Siswa Sekolah Rakyat Cibinong Menangis Karena Lapar

Siswa Sekolah Rakyat Cibinong Menangis Karena Lapar

Kunjungan Menteri Sosial ke Sekolah Rakyat di Cibinong

Pada hari Kamis (24/7/2025), Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf, kembali mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 yang berada di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kunjungan ini dilakukan setelah sepekan lebih sekolah tersebut beroperasi.

Rombongan Menteri Syaifullah tiba di lokasi sekitar pukul 17.30 WIB. Setelah melakukan pertemuan dengan pengurus Sekolah Rakyat, ia kemudian melaksanakan salat magrib di masjid yang terletak di kompleks Sentra Terpadu Inten Soeweno.

Sekitar pukul 18.30 WIB, Gus Ipul bersama rombongan bergerak menuju ruang makan anak-anak Sekolah Rakyat. Di sana, para siswa dan siswi sudah duduk menunggu di meja makan. Mereka menyambut dengan antusias dan penuh sukacita.

Gus Ipul, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), tidak ragu untuk ikut makan bersama murid-murid Sekolah Rakyat. Mereka menyantap hidangan yang disajikan, seperti nasi, sayur, ayam, semangka, dan susu.

Suasana haru terasa saat makan malam berlangsung. Salah satu siswi, Asya, menangis sedih karena merindukan orang tuanya yang tidak bisa makan enak seperti dirinya di asrama. Kepala Sekolah Rakyat yang duduk di sebelahnya langsung memberikan perhatian dan menenangkan Asya.

Usai makan malam, Gus Ipul memberikan keterangan pers kepada para wartawan. Ia menyampaikan bahwa selama lebih dari sepekan berjalannya Sekolah Rakyat, ada banyak kisah haru yang terjadi.

"Sekolah Rakyat ini memang luar biasa. Ada banyak anak-anak yang menangis saat makan karena ingat orangtuanya," ujar Gus Ipul.

Menurutnya, anak-anak terharu karena di rumah mereka belum tentu bisa makan lebih dari dua kali sehari. "Kadang-kadang mereka hanya makan sekali. Alhamdulillah di sini mereka bisa makan tiga kali sehari dengan dua kali snack. Itu yang membuat mereka terharu dan ingat pada orangtuanya," tambahnya.

Gus Ipul juga menyebutkan bahwa anak-anak Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Inten Soeweno merasa nyaman. "Secara umum mereka kerasan, meskipun mereka selalu ingat sama orang tuanya. Ini yang membuat para kepala sekolah dan guru semangat mengajarnya. Mereka jadi lebih sabar," katanya.

Selain itu, para kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dituntut memiliki empati dalam mendidik anak-anak dari kalangan kurang mampu. "Kita bayangkan sekali-sekali jadi siswa seperti itu. Jadi empati sangat penting di sini," ucapnya.

Gus Ipul meminta semua tenaga kependidikan di sekolah rakyat agar menjadi motivator dan contoh bahwa masa depan bisa diraih. "Sekolah rakyat menjadi salah satu harapan mereka. Saya berterima kasih kepada kepala sekolah dan para guru yang telah memulai langkah yang luar biasa dalam seminggu terakhir ini," ujarnya.

Ia mengakui masih ada beberapa kekurangan yang perlu dibenahi di Sekolah Rakyat. Namun, ia yakin dengan waktu yang cukup, semua masalah akan terselesaikan. "Alhamdulillah, secara umum semua jadwal yang telah ditetapkan untuk melalui proses pengenalan lingkungan sekolah berjalan dengan baik. Ini yang penting," katanya.

Gus Ipul berjanji akan mencoba melengkapi kekurangan dari sekolah rakyat di seluruh Indonesia. "Kita masih kurang wali asrama, kurang wali asuh, tenaga kebersihan, dan security. Semua bisa kita lengkapi secara bertahap. Kita carikan solusi dan solusi selalu ada," tutupnya.