itu, mitigasi bencana harus dilakukan secara intensif, termasuk simulasi di sekolah, kantor swasta, dan kantor pemerintah yang memiliki gedung bertingkat.

Simulasi gempa bumi harus dilakukan secara rutin, terutama di sekolah-sekolah yang memiliki gedung bertingkat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi gempa bumi. Gedung-gedung bertingkat juga harus memiliki jalur evakuasi dan titik kumpul yang jelas agar warga dapat selamat saat terjadi gempa.

Supartoyo menekankan pentingnya adanya penanggung jawab di setiap lantai gedung bertingkat. Mereka akan bertugas mengarahkan penghuni gedung ke jalur evakuasi dan titik kumpul ketika terjadi gempa. Tanpa pelatihan yang cukup, situasi bisa menjadi kacau dan berujung pada kepanikan.

Jika tidak dilatih, para penghuni gedung bisa saja terjebak atau terluka akibat reruntuhan bangunan. Oleh karena itu, pelatihan dan simulasi harus dilakukan secara berkala agar semua pihak siap menghadapi ancaman gempa bumi.

Apa Itu Sesar Lembang?

Sesar Lembang merupakan patahan aktif yang berada di utara Kota Bandung, Jawa Barat. Garis sesar ini membentang sepanjang sekitar 29 kilometer, mulai dari arah barat hingga wilayah timur seperti Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Sesar ini melewati beberapa wilayah seperti Padalarang di Kabupaten Bandung Barat hingga area sekitar Jatinangor.

Kehadiran Sesar Lembang menunjukkan bahwa wilayah Bandung Raya memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi. Oleh karena itu, pemahaman masyarakat tentang bahaya sesar ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.