Pianis Muda yang Menggema dalam Musik Klasik

Featured Image

Sebuah Perjalanan Musik yang Menginspirasi

Anak muda masa kini cenderung lebih menggemari musik pop dan RnB, namun tidak demikian dengan Amenangi. Sejak usia 4 tahun, ia sudah menunjukkan ketertarikan terhadap musik klasik seperti jazz. Hal ini membuatnya berbeda dari teman-temannya sebaya.

Ayahnya, Agus Setiawan Wawo Runtu, mengatakan bahwa Amenangi tidak memiliki bakat musik yang diwarisi dari orangtuanya karena ia bukan seorang penyanyi. Namun, bakat yang dimiliki Amenangi dianggap sebagai anugerah dari Tuhan. Dari awal, orang tua tidak pernah memaksakan anaknya untuk bermusik. Mereka hanya memberikan dukungan penuh agar Amenangi bisa mengejar passion-nya.

Amenangi lahir di Denpasar pada tahun 2013 dan mulai belajar piano pada usia empat hingga enam tahun. Ia mendapatkan pelatihan ganda dalam musik klasik tradisional dan jazz. Kini, ia sedang bersiap untuk tampil dalam pertunjukan ambisius di usia 11 tahun. Dengan bimbingan guru yang bernama Justina Tjandra, pendiri Amabile Studio di Denpasar, Amenangi menjalani persiapan yang sangat ketat. Latihan teknik, interpretasi, dan kesiapan panggung dilakukan secara intensif.

Di sela-sela jam sekolahnya di SMP Cendia Harapan, Jimbaran, Amenangi juga menikmati aktivitas lain seperti berselancar dan melukis. Ini mencerminkan keseimbangan antara disiplin, kerendahan hati, serta kreativitas. Semangat gigih dan keinginan untuk menjadi seniman muda yang tangguh terlihat jelas dari dirinya.

Awalnya, orang tua tidak memaksa Amenangi untuk bermusik. Bahkan, mereka tidak memiliki latar belakang musik. Namun, sejak kecil, Amenangi sudah menunjukkan minat yang besar terhadap musik, khususnya piano. Saat itu, ayahnya mengajaknya ke toko alat musik, dan Amenangi memilih piano. Mereka hanya mengikuti keinginan anaknya.

Kini, Amenangi duduk di bangku SMP kelas satu (7) dan akan melakukan konser tunggal musik klasik. Ia semakin giat berlatih. Jika hari biasa bermain piano selama 3-4 jam, maka sebelum konser, latihan bisa mencapai 5-7 jam. Ayahnya menyatakan bahwa pendidikan formal tetap diberikan demi masa depan Amenangi. Jika ada yang terlewat, mereka akan membantu memenuhi pendidikan formalnya.

Sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara, Amenangi memiliki mimpi untuk bisa tampil hingga ke luar negeri seperti Eropa. Denis, yang mewakili Sanggar Musik Amabile, tempat latihan Amenangi, membenarkan bahwa latihannya sebelum konser bisa mencapai 7-8 jam. Menurutnya, semua latihan di sanggar berhubungan dengan musik klasik sesuai dengan tipe Amenangi dan fondasi musik klasik. Musik klasik membutuhkan detail akurat dan spesial, berbeda dengan jenis musik lainnya.

Resital Tunggal Amenangi bersama Amabile Chamber Orchestra akan dilangsungkan pada 24 Agustus 2025 di Sheraton Ballroom, Kuta – Bali. Dipersembahkan oleh Yayasan Tandjung Sari, Sanur. Let’s Swing adalah resital perdana pianis berusia 11 tahun, Amenangi Sadali Nitisara Wawo Runtu, seorang talenta muda yang sedang naik daun dari Bali.

Dengan diiringi oleh Amabile Chamber Orchestra, konser ini menyajikan perjalanan pemusik yang ceria namun mendalam melalui karya-karya Bach, Beethoven, Rameau, Brahms, dan banyak lagi. Tujuan dari konser ini adalah untuk mengubah persepsi publik atas musik klasik yang sering dianggap rumit dan berat. Kesempatan ini mengundang penonton untuk merasakan keindahannya dengan cara yang mudah dicerna, muda, dan dinamis.

Yayasan Tandjung Sari, yang didirikan pada tahun 1987, menghormati dan mengenang warisan sosok maestro tari Bali, Ini Ketut Reneng. Awalnya, yayasan fokus pada pelestarian tradisi Pelegongan, namun kini melebarkan perhatiannya ke berbagai jenis pertunjukan dari seluruh penjuru Indonesia.

Di era digital saat ini, yayasan akan terus mengawal seniman-seniman muda berbakat dan menyediakan platform yang bermakna bagi mereka. Let’s Swing menjadi langkah pertama yayasan dalam mendukung bakat piano klasik dan jazz melalui debut Amenangi.

Untuk tiket, harga khusus diberikan kepada pelajar dengan menunjukkan kartu pelajar. Untuk mahasiswa dan umum, harga early bird Rp245 ribu dan sampai Rp350 ribu di Megatix.