KAI Perpanjang Masa Refund Tiket Jadi 7x24 Jam untuk Penumpang Terdampak KA Agro Bromo

Featured Image

Perpanjangan Waktu Pembatalan Tiket Kereta Api Pasca Insiden di Stasiun Pegadenbaru

Pihak PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberikan perpanjangan waktu hingga 7x24 jam dari jadwal keberangkatan untuk pembatalan tiket, setelah terjadinya anjloknya rangkaian KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, Jawa Barat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap pelanggan yang terdampak insiden tersebut.

VP Public Relations KAI, Anne Purba menjelaskan bahwa pelanggan yang ingin melakukan refund atau mengubah jadwal perjalanan dapat langsung datang ke loket pembatalan di stasiun keberangkatan. Proses pembatalan tiket diberikan batas waktu tambahan selama 7 hari sejak jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket. Dengan adanya perpanjangan waktu ini, pelanggan memiliki kesempatan lebih luas untuk menyelesaikan proses pembatalan tanpa merasa terburu-buru.

Selain itu, KAI menyediakan berbagai saluran komunikasi bagi pelanggan yang membutuhkan informasi atau bantuan. Pelanggan dapat menghubungi pusat kontak pelanggan melalui call center 121, telepon di nomor 021-121, atau WhatsApp di 0811-1211-1121. Dengan adanya layanan ini, pelanggan bisa dengan mudah mendapatkan informasi terkini dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

Insiden yang terjadi pada Jumat (1/8) lalu menyebabkan pembatalan puluhan perjalanan kereta api. Selain itu, rute 42 perjalanan kereta api dialihkan dari jalur Cirebon–Pegadenbaru–Cikampek menjadi melalui Tegal/Cirebon–Purwokerto–Kroya–Banjar–Bandung–Cikampek. KAI menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berkomitmen untuk segera memulihkan layanan dengan tetap menjunjung keselamatan.

Anne juga menjelaskan bahwa tim teknis KAI yang terdiri dari 200 personel telah bekerja tanpa henti untuk memperbaiki jalur yang terdampak. Seiring dengan upaya tersebut, jalur yang sebelumnya terganggu kini sudah dapat dilalui kembali, meskipun dengan kecepatan terbatas. Perjalanan kereta pertama yang melintasi jalur tersebut adalah KA Argo Lawu (KA 14) dengan relasi Gambir – Solo Balapan, yang berhasil berangkat pada pukul 10.57 WIB dengan kecepatan terbatas 10 km/jam.

KAI menegaskan bahwa seluruh upaya perbaikan dan pemulihan layanan akan terus dilakukan dengan prioritas pada keselamatan dan kenyamanan pelanggan. Pemulihan layanan tidak hanya fokus pada aspek teknis, namun juga evaluasi menyeluruh terhadap penyebab insiden tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyatakan akan membentuk tim audit independen guna mengevaluasi penyebab insiden tersebut. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menekankan bahwa penanganan sesudah insiden tidak hanya berfokus pada pemulihan teknis, namun juga evaluasi secara menyeluruh. Kemenhub juga berkomitmen melanjutkan pengawasan ketat terhadap proses pemulihan, termasuk memastikan agar operasional kereta api khususnya pada jalur terdampak dapat kembali berjalan secara optimal, aman, dan andal.

Menhub Dudy menambahkan bahwa pemulihan fisik saja tidak cukup. Pemerintah akan memperkuat sistem deteksi dini dan meningkatkan standar pemeliharaan prasarana perkeretaapian. Sejak awal kejadian, langkah-langkah cepat dan terukur langsung dilakukan. Koordinasi intensif antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang dan personel tetap menjadi prioritas utama.

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Allan Tandiono menjelaskan bahwa peristiwa tersebut menyebabkan kerusakan pada kedua jalur (hulu dan hilir) serta sekitar 4 kilometer prasarana, mulai dari titik sinyal blok hingga area wesel. Evakuasi sarana dilakukan secara bertahap sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi, melibatkan kereta penolong, unit crane, dan tim teknis gabungan. Setelah proses evakuasi dimulai, tim teknis langsung melakukan pemulihan jalur, termasuk pelurusan rel, penggantian stang penggerak, detektor, serta bantalan rel yang mengalami kerusakan.