Melawan Sampah Plastik: Edukasi di TPA Winong Banjarnegara

Perjuangan Anak Muda Melawan Sampah Plastik
Di tengah tantangan global terhadap sampah plastik, sejumlah anak muda berupaya memberikan kontribusi nyata untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dari Bandung hingga Banjarnegara, mereka menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengurangi dampak negatif dari sampah plastik.
Upaya Pandawara dalam Membersihkan Pantai
Pandawara, sekelompok pemuda dari Bandung, aktif menggelar kegiatan pembersihan pantai dan sungai. Pada akhir Agustus 2023, mereka kembali membersihkan pantai di Cirebon, yang disebut sebagai pantai terkotor ketiga di Indonesia. Dalam dua hari, sekitar 10.800 orang bergabung dalam aksi ini. Mereka mengangkat sampah plastik yang menumpuk di area tersebut. Sebelumnya, Pandawara juga pernah melakukan kegiatan serupa di Banten dan Bandarlampung.
Meski tampak seperti upaya sia-sia karena sampah kembali muncul, mereka tetap berkomitmen. Misalnya, sungai di Cileunyi, Kabupaten Bandung, yang telah dibersihkan kembali kotor karena kiriman sampah dari hulu. Pandawara kembali membersihkan sungai tersebut pada akhir Juli 2023, tepat pada peringatan Hari Sungai Nasional.
Wisata Edukasi Nurochim di TPA Winong
Di Banjarnegara, Nurochim, seorang pemuda dari Kecamatan Bawang, mengadakan wisata edukasi ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong. TPA ini menjadi tempat penampungan sampah untuk 20 kecamatan di kabupaten tersebut. Saat dikunjungi, sampah plastik menumpuk setinggi 2 meter dengan luasan sekitar 10x20 meter. Meski tidak rata, sampah plastik sangat jelas terlihat.
Para pemulung memilah sampah yang bernilai jual, seperti botol air minum, kertas, kardus, dan logam. Meski bekerja demi ekonomi, mereka secara tidak sadar membantu mengurangi jumlah sampah plastik di TPA.
Wisata edukasi yang digagas Nurochim adalah bagian dari paket wisata Botans Tubing. Wisatawan diajak mengenal TPA dan pentingnya pengelolaan sampah. Harapan Nurochim adalah setelah mengikuti kegiatan ini, para wisatawan mendapatkan wawasan baru tentang sampah dan cara mengurangi penggunaannya.
Langkah-Langkah yang Bisa Dilakukan Masyarakat
Menghadapi masalah sampah plastik, setiap individu bisa berkontribusi melalui langkah-langkah sederhana:
-
Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Gunakan kantong belanja reusable saat berbelanja. Bawa wadah sendiri saat membeli makanan atau minuman. Hal ini dapat mengurangi penggunaan plastik kemasan dan styrofoam. -
Memilah Sampah
Memisahkan sampah organik dan non-organik dapat mengurangi hingga 70% sampah yang dibuang. Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai bahan kompos, eco enzim, atau untuk memelihara lalat BSF. -
Mendaur Ulang Sampah Plastik
Kresek yang masih bersih bisa digunakan kembali sebagai kantong belanja. Sampah plastik juga bisa diubah menjadi benda-benda berguna, seperti hiasan atau alat kerajinan. -
Tidak Membuang Sampah Plastik ke Sungai
Sampah yang dibuang sembarangan bisa terbawa aliran air ke laut. Ini berdampak buruk bagi ekosistem laut dan bahaya mikro plastik yang bisa kembali terkonsumsi manusia. -
Jangan Membakar Sampah Plastik
Pembakaran sampah plastik melepaskan bahan kimia berbahaya seperti benzo(a)pyrene (BAP) dan polyaromatic hydrocarbon (PAH), yang berpotensi menyebabkan kanker.
Peran Pemerintah dalam Mengurangi Sampah Plastik
Pemerintah juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi sampah plastik. Direktur Jenderal Pajak berencana menerapkan cukai pada kantong plastik sekali pakai melalui Peraturan Presiden 130/2022. Namun, penerapan cukai ini ditunda hingga tahun 2024 untuk menyesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Perjuangan melawan sampah plastik tidak hanya dilakukan oleh kelompok tertentu, tetapi harus didukung oleh seluruh masyarakat. Setiap tindakan kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah, atau mendaur ulang, memiliki dampak besar dalam menjaga kebersihan bumi. Dengan kesadaran dan komitmen bersama, sampah plastik bisa diminimalisir dan lingkungan kita lebih sehat.