Google Ciptakan Internet Tanpa Kabel, 100 Kali Lebih Cepat dari Starlink

Teknologi Internet Nirkabel Berbasis Laser yang Mengubah Akses Koneksi
Google baru-baru ini mengumumkan inovasi teknologi internet nirkabel berbasis laser yang diklaim mampu mengirimkan data hingga 100 kali lebih cepat dibanding layanan satelit orbit rendah seperti Starlink. Proyek ini diberi nama Taara, yang merupakan kependekan dari Terabit Access for Rural and Remote Areas. Teknologi ini dirancang sebagai alternatif untuk menyediakan akses internet di daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan kabel konvensional.
Taara dikembangkan oleh tim Google X dan resmi menjadi perusahaan mandiri pada Maret 2025. Sejauh ini, teknologi ini telah diuji coba di lebih dari 12 negara, termasuk India dan Republik Demokratik Kongo, dengan kecepatan transmisi data mencapai 20 gigabit per detik (Gbps). Dalam perbandingan, layanan Starlink dari SpaceX memiliki kecepatan maksimum rata-rata sekitar 100 hingga 200 megabit per detik (Mbps), atau setara 0,1–0,2 Gbps. Artinya, sistem Taara menawarkan kecepatan hingga 100 kali lebih tinggi dalam kondisi optimal.
Sistem Komunikasi Optik Nirkabel
Taara menggunakan sistem komunikasi optik nirkabel (free-space optical communication), yaitu transmisi data menggunakan sinar laser tak kasat mata dari satu titik ke titik lain. Syarat utamanya adalah garis pandang langsung antara perangkat pemancar dan penerima. Unit utama dari Taara adalah Lightbridge, yang berbentuk mirip kamera pengawas dan dapat dipasang di atap gedung atau menara BTS.
Dalam pengujian di Sungai Kongo, yang memisahkan Kinshasa dan Brazzaville, perangkat ini mampu menghadirkan koneksi antarnegara hanya dalam hitungan jam, tanpa perlu menggali tanah atau membangun kabel fiber. “Ini seperti memasang kabel fiber, tapi lewat udara,” ujar Vishal Arora, General Manager Google Taara, dikutip dari Wired.
Keuntungan Lebih Murah dan Efisien
Berbeda dari Starlink yang menyalurkan internet dari ribuan satelit di orbit rendah, Taara bekerja pada jarak dekat ke permukaan Bumi. Hal ini memungkinkan latensi rendah dan stabilitas koneksi lebih baik, terutama di kawasan perkotaan atau pinggiran kota. Taara didukung oleh chip fotonik mini hasil rancangan Google yang mampu mengarahkan sinar cahaya secara presisi tanpa komponen mekanik. Chip ini menjadikan perangkat lebih tahan lama dan hemat daya.
Setiap unit Lightbridge hanya memerlukan daya sekitar 40 watt, setara dengan lampu LED rumah tangga. Dari sisi efisiensi energi dan operasional, sistem ini lebih hemat dibanding infrastruktur satelit maupun repeater microwave. Selain itu, dari segi biaya, Taara menjadi solusi yang lebih murah dibanding jaringan fiber atau Starlink dalam konteks penggelaran konektivitas jarak menengah.
Pemasangan Cepat dan Biaya Rendah
Tanpa perlu penggalian kabel atau peluncuran satelit, pemasangan Taara dapat dilakukan dalam hitungan jam, dengan biaya instalasi dan perawatan yang jauh lebih rendah. Dalam konteks layanan langsung ke pengguna, Starlink memerlukan perangkat penerima khusus dan langganan bulanan yang mencapai ratusan dolar AS. Sebaliknya, Taara difokuskan sebagai solusi antarmitra atau antarwilayah yang bisa menyalurkan jaringan utama ke titik-titik baru secara efisien.
Fokus pada Wilayah Tertentu
Teknologi Taara tidak ditujukan untuk lokasi sangat terpencil, seperti lautan atau hutan belantara, melainkan untuk wilayah dengan jarak terlalu mahal dijangkau kabel, tetapi masih bisa dilalui jalur pandang langsung. Contohnya antar-puncak gedung tinggi, bukit, atau menara BTS. Google telah menggandeng operator lokal dan global, termasuk Digicomm International, untuk memperluas distribusi Lightbridge ke Amerika Serikat, India, dan negara berkembang lainnya.
Di Afrika, perangkat ini digunakan untuk menghubungkan jaringan fiber antarnegara tanpa perlu membangun infrastruktur darat lintas sungai. Dengan kombinasi kecepatan tinggi, efisiensi daya, dan biaya instalasi rendah, Google berharap Taara dapat mempercepat perluasan akses internet global dengan lebih terjangkau dan cepat dibanding pendekatan konvensional.