Mengapa Gibran Gunakan Simbol One Piece di Pemilu 2024

Alasan Gibran Menggunakan Atribut One Piece dalam Pilpres 2024
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Hari Wibowo, menjelaskan alasan mengapa Gibran menggunakan atribut dari serial anime One Piece selama proses pemilihan presiden 2024. Ia menekankan bahwa ada perbedaan signifikan antara penggunaan atribut One Piece oleh Gibran dan pengibaran bendera One Piece yang kini marak di kalangan masyarakat.
Drajad menyatakan bahwa momentum dan waktu saat Gibran menggunakan atribut One Piece berbeda jauh dengan kejadian saat ini. Menurutnya, Gibran memakai pin atau simbol topi jerami (mugiwara) dari karakter utama anime One Piece, Monkey D. Luffy, saat berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto di Jakarta Selatan dan juga saat debat calon wakil presiden pada 21 Januari 2024.
“Mas Gibran memang menggemari One Piece. Penggunaan atribut tersebut sebagai pesan untuk merangkul para pemilih muda yang merupakan penggemar anime dan manga,” ujar Drajad.
Pemakaian atribut One Piece oleh Gibran tidak hanya terbatas pada satu kesempatan. Tahun lalu, ia juga tampil dengan lambang-lambang yang erat kaitannya dengan budaya populer, termasuk karakter-karakter favoritnya seperti One Piece dan Naruto. Di segmen debat pilpres, Gibran memakai pin kecil khas bajak laut topi jerami serta jaket berlogo klan Uzumaki dari serial Naruto.
Selain Gibran, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga pernah memamerkan atribut One Piece di akun media sosialnya. Pada 30 Juli 2023, ia mengunggah foto dirinya mengenakan topi jerami mirip Monkey D. Luffy. Dalam unggahan tersebut, Sri Mulyani menulis tentang Luffy sebagai tokoh idolanya dan menyampaikan pesan-pesan positif tentang persahabatan dan semangat.
Namun, kini pemerintah melihat pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk upaya yang dapat memecah belah bangsa. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas pengibaran bendera One Piece menjelang peringatan kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025. Bendera hitam bergambar tengkorak dan tulang bersilang putih ini mulai viral di media sosial, dipasang di rumah dan kendaraan, serta digambar di mural jalan-jalan.
Menurut Drajad, pengibaran bendera One Piece saat ini berbeda maknanya dibandingkan ketika Gibran menggunakan atribut tersebut. Sebab, pengibaran bendera itu dilakukan menjelang hari kemerdekaan, yang seharusnya menjadi momen penting untuk menanamkan rasa nasionalisme.
“Menggunakan One Piece sebagai bendera dalam bulan kemerdekaan kita jelas menodai kesakralan tersebut. Perbedaannya sangat jauh dibandingkan saat Mas Gibran memakainya,” kata Drajad.
Ia memberikan analogi bahwa pengibaran bendera One Piece ibarat bermain bola. Setiap orang bebas bermain bola, tetapi kegiatan itu menjadi keliru jika dilakukan di tengah orang yang sedang khusyu beribadah.
“Wajar jika orang berpikir ini karena main yang kebablasan atau memang sengaja mengganggu orang beribadah?” tambahnya.
Kontribusi dari Novali Panji Nugroho, Dinda Sabrina, dan Dian Rahma Fika turut membantu penulisan artikel ini.